Ang | 13

18 1 0
                                    

Ang. Masih gak bisa, baikan sama Casandra kayak dulu lagi?

















malam hari Ila sadar, dari obat bius oprasi tadi.

Ang yang duduk memainkan permainan di ponselnya, merasakan tangan Ila bergerak langsung menaruh ponselnya dan melihat keadaan ila.

"Gimana? masih sakit, kerasa gak sakitnya?" tanya Ang pada saat Ila sudah membuka mata.

"kamu nih, aku baru aja buka mata. Tunggu beberapa menit dulu, baru juga sadar" jawab Ila dengan tersenyum karena melihat wajah khawatir dari Ang.

"hehe iya, lupa" ucap Ang dengan mengelus kepala Ila dengan lembut penuh kasih sayang.

"Kamu udah makan?" Tanya Ila kepada Angkara.

"Udah kok, tadi waktu kamu tidur karena obat bius" jawab Ang. "Kenapa? Kamu laper?" Tanya Ang pada Ila

"Enggak kok. Pengen merhatiin kamu aja. Sekarang kan, Casandra udah gabisa merhatiin kamu lagi. Jadi kamu gak ada yang merhatiin deh" jawab Ila sambil sedikit tersenyum.

"Aku tau menuju kemana arah pembicaraanmu La. Udah ya, ini urusan aku. Aku juga gak nyesel, milih berhenti memperjuangkan Sasa" tutur memperjelas. Angkara yang sudah tidak ingin membahas, yang telah berlalu.

"Iya belum kerasa, masih empat bulan ini. Emang gak ada niatan baikan gitu?" Tanya Ila kembali, berharap hubungannya bersama Casandra bisa di satukan kembali.

"Ila, stop ngurusin hidup orang lain. Ngejaga kebahagiaan orang lain, kamu itu sekarang posisinya lagi sakit. Pikirin diri kamu sendiri, bingung aku sama kamu" ungkap Ang sambil mengeleng-geleng kepalanya.

"Bingung kenapa, sama aku?" Tanya Ila

"Bingung aja, apa lagi yang Sasa curhatin ke kamu biar bisa yakinin aku supaya balik lagi sama dia"

"Casandra udah gak pernah curhat lagi, chat aja dia udah gak pernah. Semenjak kamu tiba-tiba bales, jangan ganggu aku karena bisa berakibat ke kesehatanku" jelas Ila. Bahwa sebab, kasar Ang membuat Casandra sudah berhenti komunikasi dengan Ila.

"Iya, biarin aja. Kamu emang butuh istirahat. Lagian dia juga punya teman lain, selain kamu. Gak harus kamu jugakan" gumam Angkara, merasa lega.

Ila berkata "Tapi yang kenal sama kamu, bisa jadi jembatan kalian berdua. Cuman aku Ang"

"Udah La, udah. Istirahat yah" potong Ang yang mengakhiri perdebatan dengan Ila.

Angkara tidak ingin Ila kelelahan akibat berbicara terlalu banyak, sampai dia mengatur nafas seperti tadi.

Ila terdiam, tidak menjawab atau mengangguk tanda setuju. Dirinya diam saja, akibat mengatur nafasnya. Sudah lama Ila tidak berbicara sekeras itu, menggunakan intonasi tidak ada jeda. Membuatnya hampir lupa bernafas.

"Kan, untung gak sesak nafas kamu" tandas Ang yang sudah khawatir, melihat Ila susah sekali mengatur nafasnya kembali normal.

Angkara mengambil minuman, memberikannya kepada Ila agar diminum agar tenggorokannya tidak kering.

"Tarik nafas yang panjang dulu, hembuskan" perintah Angkara dan Ila melakukannya sesuai perintah Ang.

Beberapa menit kemudian, nafas Ila sudah kembali normal. Tidak ada oksigen yang ia paksakan masuk ke dalam rongga hidungnya, secara bersamaan.

ANGKARA | OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang