Langkah kaki balita gembil itu nyatanya tidak mengusik tidur kedua orang tuanya.
Chan yang baru saja tiba di Seoul setelah dijemput oleh Wonwoo dan Mingyu menutup mulut dengan kedua tangan mungilnya sambil menahan tawanya, berniat untuk mengendap ke arah kasur di mana daddy dan mommy nya sedang tidur dengan saling berpelukan.
Jika kalian bertanya, dimana Wonwoo dan Mingyu, mereka sedang mengintip tingkah laku Chan dari celah pintu.
Chan yang sudah berdiri di samping kasur pun berjinjit dan tangannya terulur berusaha menggapai punggung sang mommy.
Changkyun yang merasa ada seseorang yang menyentuh punggungnya pun membuka mata dan langsung di hadapkan pada wajah damai Jooheon, sejenak melupakan pelaku yang menyentuh punggungnya. Changkyun tersentak saat lagi-lagi punggungnya disentuh, membuat lelaki manis itu menoleh dan hampir saja memekik girang saat melihat putra sulungnya sedang tersenyum lebar hingga matanya menyipit.
"Mommy!" Ucap Chan dengan suara pelan namun penuh semangat.
"CHAN!!"
Teriakan Changkyun membuat Jooheon terbangun karena kaget. "Ada apa sayang?? Kau mimpi buruk??" Tanya Jooheon panik apalagi saat Changkyun malah menangis.
"Huhu~ Chan~"
"Morning daddy!!"
Barulah Jooheon sadar bahwa jagoan kecilnya sedang berdiri di samping kasur sambil sedikit berjinjit dan berpegangan pada pinggiran kasur.
Buru-buru Jooheon turun dari kasur, berniat untuk menggendong Chan namun sialnya dia lupa jika tangannya masih diinfus hingga akhirnya tidak sengaja tertarik sampai lepas.
"Akh!"
Mendengar pekikan Jooheon membuat Changkyun malah semakin menangis heboh sementara Chan hanya menatap kedua orang tuanya dengan bingung sampai akhirnya Wonwoo dan Mingyu pun ikut masuk untuk mengatasi kegaduhan keluarga kecil di dalam sana.
Jooheon memangku Chan yang sedari tadi sibuk mengoceh menceritakan tentang kesehariannya di Changwon bersama nenek Jeon, sementara Changkyun hanya duduk terdiam dengan tangan yang sibuk mengusap telapak tangan Jooheon yang terluka akibat insiden sebelumnya. Mingyu dan Wonwoo ijin pulang terlebih dulu dan berkata akan berkunjung lagi nanti malam.
"Daddy! Apa nanti kita akan tinggal bersama berempat?? Chan, mommy, daddy dan adik baby!"
Jooheon tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Chan. "Tanya sama mommy ya."
"Mommy?" Chan menoleh ke arah sang mommy tapi Changkyun masih sibuk menggigit bibir bawahnya melihat telapak tangan Jooheon yang terluka karena jarum infus.
"Sayang?" Panggil Jooheon saat Changkyun tidak kunjung menjawab panggilan Chan.
"Hiks..."
"Eh? Mommy menangis?? Waeyo??"
Jooheon yang mendengar isakan Changkyun pun ikut panik. "Kyun? Ada apa?"
"Itu... hiks... Tanganmu pasti sakit kan?? Huwaaaaa!"
Jooheon dan Chan saling tatap, sedikit heran karena Changkyun yang berubah menjadi cengeng seperti sekarang.
Hormon orang hamil...
Changkyun sedang sibuk mengurut tengkuk Jooheon yang memuntahkan isi perutnya hingga lelaki itu lemas.
"Astaga! Kau kenapa eoh?"