Epilog

496 53 25
                                    

Eka berdecak kesal ketika membaca pesan dari para sahabat laknatnya yang secara garis besar intinya sih akan terlambat datang. Padahal Eka sudah meminta mereka semua berkumpul di rumah Nana tepat pukul tiga sore ketika adzan Ashar berkumandang. Eka sengaja meminta mereka semua berkumpul di rumah Nana dalam rangka merayakan keberhasilan Sadana dan Mada dalam melaksanakan kegiatan KKN, Eka selaku orang paling kreatif memberikan saran untuk merayakannya dengan mengadakan pesta barbeque sederhana di rumah, dalam hal ini rumah Nana lah yang Eka pilih. Kenapa? Karena wanita beranak dua itu sedang pergi liburan dan kemungkinan akan pulang lusa depan. Kalau seandainya Nana ada di rumah, Eka sih tidak berani menjadikan rumah Nana lokasi untuk acara pesta sederhana mereka. Bisa repot urusannya.

Sekarang sudah jam lima sore, tapi belum ada satupun dari tiga sahabat Eka yang datang. Ada yang alasannya masih repot di supermarket, yang menggunakan alasan ini adalah Rhana dan Lucy sebab mereka berdua ditugaskan Eka untuk membeli bahan-bahan makanan untuk pesta barbeque ini. Lalu ada juga yang alasannya masih di kampus menunggu sang pujaan hati selesai kuliah, alasan ini digunakan oleh Mada, tidak kok Mada tidak sedang dekat dengan anak kuliahan lain, sosok yang ingin Mada jemput adalah Riana yang kini sudah melanjutkan kuliahnya dengan dibiayai oleh Ayah Saka. Ya, Mada tidak main-main ketika dia meminta Riana untuk tinggal di rumahnya, bersyukur Ayah Saka memberi izin setelah sebelumnya Mada menjelaskan keadaan Riana dari A-Z tanpa ada tambahan yang berarti, bahkan sekarang Ayah Saka membiayai kuliah Riana, sejak hari itu juga Riana tidak pernah lagi bekerja di restoran Ayah Saka.

Dan terakhir ada yang ternyata tidak membaca pesannya. Diam-diam Eka merutuki saudara Sadana yang tidak memberikan penjelasan yang berarti mengapa dia terlambat datang. Sekedar membaca pesan di grup saja tidak.

"Kenapa sih Ka? Kayanya kesel banget"

Eka mendongakkan kepalanya menatap Arumi yang sedang mengupas buah mangga, dia duduk tepat di seberang Eka. Ngomong-ngomong buah itu dibawa oleh Arumi dari rumah untuk acara sederhana ini. Tapi karena sahabat-sahabat Eka tidak kunjung datang alhasil Arumi potong saja duluan untuk dimakan olehnya dan Eka. Jangan tanya kenapa Arumi ada di rumah Nana bersama Eka, tentu saja karena sejak tiga bulan yang lalu mereka mulai berusaha mendekatkan diri satu sama lain dengan harapan akan tumbuh benih-benih cinta di hati seorang Arumi untuk Aa Eka yang selalu sabar menunggu saat itu tiba. Ini jelas bukan kali pertama Arumi datang ke rumah Eka, sudah terlampau sering bahkan sejak tiga bulan yang lalu. Alasannya sejauh ini masih sama seperti tadi.

"Nih" Eka mendorong ponselnya sampai ke hadapan Arumi. Arumi pun langsung menundukkan kepalanya ke bawah melihat layar ponsel Eka yang dipenuhi roomchat grup 'Ankarhada'. Membernya itu sudah pasti Eka, Rhana, Sadana dan Mada. "Bakalan telat semua" ujar Eka sebal.

"Rhana masih di supermarket terus Mas Nuka---" Eka menarik ponselnya secara paksa. Arumi mendongakkan kepalanya cepat menatap Eka yang sekarang memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. "Pelit banget sih, Ka. Kan belum selesai gue baca"

"Nggak boleh" ujarnya tidak terima bantahan.

"Dih, kok nggak boleh?" Arumi menengadahkan tangannya ke arah Eka, "siniin Ka, itu gue penasaran kenapa Mas Nuka bakalan telat"

Eka berdecak pelan, "ah, lo mah Mas Mada mulu. Udah deh berhenti kepoin dia. Nanti lo gagal move on"

Arumi memutarkan bola matanya malas. Tiga bulan lalu ketika dia dan Eka baikan Arumi ingat Eka sudah bisa menerima kenyataan kalau Arumi pernah ada perasaan dengan Mada. Tapi sejak tiga bulan yang lalu juga, setiap Arumi membahas sedikit saja soal Mada, Eka akan langsung membelokkan topik bahkan marah-marah tidak jelas seperti ini. Alasannya itu selalu sama, takut Arumi gagal move-on katanya. "Ka, gue itu bilang mau move on tiga bulan lalu..." Arumi mengangkat tiga jarinya ke udara, "...Itu bukan cuma omong kosong doang. Serius gue" lanjutnya.

[1] ANKARHADA (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang