"Jun," panggil Rehan.
Arjuna menatap Rehan serius.
"Gue rela lepasin Tiffany buat lo!"
Arjuna tertegun mendengar kalimat yang baru saja Rehan ucapkan dengan tanpa rasa keberatan itu. Seakan, jika Arjuna memang setuju, Rehan akan melepaskannya dengan mudah.
Arjuna belum menjawabnya. Masih mengamati wajah Rehan dihadapannya yang terlihat putus asa. Mungkinkah tawaran yang barusan ia katakan sedikit berat? Tapi kenapa Rehan masih saja merelakan?
Arjuna menggeleng tidak percaya dengan ucapan Rehan barusan.
"Gila lo, Bang. Pertunangan nggak sebercanda itu. Apa kata orang kalau lo batal sama Tiffany?""Mereka cuma sok tau. Apa yang lo lakuin jangan terpengaruh sama persepsi mereka nanti gimana."
Raut Arjuna berubah datar. Menghela nafas ia mendongak dan bersandar. "Gimana sama keluarga lo dan Tiffany nanti? Mereka bakalan benci sama gue."
"Itu urusan gue. Dan lo tinggal jawab setuju apa nggak buat balikan sama Tiffany!" ulang Rehan kembali pada topik awal.
Arjuna menatap Rehan diam. Hingga satu hal yang ganjil terlintas di pikirannya. Ia lebih memfokuskan pada Rehan.
"Apa lo nggak cinta sama Tiffany?" Pertanyaan itu lolos keluar dari bibir Arjuna. Sejak tadi, Rehan memintanya untuk kembali bersama Tiffany. Jadi, tidak salah, kan? Jika Arjuna menyimpulkan seperti itu?
Rehan diam. Tangannya kembali terangkat memijat pangkal hidungnya.
"Gue udah bilang, kalau gue cinta padahal baru pertama kali ketemu dia. Justru karena gue cinta, gue mau dia bahagia tanpa harus terikat sama hubungan yang nggak dia mau," jelas Rehan mengutarakan maksudnya.
"Kalau lo cinta lo pertahanin!" tegas Arjuna.
"Apa bedanya sama lo? Lo cinta kenapa lo juga rela gitu aja?" tanya Rehan mampu membuat air muka Arjuna berubah seketika. "Apa cinta lo ke Tiffany selama bertahun-tahun lenyap gitu aja? Gak, kan?"
"Kadang cinta dipertahankan dan juga kadang harus direlakan. Kalau gue pertahankan, itu artinya lo harus relakan. Apa lo nggak mikir gimana kacaunya nanti? Hubungan gue ke keluarga lo bakal hancur. Belum juga hubungan keluarga lo sama keluarga Tiffany."
Rehan membenarkan. Jika pertunangan ini batal, maka hubungan keluarganya dengan keluarga Tiffany bisa kacau begitu pula dengan Arjuna yang bisa saja dibenci oleh keluarganya. Tapi, Rehan merasa bisa mengatasinya. Ia akan menjelaskan sebisa mungkin jika memang Arjuna lah kekasih Tiffany sesungguhnya.
"Udahlah. Gue juga udah selesain semuanya sama Tiffany. Sekarang lebih baik lo balik deh, Bang." Arjuna bangkit. Berjalan menuju pintu menunggu Rehan bangkit dan keluar dari rumahnya. Bukan maksud mengusir, Arjuna hanya berpikir jika perbincangan ini telah selesai.
Rehan menghela nafasnya pelan sebelum ia bangkit berjalan menghampiri Arjuna yang sudah berdiri diambang pintu. Ia menepuk beberapa kali bahu Arjuna. Membuat lelaki itu menatapnya.
"Jadi, lo mau balik sama Tiffany, nggak?"
Pertanyaan itu lagi. Arjuna melengos saat ia mendengar tawa kecil Rehan. Ia tahu Rehan tidak sedang menggodanya. Tetapi Rehan sedang kembali mengujinya dengan pertanyaan itu. Takut-takut Arjuna berubah pikiran saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA
Teen Fiction"Gue bakalan dateng ke acara sama dia." Arjuna menunjuk dengan jari telunjuknya kearah seorang siswi yang terlihat tengah sibuk menempelkan kertas pada majalah dinding. "Lo gila, Jun?" tanya Dewa tak percaya. "Hampir menyerupai lo," sahut Arjuna...