Changkyun memijat pelipisnya pelan. Permasalahan proposal itu ternyata adalah kesalahan salah satu anggotanya yang rupanya salah menyerahkan proposal lama yang belum diperbaiki kepada Jooheon. Changkyun sendiri berusaha memaklumi karena ia tahu mereka sama-sama kelelahan.
Melihat jam yang melingkar di tangannya, Changkyun bangkit dan mengambil mantelnya.
"Ketua tim, mau menjemput Chan?"
Changkyun tersenyum dan mengangguk. "Sekalian membeli makan siang juga."
"Apa Chan akan ikut kemari??"
"Tentu saja. Chan bilang merindukan kalian."
Tim Changkyun yang beranggotakan 3 orang itu bersorak. Mereka memang menyukai Chan yang merupakan putra tunggal ketua tim-nya itu.
"Jangan dekatkan Chan pada Hoshi! Dia hanya akan membuat Chan menangis nanti!"
Yang disebut namanya hanya tertawa lebar. "Maafkan aku ketua tim, tapi menggoda Chan itu sangat menyenangkan." Balas lelaki bermata sipit bernama asli Kwon Soonyoung itu.
"Ya sudah, aku jemput Chan dulu. Kalian jangan makan dulu ya! Sekalian kubelikan, hitung-hitung perayaan karena rancangan kita sudah diterima!"
"Assa! Changkyun memang yang terbaik!"
***
Changkyun menyipitkan matanya saat ia melihat Jooheon tengah berdiri bersandar pada mobilnya di lobby kantor.
"Kau mau pergi?" Tanya Changkyun ketika ia sampai di hadapan Jooheon.
"Eum. Pergi mengantarmu untuk menjemput Chan."
"Tapi aku mau naik bis!"
"Nope, nanti kau terlambat sampai di TK nya Chan."
Changkyun mencebikkan bibirnya kemudian terpaksa masuk ke dalam mobil saat Jooheon membuka pintunya dan mendorong pelan tubuh mungil Changkyun agar masuk ke dalam mobil.
"Ini namanya pemaksaan!" Protes Changkyun setelah Jooheon masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengamannya.
"Pemaksaan tapi kau sendiri juga sudah memakai sabuk pengamanmu." Jawab Jooheon sambil menahan tawanya, menyempatkan diri untuk mengusak gemas surai Changkyun sebelum menjalankan mobilnya ke sekolah TK putra mereka yang jaraknya hanya 15 menit dari kantor Jooheon.
"Pertanyaanku tadi bukan bercanda." Ucap Jooheon memecah keheningan.
"Huh?" Changkyun mengerutkan keningnya. "Pertanyaan apa?"
"Menikah denganku lagi mau?"
Changkyun mendengus kemudian membuang pandangan ke arah samping. "Kau sendiri yang meminta perceraian itu dan sekarang kau sendiri yang meminta untuk kembali?"
Jooheon tersenyum kecil. "Ya, aku mengakui bahwa itu adalah kesalahan terbesarku di dalam hidup dan aku menyesal sekarang."
"Baguslah. Hiduplah dalam penyesalanmu itu karena sampai kapanpun aku tidak akan kembali padamu."
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi. Jooheon fokus pada kemudinya sedangkan Changkyun berusaha mengusir kenangan yang mulai berputar di dalam otaknya layaknya film lawas.
Halo, ini Chan waktu jadi anaknya papa Jooheon sama mama Kyun
Ini Chan waktu jadi orang ketiganya kakak Jooheon sama kakak Kyun
Ehe~ :)