Holaaaaaaa❤️❤️❤️
Berapa minggu aku tidak update si Juna😭😭
Ada yang rindu nggak?
Tenang, ini part panjang kok🤪🤪
Happy reading guys👉🏻👈🏻
***
Sudah hampir seminggu lebih latihan dilakukan. Tidak terasa hanya tinggal hitungan hari lagi pertandingan voli akan terlaksana. Maka dari itu, hari-hari terakhir latihan ini mereka buat serius agar nanti ketika pertandingan, mereka tidak marasa kaku.
Seperti biasa setelah Arjuna menyelesaikan pemanasan dengan yang lain, Arjuna memerintahkan untuk semua tim berlari mengelilingi lapangan. Setelah dirasa cukup, mereka membentuk dua tim--tim putra yang akan bertanding melawan tim putri.
"Ariana, kamu servis ya?" Ariana menoleh pada Dinda--anak kelas 11 yang melempar bola voli kearahnya. Dengan sigap Ariana menangkap, lantas berlari menuju belakang lapangan untuk melakukan apa yang dikatakan Dinda.
Tidak butuh waktu lama untuk bola Ariana melambung melewati net menuju tempat tim putra. Di sana sudah ada Jonathan yang berjongkok dengan kedua tangan ke depan hingga membuat bola itu kembali kearah tim putri. Kemudian, berulang. Bola itu kembali menuju tim putra. Begitu terus sampai sebuah smash dari tim putra tidak mendapat sambutan blok baik dari tim putri. Alhasil, bola itu jatuh.
"Kenapa bola jatuh, kalian baru lompat hah?" teriak Arjuna yang mendapat bagian menjaga posisi belakang. "Ck, kemarin juga gitu."
Arjuna yang berdiri berkacak pinggang menghela nafasnya pelan. Satu tangannya bergerak mengangkat lengan baju sebelahnya. Jika dibayangkan, itu adalah salah satu aksi dimana cowok bisa dikatakan tampan ketika sedang berolahraga.
Arjuna melangkah mendekati bola yang sama sekali belum diambil. Arjuna berdiri di tengah net, menatap bergantian tim putra dan putri.
"Gue mau kita latihan lagi aja. Gerakan bloking yang penting. Pastikan saat melakukan, kalian bisa prediksi kapan datangnya bola." Setelah mengucapkan hal itu, Arjuna melempar bola kearah Jonathan yang langsung ditangkap baik.
Ariana yang sejak tadi berdiri di belakang menghela nafas pelan. Jika kalian tahu saja, hari-hari sebelumnya pun Arjuna selalu begitu. Hanya satu kesalahan membuat permainan tidak bisa berlanjut.
"Ar, latihan servis sama gue, yuk?" Ariana menoleh, mendapati Dinda yang berjalan mendekat membawa bola. Tahu sendiri, disini tidak ada yang Ariana kenal. Untung ada Dinda yang sejak pertama langsung menemani Ariana.
Ariana mengangguk. Mereka berdua pun saling umpan dan servis.
"Ar, lo OSIS kan?" Ariana menangkap bola umpan dari Dinda lantas mengangguk.
"Kenapa Kak?" Dinda menggeleng.
"Deket sama Jonathan ya?" Tangan kanan Ariana yang hendak bergerak memukul bola di tangan kirinya terhenti.
Sedikit informasi saja. Hanya karena seminggu lebih Ariana terlihat selalu bersama dengan Jonathan. Ariana sudah diberitakan ada hubungan dengan Jonathan. Padahal, antara dirinya dan Jonathan hanya sebatas guru dan murid. Yup! Ariana itu pemain pemula voli. Sedangkan Jonathan sudah bisa dibilang adalah pemain profesionalnya. Jadi, apa salah jika Ariana meminta bantuan pada Jonathan? Lagian tidak hanya dia. Dinda dan yang lainnya pun begitu.
"Kata siapa? Berita ngaco" ketus Ariana lalu memberikan servis pada Dinda. Pembahasan tentang lelaki yang dekat dengannya sebisa mungkin Ariana hindari. Mungkin jika sampai ke telinga Alifa, selesai sudah. Alifa akan merasa kalau peringatannya oleh Ariana diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA
Teen Fiction"Gue bakalan dateng ke acara sama dia." Arjuna menunjuk dengan jari telunjuknya kearah seorang siswi yang terlihat tengah sibuk menempelkan kertas pada majalah dinding. "Lo gila, Jun?" tanya Dewa tak percaya. "Hampir menyerupai lo," sahut Arjuna...