Miss you, Ang.
Angkara berlari menuju lapangan, sebelum ia berlari. Angkara hanya duduk di kantor fakultasnya.
Terikan dari Angga dan Dikta membuat dia muak. Maka dari itu, ajakan main bola di lapangan umum fakultasnya sekarang menjadi milik geng Angkara seutuhnya.
Angkara memilih untuk masuk kedalam grup Angga dari pada grup Dikta yang sudah ada Badi, sang ahli dalam dunia sepak bola.
"Gue kira hubungan kita spesial. Anjing" ujar Dikta, marah karena Ang tak masuk ke dalam timnya.
"Gue kalau masuk tim Lo. Gak seimbang anjir. Di tim Angga pada tolol, grgr Adapta lain Fakultas" jawab Ang
Di sudut pojok sebelah gawang. Angga terbahak-bahak. "Ang punya hati. Gak kek Lo setan!!!! Hahaha"
"Bisa diem tidak anda. Anjing" ucap Dikta kesal. Niat awal ingin mengalahkan Angga yang bermulut besar, dengan mengajak Angkara main bola. Tetapi malah Ang sendiri yang memilih bergabung ke tim lawan. Menyebalkan.
"Udahlah, Lo tau sendiri Ang kek gimana orangnya. Dia tuh gak tegaan sama orang lain, gak kayak Lo" ujar Badi menepuk pundak Dikta untuk lebih bersabar.
"Maksut Lo apaan? Gue kira Lo team gue sat" Tanya Dikta saat telinganya mendengar kata "gak kayak Lo"
Badi tak merespon lagi, dia berjalan menuju bagian penyerang.
Permainan babak pertama di menangkan oleh tim Dikta dengan score 3-2
Dikta, Angga dan Badi duduk di samping lapangan, berjarak dengan Angkara yang memilih berjauhan. Karena sekujur tubuhnya banyak sekali keringat.
Saat sedang duduk di pinggir lapangan tiba-tiba ada seorang mahasiswi menghampiri Ang.
"Anjir, ngapain Lo Ret?" Tanya Angga kepada mahasiswi yang menuju arah Ang.
"Apaan sih Lo" ujar mahasiswi itu judes kepada Angga. Ia tetap berjalan menuju Angkara yang sedang mengelap bagian kepalanya yang berkeringat.
Angkara melihat ada dua pasang fleatshoes berdiri di hadapannya, saat dirinya melihat ke bawah.
Angkara mendongak untuk melihat, siapa yang berani sampai-sampai menghampirinya di pinggir lapangan.
"Hai Ang!!" Sapa mahasiswi itu MANISSS tak sama seperti tadi yang berbicara dengan Angga.
"Siapa Lo?" Tanya Ang dengan wajah datar.
Tak jauh dari tempat duduk, Angga dan Dikta tertawaa, melihat kelakuan polos Angkara.
"Hahahah. Gila seorang ketua cheers, gak di kenal di depan Ang" ujar Angga.
"Gila men, Ang abis keluar Goa. Sabar ya Ret" ujar Dikta pun membuat olok-olok.
Wajah awal perempuan yang menghampiri Ang adalah cerita, namun setelah mendengar pertanyaan Ang yang tidak tau siapa dirinya. Membuat wajahnya berubah masam, juga teman-teman Ang yang seakan-akan mengolok ngoloknya.
"Ya udah, sekarang kita kenalan. Nama gue Nareta Marina, ketua cheers di kampus ini." Ujarnya sambil memberikan satu tangan agar di gapai oleh Ang.
Namun tidak sesuai harapan.
Ang hanya mengangguk, tanpa merespon tangan Reta yang sudah terapung tanpa ada merespon.
Gila! Satu kampus aja rebutan mau megang tangan gue. Kok Lo gak sih? Kurang apa gue! Suara hati seorang Reta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKARA | Ongoing
Romancesemua tidak akan bertahan lama. jika tidak sebab usia, sebab perubahan manusia. yang akan ada sampai akhir. adalah diri sendiri. -Angkara- ... © Imas Udhatur Rohmah Di mohon untuk plagiat!!! Jangan mendekat🥺 Karena saya sulit, untuk menulis ini🤍 D...