Update lagi~
Setelah pembicaraan dari hati ke hati kemarin malam, entah siapa duluan yang memulai namun keduanya berakhir saling mendesahkan nama satu sama lain dan menghabiskan malam yang panas untuk menyalurkan rasa kerinduan masing-masing. Keduanya baru merasa lelah dan jatuh tertidur ketika jarum jam menunjukkan angka 3.
Hembusan nafas hangat Jooheon yang terasa di tengkuk membuat Changkyun terbangun dari tidurnya dengan senyuman. Hatinya terasa hangat ketika ia menyadari bahwa lengan Jooheon melingkar di perutnya. Lelaki Lee itu memeluknya dari belakang, membiarkan punggung telanjang Changkyun bersandar pada dadanya.
Changkyun terkekeh pelan sambil memainkan urat yang menyembul di tangan Jooheon.
"Kau sudah bangun?" Tanya Jooheon dengan suara serak khas bangun tidur sambil semakin mengeratkan pelukannya.
"Eum, baru beberapa menit yang lalu."
Changkyun kemudian bergerak untuk membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan Jooheon. Changkyun kembali terkekeh saat melihat wajah lelah Jooheon yang masih betah memejamkan mata.
"Ayo bangun! Kita jemput Chan di rumah Hoshi!"
"Hngg... Nanti saja." Jooheon kembali menarik tubuh mungil Changkyun ke dalam pelukan dan menyandarkan dagunya pada puncak kepala Changkyun. "Aku masih ingin seperti ini." Katanya manja membuat Changkyun terkekeh.
Membalas pelukan Jooheon tidak kalah erat, Changkyun akhirnya memilih untuk mengalah dan membiarkan matanya kembali terpejam menyusul Jooheon ke alam mimpi.
Istirahat sebentar lagi tidak masalah bukan?
***
Sementara kedua orang tuanya sedang beristirahat dengan nyaman, Hoshi sudah kelimpungan karena Chan yang menangis meraung merindukan mommy-nya.
"Hyung!! Pulang! Pulang! Chan mau mommy! Huweeeee~"
"Aish!" Hoshi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia mau-mau saja mengantarkan Chan pulang agar ia bisa kembali beristirahat namun Jooheon dan Changkyun sama-sama tidak bisa dihubungi dan Hoshi tidak tahu harus melakukan apa.
"Channie, nanti hyung belikan es krim tapi berhenti menangis ya? Jebal?"
"Tidak mau es krim! Maunya mommy!!"
"Astaga!" Hoshi mengusap wajahnya gusar dan tiba-tiba sebuah ide muncul di pikirannya.
"Kalau main dengan Jihoon hyung, mau tidak?"
"Huh?" Chan berhenti meraung dan menatap Hoshi dengan mata sembabnya. "Main dengan Jihoon hyung?"
Hoshi mengangguk kuat. "Iya. Hari ini kita main dengan Jihoon hyung. Bagaimana?"
Tanpa pikir dua kali, Chan mengangguk. "Eung! Mau!"
Hoshi menghela nafas lega. "Baiklah, hyung hubungi Jihoon hyung dulu ya. Chan mandi sendiri bisa kan?"
"Bisa! Chan kan sudah besar! Sudah bisa jadi kakak! Masa mandi sendiri saja tidak bisa!"
Hoshi tertegun namun sedetik kemudian tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Anak itu ada-ada saja."
Ya, mari berdoa agar ucapan Chan segera terkabul :)