19

223 48 20
                                    

Siapkan hati ya guys...
Gue yakin kalian bakal ngamuk2 pas baca part ini
😂


































































"Kau kemana saja hm? Chan merindukanmu."

Jooheon tidak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya sejak 15 menit yang lalu.

"Joo? Ada apa?"

"Maaf..."

"Kenapa kau-"

"A-aku..." Jooheon menghela nafas dan semakin menundukkan kepalanya.









































































































"Aku menghamili seseorang."

Changkyun mematung. "K-kau..."

"Maaf Kyun... Salah seorang investor mengajak kami berpesta dan malam itu... Aku mabuk."

"K-kau... bohong kan?"

"Maaf Kyun... Maafkan aku..."

Changkyun membekap mulutnya. Matanya terasa panas dan dadanya terasa amat sesak.

Namun di saat seperti ini pun, yang Changkyun pikirkan bukanlah dirinya dan hatinya melainkan sosok yang dihamili oleh Jooheon.

"Dia... Kau..."

"Aku... akan bertanggung jawab dan menikahinya."

Hancur sudah pertahanan yang susah payah Changkyun bangun. Sudah tidak ada harapan lagi bagi hubungan mereka. Changkyun juga tidak akan setega itu menghalangi Jooheon untuk bertangggung jawab.

Jooheon bahkan telah siap jika Changkyun memaki dan memukulnya, namun semua diluar perkiraan Jooheon.

Changkyun tetap tersenyum meskipun matanya menyiratkan banyak kekecewaan.

"Terima kasih karena kau mau bertanggung jawab. Aku..." Changkyun menunduk. "Maaf... Aku tidak tahu harus berkata apa lagi."

"Kyun..." 

"Mungkin memang seharusnya dari awal aku tidak berharap terlalu banyak. Bagaimanapun juga, kau dan aku telah bercerai dan hubungan kita hanya sebatas mantan suami-istri.Kau bebas menjalin hubungan dengan siapapun. Benar bukan?"

"Jangan berkata seperti itu Kyun..."

"Tidak apa. Aku mengerti. Aku akan mencoba untuk mengerti dan kembali membiasakan diri untuk hidup tanpamu."

Changkyun bangkit dari duduknya dan menatap Jooheon dengan mata memerah. "Semoga kau berbahagia."

Jooheon hanya bisa menatap punggung Changkyun yang semakin menjauh dengan rasa penyesalan.

"Kau bodoh, Lee Jooheon."


***


"Kenapa tiba-tiba mengundurkan diri??"

Jisung menghela nafas lesu. "Tidak tahu. Tadi pagi saat aku datang, ada kurir yang menitipkan surat ini padaku."

Ten menghela nafas gusar. Ia pun sudah beberapa kali mencoba menghubungi nomor Changkyun namun tidak aktif.

"Hey-yo! Selamat pa- Eoh? Ada apa dengan kalian?" Hoshi yang baru saja datang pun kebingungan melihat wajah lesu Jisung dan wajah gusar Ten.

"Changkyun mengundurkan diri."

"Apa?? Tapi-" Ucapan Hoshi terpotong saat ponselnya berbunyi.

"Eoh, ada apa Ji?"

"Hoshi-ya! Apa kau tahu kenapa Chan tiba-tiba pindah sekolah??"

"Eh?? Chan pindah sekolah?!"

Ten dan Jisung serempak menoleh ke arah Hoshi meminta lelaki yang mirip hamster itu untuk me-loud speaker ponselnya.

"Ne... Aku juga baru dapat kabar dari bagian administrasi bahwa Chan sudah mengurus kepindahannya."

Mereka bertiga saling menatap dengan bingung dan bertepatan dengan itu, Jooheon datang dengan seorang gadis yang mengikuti di belakangnya.

"Presdir."

Jooheon mengangguk kemudian menghela nafas dan menyuruh gadis itu untuk berdiri di sampingnya.

"Dia adalah Choi Soo Ji, anggota baru tim kalian dan juga... Calon istriku."

"APA?!"

Erase (Jookyun)☑☑Where stories live. Discover now