play song : pamungkas - to the bone
kamu tau, kalau kamu kesakitan aku lebih sakit.
✨dan✨
if you feel pain, after that you will feel happy. That's my promise.
Angkara
Mobil Angkara melaju cepat, meninggalkan gerbang sekolah. Menuju sangat cepat ke jalan raya, menyalip apapun yang ada di depannya. Raut wajah Angkara sangat kesal. Khawatir akan memear merah yang ada di daerah leher Ila, sebab jari kuku Aldo yang mencekek terlalu berlebihan. Merah padam, Angkara yakin bahwa itu sangat sakit. Aldo benar-benar mengancam untuk membunuh Ila yang tidak tahu apapun.
Angkara masih marah , belum puas menghajar bajingan itu, jika saja tidak ada satpam. Mungkin nyawa Aldo sudah tinggal sedikit dan dibawa ke rumah sakit. Angkara ingin hal itu terjadi, saat melihat raut wajah kesakitan dari wajah Ila.
"Aku gapapa" ujar Ila sudah berulang kali sejak mobil sudah melaju kencang meninggalkan sekolah, entah sudah berapa kali dirinya ucapkan di depan Angkara. Namun Angkara tetap khawatir, dan ingin membawanya ke rumah sakit. mungkin akan ada efek lain, atau bisa meminum obat atas saran dokter.
"Pokoknya kita ke rumah sakit sekarang." pinta Angkara dengan wajah serius, rahang keras siap menerkam seseorang yang ada di depannya.
Mobil melaju, dengan kecepatan tinggi melewati siapapun yang menghalangi. Angkara tahu didepannya ada lampu lalu lintas, dan itu masih biru awalnya. Sampai ingin melewatinya, barulah merah.
"ANG STOP!!!" teriak Ila
Angkara mengerem mendadak, dan langsung seketika itu juga dari arah berlawan ada mobil yang lewat sangat kencang juga. Ila melihat ke arah Angkara dan menggeleng, ini sudah buruk jika Angkara sudah tidak bisa meluapkan emosinya.
"Gak gini caranya Ang, aku tau kamu khawatir, aku tahu. Tapi aku udah bilang berulang kali bukan? aku baik-baik aja. Kalau kamu nyetir kayak tadi lagi, mending aku turun aja. Sama aja kamu akan memperparah keadaanku" jelas Ila yang juga sedikit emosi.
Angkara menoleh ke arah ila, dengan wajah sendu. Menggapai tangannya, dan mencium punggung tangannya. Lalu berkata "Maaf"
Ila mengangguk, "pelan-pelan aja, aku baik-baik aja. Tapi kalau kamu mau bawa aku ke rumah sakit, ayo aku mau"
Angkara tersenyum, mendengar itu dari mulut Ila. Dirinya lebih tenang, mengendari mobil di jalan raya. Berusaha untuk pelan-pelan seperti yang Ila minta, Ila sudah mau dibawa dan diperiksa di rumah sakit adalah hal yang membahagiakan bagi Angkara.
Untuk itu, dirinya sudah tidak akan egois menggunakan jalan. Semua orang pasti ingin cepat, tapi banyak pengguna jalan yang lupa kesabaran.
Setengah jam terbuang, diperjalan menuju rumah sakit yang paling bagus dikota mereka. Angkara memarkirkan mobilnya dengan aman. Membuka pintu mobil, menutupnya kembali kemudian berjalan menuju pintu mobil sebelahnya.
Membukakan pintu untuk Ila, ingin menggendongnya kembali. Namun Ila menggeleng.
"Apa perlu aku ambilin kursi roda?"
"Ang, kamu lebay banget deh. Aku masih bisa jalan, yang sakit leher aku bukan kaki aku"
"Kan udah jujur, leher kamu sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKARA | Ongoing
Romancesemua tidak akan bertahan lama. jika tidak sebab usia, sebab perubahan manusia. yang akan ada sampai akhir. adalah diri sendiri. -Angkara- ... © Imas Udhatur Rohmah Di mohon untuk plagiat!!! Jangan mendekat🥺 Karena saya sulit, untuk menulis ini🤍 D...