14. Pendekatan Jilid 2

331 63 4
                                    

Ting! Nong!

Rhana meremat buku ditangannya saat dia baru saja membunyikan bel rumah. Sungguh, meskipun Rhana sudah meminta saran Angga dengan jauh lebih spesifik sampai ke step by step-nya, Rhana tetap saja merasa gugup dan kaku begini.

Penasaran di mana Rhana sekarang?

Yap, di rumah Lucy.

Sekarang Rhana akan melakukan pendekatan jilid kedua dengan menerapkan segala saran Angga yang sudah jelas-jelas berhasil dalam urusan percintaan. Bukan lagi saran Mada yang sungguh menyesatkan. Rhana kan tidak mau nasib pendekatannya kali ini berakhir naas seperti usaha pendekatan yang dia lakukan pada jilid pertama.

Yah, meskipun Rhana tidak tahu juga apakah kali ini usahanya akan membuahkan hasil atau tidak. Tapi paling tidak, sejak awal mula pendekatan jilid dua ini termasuk ke dalam kategori lancar. Dia bisa masuk melewati pintu gerbang yang sejak awal sudah terbuka lebar, dan bisa berdiri tepat di depan pintu utama rumah Lucy. Setidaknya kecil kemungkinan untuk dirinya dikira ojek online lagi seperti sebelumnya.

Cklek!

Rhana mundur beberapa langkah ke belakang saat pintu di buka dari dalam. Raut wajah tegang Rhana berubah menjadi raut wajah lega saat dia melihat Lucy lah yang membukakan pintu untuknya. Lucy terlihat begitu manis dengan rambut pendeknya yang dikuncir kuda sementara poninya dibiarkan menjuntai menutupi dahinya.

Lucy sendiri tampak terkejut melihat kehadiran Rhana untuk yang kesekian kalinya di rumahnya. "Rhana?" cicitnya memastikan apakah benar bahwa pria dihadapannya benar-benar Rhana.

Rhana tersenyum manis, kemudian dia menganggukkan kepalanya pelan, "iya gue Rhana. Hai Lucy"

Ternyata benar Rhana.

Lucy pun segera menolehkan kepalanya ke belakang, ke area dalam rumahnya lebih tepatnya. Begitu di rasa aman dia pun langsung menutup pintu rumahnya rapat-rapat kemudian menarik lengan Rhana menjauh dari pintu rumahnya.

"Kamu ngapain kesini lagi?" Tanya Lucy. Sumpah dia tidak menyangka Rhana akan kembali datang ke rumahnya. Lucy pikir Rhana akan trauma datang kemari karena sikap Ayahnya waktu itu yang berhasil membuat Rhana pucat pasi.

Rhana menunjuk Lucy malu-malu, "mau ketemu lo"

Blush~

Pipi Lucy tiba-tiba saja bersemu begitu mendengar tiga kata yang keluar dari mulut Rhana barusan. Rasanya aneh saat Rhana dua kali datang ke rumahnya dengan alasan yang sama. Padahal kan mereka tidak sedekat itu. Lucy tampak berdeham pelan sebelum dia menunjuk dirinya sendiri, "udah ketemu kan? Terus... mau ngapain?" Tanya Lucy pada Rhana dengan senyuman malu yang terpatri di wajahnya.

"Jalan-jalan... mau?" Ajak Rhana pada Lucy dengan senyuman penuh harapnya. Berharap usahanya kali ini membuahkan hasil.

Lucy berusaha menahan senyumannya saat mendengar ajakan Rhana barusan. Entahlah kenapa hatinya tiba-tiba saja menghangat saat mendengar ajakan Rhana ditambah dengan suara Rhana yang begitu lembut seperti tadi. Adrian saja yang notabenenya kakaknya kalau berbicara dengannya tidak pernah selembut itu. Sebagai wanita, Lucy merasa begitu dihargai oleh Rhana.

Sementara itu, dalam hati seorang Rhana, dia terus berdoa semoga ajakannya ini tidak ditolak mentah-mentah oleh Lucy apalagi sejak pertemuan pertama mereka Lucy termasuk kategori perempuan yang jutek, dan sangat mungkin ajakannya kali ini ditolak mentah-mentah oleh Lucy.

Lima menit berlalu.

Rhana pun mulai menatap Lucy dengan dahinya yang mengernyit khawatir. Pasalnya Lucy hanya terdiam membisu tanpa memberikan jawaban yang jelas untuknya. Apa mungkin ajakannya benar-benar akan berujung penolakan? Kalau begitu sia-sia dia meminta saran pada Angga, karena rintangan Rhana tidak hanya sebatas pada Ayah Lucy tapi juga Lucy-nya sendiri. "G-gimana Lu?" Tanya Rhana mulai gugup.

[1] ANKARHADA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang