Ang | 15

10 1 0
                                    

flasback memories

in berkisah tentang perjuangan Casandra, menjadi pacar pertama Angkara.

Malam hari, saat Ila hendak turun ke bawah menuju dapur. Membersihkan cucian piring yang kotor, agar neneknya tidak perlu melakukannya esok pagi.

Dering telpon dari saku celananya, berbunyi sangat kencang.

"haloo, kenapa San?" tanya Ila kepada Casandra yang menelponnya larut malam.

"heheh maaf ganggu La, boleh bukain gerbang gak? gue ada diluar nih" jawab Casandra.

Ila langsung menuju keluar rumahnya, menyusul Casandra untuk membuka gerbang rumah.

"Ngapain San, kesini malam-malam?" tanya Ila, karena ini adalah kali pertama Casandra bermain kerumanya. Malam -malam tanpa mengabari dahulu.

Casandra memberikan kotak roti kesukaan Ila, sambil berkata "iyanih, gue gabut banget dirumah. Maaf yah gak bilang dulu. Lo lagi sibuk?"

Ila mengambil kotak kue dari Casandra, menjawab dengan membuka pintu rumahnya "Lagi mau nyuci piring sih, kamu duduk dulu aja yah. Aku mau cuci piring, sebentar doang. Anggep rumah sendiri yah" 

Casandra duduk, membuka totebagnya. Mengambil beberapa buku tulis, juga buku paket yang sengaja Casandra bawa. Hanya untuk meminta bantuan, tugas sejarah yang sangat rumit baginya.

"Nih sambil makan roti yang kamu bawa. Mau ngerjain bareng tugas sejarah?" tanya Ila yang menaruh piring berisi roti dari Casandra.

"iyanih, susah banget La. Gue gatau asli deh, otak gue mentok bangate hehe" sahut Casandra.

"kerjain dulu sebisa kamu, bentar lagi aku bantu yah" titah Ila, kembali menuju dapur untuk mencuci piring.

"iya La, santai aja"

Setelah beberapa menit berlalu, Ila sudah membasuh tangannya dan mengelap tangannya dengan handuk bersih. Lalu Ila, menuju ruang tamu menemani Casandra yang sedang fokus mengerjakan tugas.

"sampai mana San? Bisa?" tanya Ila yang melihat Casandra hanya merobek kertas, lalu membuangnya ke tong sampah.

"sama sekali gak bisa, gue La. Sebel" jawab Casandra.

"kita ke kamar aku yuk, aku ada beberapa buku sejarah. Mungkin bisa bantu kamu" sahut Ila sambil membawa piring berisi roti menuju ke tangga ke kamarnya.

Casandra mengikuti dari belakang, seperti anak itik yang takut jika tertinggal.

Ila membuka pintu kamarnya.

Casandra melihat sekelilingnya, memang sudah beberapa kalinya Casandra bermain ke rumah Ila tetapi baru kali Casandra masuk ke dalam kamar Ila.

Didalamnya sangat menimalis, tetapi cukup luas. Ada satu rak buku berukuran sedang, yang penuh dengan beberapa buku pelajar. Ada tempas hias, untuk make up. Satu tempat tidur dengan banyak boneka di pojoknya, juga ada dua kursi bantal berwarna putih.

"aku suka design kamar kamu, nyaman banget" ujar Casandra lalu melihat dinding di sebelah pintu kamar Ila yang penuh dengan bikai foto.

ANGKARA | OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang