ARJUNA;11

5.6K 367 56
                                    

Selamat memasuki bulan suci Ramadan dan menunaikan ibadah puasa tahun 1441 H✨✨

Happy reading uwu🎉

***

"Mau kemana?" Ariana yang hendak melangkah harus menghela nafasnya pelan seraya membatin sabar ketika Arjuna berdiri di hadapannya berupaya menghadang. Ariana sempat berpikir, sebenarnya apa yang telah terjadi pada cowok di hadapannya ini. Karena fakta yang perlu di ketahui, tadi pagi Arjuna kembali menjemputnya untuk mengajak berangkat bersama. Berniat menolak, tapi paksaan Fina mau tak mau membuatnya menurut.

"Ya ke kelas lah," jawab Ariana malas.

Arjuna yang mendengarnya berdecak, kedua tangannya terlipat di depan dada sambil menatap lurus-lurus Ariana.

"Sama gue!" tegas Arjuna dengan nada yang terdengar seperti sebuah paksaan.

Jelas Ariana tak terima, tapi belum sempat ia buka suara untuk membantah, jemari Arjuna lebih dulu menggenggamnya dan menarik tubuhnya untuk mengikutinya.

"Jalannya jangan di belakang," ucap Arjuna yang tak ditanggapi sama sekali oleh Ariana.

Arjuna mengeratkan genggamannya dan berjalan cepat, hal itu pastinya membuat Ariana harus menyesuaikan langkah panjang Arjuna. Saat merasakan langkah kaki Arjuna yang makin lama malah makin cepat, Ariana hanya menggeram kesal tapi memilih diam.

"Awh," pekik Ariana ketika tubuhnya tidak sengaja menabrak punggung Arjuna dengan keras. Ia benar-benar tidak sengaja, tapi Ariana yakin jika Arjuna sengaja berhenti tiba-tiba. Terlalu kesal dengan ulah Arjuna, Ariana memberontak hingga genggaman Arjuna terlepas. "Sengaja kan?"

Arjuna berbalik, senyum sinis nya terukir menatap Ariana datar. Tak lupa dengan kedua tangannya yang masuk kedalam saku celana.

"Kalau gue bilang jangan dibelakang nurut," jelas Arjuna mengutarakan kekesalannya karena ucapannya tidak digubris sama sekali oleh Ariana.

"Paham nggak?"

Ariana mendengus kesal, lalu berdecak.
"Mikir nggak sih? Kak Juna tuh narik aku."

"Ya terus?"

"Nggak ada sejarahnya orang narik itu bisa jalan sampingan---"

"Lo ngode minta digandeng?" potong Arjuna yang langsung saja membuat Ariana mengatupkan bibirnya. Arjuna terkekeh. Tangannya pun kembali bertaut pada Ariana. "Ya udah ayo."

Mengajak tapi tak segera beranjak. Ariana mengeryitkan keningnya, ia mengikuti arah pandang Arjuna. Cukup penasaran apa yang cowok itu lihat hingga sampai terdiam seperti ini.

Arjuna melepas genggamannya membuat Ariana seketika menoleh menatap tautan tangan mereka yang terlepas. Ia mendongak menatap Arjuna yang masih saja diam. Sekian detik kemudian, Arjuna beralih menatapnya.

"Lo ke kelas sendiri," ujar Arjuna bertolak belakang dengan ucapannya awal tadi. Belum sempat Ariana bertanya, Arjuna sudah berlari mendekati objek yang ia tatap sejak tadi.

Dari jauh, Ariana menatap gerak-gerik Arjuna yang mendekati seorang gadis. Mulai dari menghampiri, menampilkan senyum, menggenggam, hingga berjalan beriringan meninggalkan tempat semula.

"Oh pacar Kak Juna," gumam Ariana tersenyum tipis sebelum setelahnya beranjak menuju kelasnya sendiri.

***

Arjuna meletakkan sebuah nampan berisi semangkuk soto ayam beserta segelas teh hangat di atas meja tempat Tiffany menunggunya. Tiffany tersenyum menyambutnya, kemudian meminta Arjuna duduk di hadapannya.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang