Ang | 29

18 1 0
                                    

kalau sedih tuh ngomong alasannya kenapa, kesel juga ngomong gara-gara apa.

kalau diem aja, siapa yang akan tahu?
























Semalam Casandra pulang dengan taxi online jam sembilan malam, kerena Angkara tidak kunjung datang. Mengabari lewat pesan saja tidak ada, apalagi sampai meminta maaf karena Casandra telah menunggu lebih dari lima jam kemarin malam.

Pagi hari ini, masih dalam rangka hari libur semester. Casandra membesihkan kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan. Seperti hal-hal biasanya di rumahnya, Bunda dan Ayahnya sudah menuju kantor pagi buta tadi. Tanpa membangunkan terlebih dahulu.

Casandra berpikir sambil memakan sarapannya, akan melakukan apa hari ini? Dia kesepian meminta Angkara untuk menemaninya, itu sangat mustahil kemarin saja dirinya ditinggalkan dengan janji akan di jemput nyatanya tidak.

Tidak ingin bertemu Angkara kembali, namun atmnya masih berada di dompet Casandra.

Bagaimana harus secepatnya di kembali, lagi pula seenteng itu Angkara memberikan atm beserta pin atmnya langsung. Sangat ceroboh, atau memang Angkara dari keluarga berada?

Wah, tetapi mengapa di sekolah tidak ada yang tahu tentang latar belakang keluarga Angkara?

Untuk apa juga, memiliki Angkara karena harga jika keluarganya saja tidak pernah menolak apapun yang Casandra minta. Dirinya masih tanggung jawab ayah dan bundanya, selama masih belajar.

Casandra menscroll sosial medianya, mencari destinasi wilayah di dalam kotanya yang cukup menarik membuatnya tidak bosen berada di dalam rumah terus menerus. Ada di explore, kolam renang apartemen yang cukup indah pemandangannya namun sepi dan jarang di kunjungi.

Tertera pula nomor reserfasinya, segera Casandra hubungi dan memesan kolam dekat pepohanan seorang diri hanya satu hari ini. Hanya untuk dirinya sendiri, dia tidak ingin bercengkrama atau bertemu siapapun hari ini.

Casandra menaiki tangga menuju kamarnya, membawa tas yang lumayan besar untuk memasukkan baju gantinya nanti selesai berenang. Tidak lupa Casandra memesan taxi online untuk mengantarkan perjalannya seprti biasanya. 

Sudah mempersiapkan semuanya, Casandra turun dari tangga menuju pintu rumahnya, tidak lupa Casandra menutup pintu lalu mengunci pintu. Menaruhnya di dalam tasnya, karena bunda dan ayahnya sudah pasti mempunyai pintu rumah di tas mereka masing-masing.

taxi online sudah ada di depan rumahnya, menurunkan cendela mobilnya saat Casandra ingin masuk ke dalam "Mbak Casandra ya?"

"iya pak. Pelan-pelan aja ya pak, saya gak keburu kok"

"oke mbak"

Casandra menghembuskan nafas segar, seperti ini akan berjalan sangat lancar. Healing akibat permasalahan tadi malam, mungkin ini adalah jalan keluarnya. Angkara juga tidak akan mencarinya atau mengabarinya sebelum Casandra sendiri yang mengabari dan memulai komunikasi.

Sebenarnya keberadaannya untuk apa? Hanya status semana? Mengapa saat ini dipertanyakan? Bukan ini yang diinginkan sebelum?

Tapi kok semakin berat dan tidak berarti ya?

Itulah yang ada di benak Casandra sedari tadi saat mobil berjalan menuju jalan kota, melewati gedung-gedung tinggi. Ternyata menjalani hubungan tidak seindah di senetron yang di tayangkan di televesi saat dirinya kecil. Sangat rumit dan tidak berguna mungkin.

Angkara masih dalam kehidupannya tanpa mencampurkan Casandra di dalamnya, lebih memintingkan Ila dari pada dirinya.

Mengapa menyalahkan Ila:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGKARA | OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang