22

523 53 22
                                    

"Laut!!!"

Felix berteriak begitu kencang saat matanya bertemu dengan pemandangan pantai yang begitu menenangkan. Ia langsung berlari mendekati hamparan air bening bak kristal biru itu dengan wajah yang sangat bahagia dan bahkan meninggalkan kopernya begitu saja.

"Dasar." lirih Bangchan yang kini sedang menurunkan koper dari mobil.

"Mereka excited sekali, ya." komentar sang manager yang ikut membantunya.

"Seperti itulah, hyung tau sendiri kan sifat mereka."

Manager hanya tertawa mendengarnya.

"Nikmati liburanmu, ya. Jangan dibawa stres terus, oke." seru sang manager sambil menepuk pelan pundak Bangchan.

"Bangchan, ada yang perlu kubantu?"

Ia menoleh dan melihat Seungmin dengan celana pendek putih dan kaos biru mudanya yang sedang berjalan ke arahnya. Tanpa sadar ia tersenyum.

"Sudah selesai, kok."

Seungmin melirik sekilas ke arah koper-koper yang sudah berjejer di aspal, lalu mengangguk.

"Oke, deh."

"Kalian hati-hati, ya. Aku pergi dulu. Jaga diri kalian. Jaga juga yang lain, terutama Bangchan, kau yang paling tua disini, dan juga seorang leader."

"Siap! Makasih, hyung!"

Sang manager tersenyum singkat sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil dan melenggang pergi dengan cepat meninggalkan mereka.

Di sisi lain, lima orang sisanya tengah menghabiskan waktu dengan berlari-lari dan menikmati suasana segar di pesisir pantai. Minho berhenti di depan ombak kecil yang menari-nari dan buru-buru membuka ponselnya.

'Lee Minho?'

"Jisung~! Aku merindukanmu!" teriak Minho begitu melihat wajah Jisung muncul di layar ponselnya.

'Bukannya kau sedang liburan dengan yang lain?'

"Memang."

Minho memperlihatkan suasana pantai yang ada di sekitarnya, termasuk pasangan Hyunjin – Jeongin yang sedang bermain air tak jauh dari dirinya.

"Lihat! Mereka membuatku iri. Kenapa kau tak mau ikut ke sini, huh? Aku bisa mengajakmu melihat sunset dan bintang bersama. Tidakkah romantis!?" rengek Minho.

Tak sadar saja kalau Hyunjin dan Jeongin sudah menatap ke arahnya dengan aneh.

Jisung terkekeh di seberang sana.

'Berhentilah merajuk. Ini waktu liburmu, aku ingin kau beristirahat dan bersenang-senang dengan yang lain.'

Minho langsung mengerucutkan bibirnya.

'Lagipula..-'

Jisung memberi isyarat agar Minho mendekatkan telinganya ke arah ponsel. Meski Minho heran, ia tetap melakukannya. Sampai sebuah bisikan mengalun manis di telinganya.

'Aku inginnya kita liburan bersama. HANYA BERDUA.'

Dan hanya dengan kalimat seperti itu, pipi Minho sudah dibuat merona. Ia tersenyum lebar ke arah Jisung yang juga tersenyum lebar ke arahnya.

"Han Jisung! Aku mencintaimu! Muach!"

"Dasar, orang gila itu." gumam Felix saat melihat Minho menari-nari sendiri di pesisir pantai sambil menciumi layar ponselnya.

It's Not Right, I Know ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang