TBW; 08🥀

341 41 77
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 08 By: mahaarrr

• Selasa, 26 Januari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Bukalah lembaran baru dan tinggalkan halamanmu saat ini." — Savina Athasia.

---

"Sorry, gue cuman masak mie goreng sama telur. Di dapur belom ada bahan."

"Gak papa Dania, terimakasih." Razzan menerima piring dari Dania sambil tersenyum.

Selesai makan, Dania mengambil alih piring Razzan untuk disingkirkan dan langsung pergi ke kamarnya. Razzan tersenyum. Tanpa aba-aba ia mencuci piring tadi.

"Aaahhh!!"

Teriakan Dania menghentikan kegiatan Razzan dan langsung menghampiri istrinya.

"Dania, kamu kenapa?"

"Banyak tanya, bantuin!"

"I-iya." Razzan memapah Dania sampai ke ranjang mereka.

"Sshhh ... aduh, pinggul gue," rintihnya sambil memegangi pinggangnya sebelah kanan. Tadi Dania terpeleset saat keluar dari kamar mandi dalam kamarnya. Jatuh terduduk yang membuat pinggulnya nyeri.

"Dania, boleh saya bantu pijat?" tawar Razzan. Hening, sampai Dania mengangguk membuat Razzan lega. Dania pasrah karena memang sakit.

"Di tas gue ada minyak kayu putih, di sebelah depan." Setelah mengambil minyak di tas Dania, Razzan mulai memijat pinggang dan pinggul istrinya dengan hati-hati.

••••

"Selamat pagi," sapa Razzan saat Dania sampai di dapur. Namun, Dania memilih berjalan melewati Razzan dan mengambil air putih di gelas.

"Sudah baikan?" Dania mengangguk.

"Makasih."

"Nanti kamu kerja?"

"Gak. Gue masih capek." Razzan mengangguk mengerti.

"Lo?"

"Iya. Jam 10 ada meeting sama klien baru. Ini sarapan dulu." Dania memperhatikan dua potong sandwich dan dua gelas teh hangat buatan Razzan. Gak dikasih obat macem-macem kan?

"Kamu gak perlu takut, itu aman," ucap Razzan lagi, seolah tahu apa yang ada di pikiran Dania. Mendengar demikian, Dania langsung memasukkan sandwich itu ke dalam mulutnya.

"Dania."

"Zan," panggil mereka bersamaan.

"Kamu duluan."

"Eum ... nanti temen gue mau main ke sini. Kalo lo pulang dan gue gak di rumah, berarti gue keluar sama mereka. Mungkin sampai malam." Razzan tersenyum tipis. Ia senang Dania menghargai dia sebagai seorang suami dengan meminta izin untuk pergi. "Lo tadi mau ngomong apa?" sambung Dania.

"Saya pulang jam empat. Maaf, tadi niat saya ingin mengajak kamu belanja bahan dapur dan makan diluar nanti malam."

"Oke. Nanti isya gue udah dirumah."

"Tidak usah Dania. Pulang nanti kamu pasti capek, istirahat aja. Next time aja, habis ini biar saya beli sayur di depan untuk makan malam sebelum berangkat kerja. Dan ... mungkin pembantu suruhan mama akan sampai agak siangan." Dania terpaku dengan ucapan suaminya. Ia hanya mengangguk. Razzan sungguh pengertian.

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang