Siapkan hati buat bongkar rahasia📢
***
Rosella Cafe adalah tempat yang saat ini Arjuna datangi. Pagi tadi, Rendi mengirim pesan untuk menemuinya di cafe ini. Dan yang sekarang terjadi adalah Arjuna tengah duduk di pojok ruangan menikmati segelas minuman sembari menunggu kedatangan Rendi.
Bel yang bergantung di pintu masuk berbunyi, menandakan jika ada orang yang memasuki cafe. Arjuna mendongak, ia menghela nafasnya pelan saat lagi-lagi Rendi tak kunjung datang. Hampir 30 menit ia duduk menunggu, bahkan pesanannya sudah diujung kehabisan.
Arjuna membuka handphonenya. Ia tidak salah. Rendi benar-benar mengajaknya bertemu ditempat ini dengan waktu yang harusnya terjadi 30 menit yang lalu. Tetapi mengapa Rendi tidak kunjung datang juga?
Suara bel kembali berbunyi. Arjuna mendongak menatap kearah pintu masuk. Nafasnya hampir saja menghela namun urung saat yang datang bukanlah Rendi. Arjuna masih mengamati, dua orang yang berjalan bersampingan itu tengah membelakangi Arjuna. Sekilas, Arjuna merasa tidak asing. Tapi siapa kira-kira?
Hingga saat kedua orang itu duduk di meja tak jauh dari Arjuna. Mata Arjuna mengerjap tidak percaya.
"Tiffany," gumam Arjuna saat Tiffany telah duduk di salah satu meja. Sedangkan seorang cowok duduk membelakangi Arjuna sehingga Arjuna tidak bisa menebaknya.
Tiffany tampak mengangkat tangannya memanggil seorang pelayan. Disela-sela memilih makanan, keduanya saling tertawa bercanda. Sepertinya Tiffany bahagia disana.
Arjuna masih mengamati lamat-lamat. Mengalihkan sejenak tentang tawa keduanya, Arjuna malah memikirkan siapa kira-kira lelaki yang sekarang sedang bersama kekasihnya itu. Tidak asing. Satu hal yang terlintas dipikiran Arjuna saat ini.
Suara bel kembali terdengar. Arjuna tidak memutus pandangan untuk terus mengawasi dua orang itu. Ia memilih mengabaikannya jikapun itu benar Rendi.
Dan benar saja. Rendi mengambil tempat duduk didepannya. Arjuna melirik Rendi yang menatapnya datar."Sorry telat. Gue cuma mau ngomong langsung aja. Kenapa nggak bilang soal Clarisa?" tanya Rendi seperti yang ia katakan sebelumnya. Ia tidak berminat basa-basi. Ia hanya ingin mendengarkan penjelasan Arjuna sekarang juga.
Beberapa menit, tidak ada jawaban yang Arjuna berikan. Cowok itu malah menatap objek yang Rendi belakangi. Penasaran, Rendi ikutan berbalik. Tubuhnya menegang kaku. Ia tidak pernah menyangka ini akan terjadi.
Rendi kembali menatap Arjuna.
"Jun--"
"Rehan, kan?"
Tebakan Arjuna langsung membuat Rendi terdiam. Sungguh, ia tidak mengira jika apa yang ia sembunyikan bersama Tiffany akan terbongkar saat ini juga. Rendi selalu membujuk Tiffany agar segera jujur pada Arjuna, tapi cewek itu selalu mengatakan belum siap. Dan sekarang, jika Arjuna tahu Rendi tidak tahu harus berbuat apa.
"Oke, Jun. Gue bakalan jelasin. Tiffany sama Abang gue emang udah tunangan beberapa bulan yang lalu." Rendi menjelaskan inti masalahnya. Arjuna masih diam dengan wajah datar namun matanya menatap penuh amarah tertahan.
"Mereka dijodohin setahun yang lalu. Sampai sini lo paham, kan? Kenapa lo dan yang lain nggak bisa liat wajah pacar Abang gue waktu pesta itu? Karena Tiffany yang menghindar. Jadi, Jun--"
"Sama aja gue dikhianatin, kan?"
Arjuna bangkit dari duduknya. Berjalan tenang menghampiri meja yang ditempati Tiffany dan Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA
Teen Fiction"Gue bakalan dateng ke acara sama dia." Arjuna menunjuk dengan jari telunjuknya kearah seorang siswi yang terlihat tengah sibuk menempelkan kertas pada majalah dinding. "Lo gila, Jun?" tanya Dewa tak percaya. "Hampir menyerupai lo," sahut Arjuna...