Setelah dua bulan, perayaan ulang tahun sekolah berlalu. Terbitlah, ujian akhir semester. Sebentar lagi, kemduain kenaikan kelas. Sudah waktunya untuk Angkara lulus dari sekolah ini melanjutkan ke jenjang perkulihaan.
Angkara duduk, dengan Ila yang disampingnya sedang membaca buku dengan tenang. juga sangat damai.
"La, apa kita bakal satu kelas lagi. Di kelas selanjutnya yang akan datang?" Tanya Ang kepada Ila dengan cemberut. Berpikiran akan jauh dari Ila adalah kesengsaraan bagi Angkara.
"Gausa nanyak, kalau nanti kamu sendiri yang bilang ke Ayah kamu. Mau ditempatkan sekelas lagi sama aku. Kamukan istimewa Ang."
"Hisss........ Kamu mah, jawabannya realistis. Gada gitu, bikin aku bahagia"
Ila mengalihkan pandangannya dari buku, ke wajah Angkara yang sudah cemberut. Ila mengelus lembut, rambut Angkara. Lalu tersenyum.
"Angkara akan selalu, ada di dekat Ila. Aku yakin akan kalimat itu."
Angkara langsung tersenyum.
Melihat Ila yang hafal sekali, kalimat janji yang dirinya lontarkan setiap harinya. Akan selalu Angkara buktikan tanpa disuruh siapa pun.
"Nanti pulang sekolah, mau beli es krim?"
"Kayaknya langsung pulang aja, aku mau masak. Nenek kangen sayur sop buatan aku. Kamu mau mampir juga?"
"Pasti itu"
"Oke, aku buat banyak. Untuk Gia, Om dan Tante juga"
"Makasih anak baik, kesayangan Angkara" ucap Angkara, sambil mencubit pipi Ila.
*****
Angkara berjalan sendiri, tanpa adanya Ila disampingnya. Mungkin hari ini adalah hari yang sangat janggal, kebiasaan Angkara bersama Ila adalah salah satu kelengkapan yang tidak bisa di pisahkan.
Melewati gudang sekolah, yang jarang sekali di lewati murid kebanyakan.
Terdengar suara jeritan, dan tong sampah jatuh.
Angkara melihat apa yang terjadi. Dengan menggendap-ngendap tentunya.
Mungkin saja, ada yang butuh bantuannya. Pikir Angkara saat itu, jika saja dia tidak peduli takut bila selang beberapa waktu ada penyesalan dalam dirinya.
Sampai dipembatas tembok belakang, Angkara melihat Casandra yang ditarik paksa oleh seorang laki-laki.
ngapain Sasa disini sendirian? dan siapa mereka?
Angkara melihat ada dua laki-laki sedang mendekat ke arah Sasa, satu lagi menarik paksa tangan Sasa dengan kasar. Angkara melihat postur tubuh para laki-laki itu Seragam dan beberapa ornamen yang dijahit di seragam laki-laki itu sangat nyata terlihat lain, seperti seragamnya.
Tidak menyangka sekolahnya bisa sampai dibobol dengan sangat gampang seperti ini, dengan beberapa orang. Juga mengapa Sasalah yang mereka incar, ada apa sebenarnya.
"Aku gak mau Do, udah berapa kali aku bilang. Sampai kamu tanpa izin masuk ke dalam sekolahku dengan kasar begini. Aku bisa kena surat peringatan Do. Aku mau balik ke kelas"
"San, sesusah itu menjadi pacar gue? Kurang gue apa si San dibanding laki-laki yang lo puja itu!"
"Banyak Do, lo aja yang nutup mata"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKARA | Ongoing
Romancesemua tidak akan bertahan lama. jika tidak sebab usia, sebab perubahan manusia. yang akan ada sampai akhir. adalah diri sendiri. -Angkara- ... © Imas Udhatur Rohmah Di mohon untuk plagiat!!! Jangan mendekat🥺 Karena saya sulit, untuk menulis ini🤍 D...