• LavenderWriters Project VI •
• The Best Way © Kelompok 3 •
• Part 04 By : Imah224 •
• Kamis, 21 Januari 2021 •
---
H A P P Y R E A D I N G
"Sebeku apapun hatimu, aku pasti bisa mencairkannya. Aku hanya perlu waktu untuk mendapatkan cintamu." — Razzan Maheswara.---
"Lo?" sahut Dania ketika ingat siapa lelaki yang dimaksud itu.
"Dania, kamu sudah kenal sama calon suami kamu ini?" tanya Ajeng di tengah kekagetan Dania.
"Gak, Ma. Dania belum kenal sama dia." Dania sengaja menutupi rasa kagetnya. Ia sama sekali tak menyangka bahwa lelaki yang ada di hadapannya inilah yang akan dijodohkan dengannya. Wajahnya memang tampan, akan tetapi dalam hati Dania tak ada rasa tertarik sedikitpun. Hatinya sudah terkunci oleh janjinya pada Rega.
"Kenalin, Sayang. Namanya Razzan dan di sebelahnya ada Tante Rose sama Om Ian," ucap Ajeng memperkenalkan calon keluarga mereka itu pada Dania.
"Salam kenal, Tante, Om." Dania menyalami calon mertuanya itu. Kemudian beralih pada calon suaminya, Razzan. "Salam kenal," ucap Dania datar.
Razzan hanya tersenyum simpul sambil mengarahkan tatapan matanya pada wajah Dania. Sedangkan Dania sendiri hanya terdiam kaku di tempat duduknya. Kalau Dania bisa menghilang dari tempat ini, Dania pasti akan melakukannya. Tapi mau bagaimana lagi, perjodohan ini demi mamanya. Ia sudah kehilangan papanya dan ia tidak mau harus kehilangan mamanya juga. Apalagi kesembuhan sang mama masih bisa ia usahakan. Walau ia harus memaksa dirinya sendiri untuk menerima perjodohan itu.
"Putrimu ini memang cantik, Ajeng. Aku berharap putra-putri kita ini bisa secepatnya melangsungkan pernikahan," celutuk Rose.
"Aku juga berharap begitu. Tapi itu terserah mereka mau bagaimana," sahut Ajeng menanggapi perkataan Rose.
"Razzan, bagaimana?" tanya Rose pada putranya.
"Kalau menurut Mama itu yang terbaik, Razzan bakalan ikutin apa kata Mama," jawab Razzan mengalihkan pandangannya pada sang mama.
'Apain sih nih orang, langsung iyain aja. Mau banget dijodohin sama orang tuanya,' batin Dania.
"Kalau Dania bagaimana?" Kali ini giliran Ian yang menanyai calon menantunya itu.
Belum sempat Dania membuka mulut, ia tak jadi berucap karena mamanya lebih dulu menjawab.
"Dania sudah setuju. Jadi kita bisa langsung tentuin tanggal pernikahan mereka. Iya 'kan, Dania?"
"I-iya," sahut Dania terpaksa mengiyakan perkataan Ajeng.
Secepat inikah, Dania kira pertemuan ini hanya untuk berkenalan, bukan menentukan tanggal pernikahan. Dania benar-benar belum siap untuk menikah.
••••
"Lo kenapa mau aja dijodohin? Emangnya lo bisa nerima gue?" Dania berdiri membelakangi Razzan. Ia sengaja mengajak Razzan untuk menepi dari keluarga mereka masing-masing. Membiarkan orang tua mereka merencanakan pernikahan mereka.
Ruangan berukuran sedang itu cukup luas untuk Dania dan Razzan. Agak sedikit jauh dari kerumunan pengunjung kafe yang lain. Tempat privasi untuk pasangan-pasangan yang ingin menikmati waktu berduaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
03; The Best Way✔
Romantizm💜LavenderWriters Project Season 06💜 ||Kelompok 03|| #Tema; Past Time •Ketua : Patimah •Wakil Ketua : Maharani --- Masa lalu hanyalah angan belaka untuk menjadikan kita agar lebih dewasa dengan takdir tuhan. Tetapi masa yang telah berlalu bukan ber...