- 2016 -
.
.
"Hwang Hyunjin!"
Seorang laki-laki meloncat dari kursi yang sedang didudukinya saat namanya disebutkan oleh salah satu staf di sana. Suara sorakan dan tepuk tangan pun langsung memenuhi ruangan tersebut.
"A- Aku!?"
"Uwow! Selamat, little Jinnie."
Laki-laki itu masih diam tidak percaya, bahkan saat beberapa dari teman-temannya tengah menerjangnya dengan pelukan yang bertubi-tubi. Manik tajamnya melirik ke arah seorang laki-laki manis yang juga tengah tersenyum ke arahnya dengan mata penuh binar. Meski tak ikut menyerangnya dengan pelukan, sosok itu terus menari-nari kecil untuk memberinya selamat. Hal tersebut akhirnya mampu membuatnya tertawa dengan riang.
"Oke, selanjutnya. Anggota terakhir yang akan bergabung di grup debut adalah.. -"
Hyunjin menatap cemas ke arah sosok manis tersebut.
'Kumohon, biarkan dia.'
.
.
"Yang Jeongin!"
.
.
Hyunjin merasakan ledakan dasyat di dalam dadanya. Rasa senang yang entah datang dari mana membuncah dengan ganasnya, membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia bisa melihat sosok manis tadi melompat-lompat di dalam pelukan teman-teman yang lain, berteriak dengan suara lumba-lumbanya sebagai tanda betapa senangnya ia. Dengan mulut yang gemetaran, Hyunjin tanpa sadar tersenyum.
"Hey, Hyunjin! Ayo sini!"
Hyunjin pun tersadar dan menghampiri yang lain. Ia dan keenam teman grupnya saling memeluk satu sama lain, memberi selamat atas keberhasilan mereka untuk debut bersama setelah bertahun-tahun melewati kerasnya masa trainee. Meski begitu, atensinya masih tidak bisa lepas dari sosok manis yang kini berdiri di hadapannya. Hingga akhirnya, sosok itu pun sadar kalau dirinya tengah ditatap. Ia menoleh dan saat matanya beradu pandang dengan Hyunjin, ia melemparkan senyum manisnya.
"Selamat, ya. Kita akhirnya debut, hehe." serunya.
Hyunjin pun sontak mengembangkan senyum lebarnya hingga kedua matanya menyipit. Ia tertawa keras, tawa bahagia yang tiada tara.
'Kita beneran debut bareng, Jeongin.'
*****
.
.
.
- 2021 -
Hyunjin berjalan dengan santai melewati setiap jalan setapak yang ada di sana. Langit sore yang keemasan, belum lagi dengan daun-daun khas musim gugur yang berbaur indah membuatnya sedikit terbayangi oleh rasa nostalgia kala itu. Ia berhenti di ujung taman, tempat dimana ia bisa menikmati indahnya bangunan-bangunan tinggi di kota yang mulai penuh dengan lampu-lampu yang manis. Diambilnya sehelai daun berwarna kecoklatan yang terbang dan hinggap di atas surainya. Ia memainkannya sebentar, sebelum akhirnya membiarkannya kembali terbang karena ia lebih memilih untuk memanjakan matanya dengan keindahan kota di sore hari tersebut.
"Hey! Apa yang kau lakukan?"
Hyunjin menoleh. Melihat sosok yang tengah tersenyum menyapanya di belakang sana, membuat senyumnya juga tanpa sadar mengembang. Ia masih ingat sosok manis itu dulu begitu mungil sambil membawa tas gitar yang seolah lebih besar darinya. Belum sempat Hyunjin menjawab, sosok yang tak lain dan tak bukan adalah Jeongin itu berjalan mendekatinya dan berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Right, I Know ✔
FanfictionCOMPLETED (Nov. 2020) | STRAY KIDS Kisah tentang cinta yang dipaksa untuk bersatu meski harus menentang waktu dan status [HyunJeong] | [ChanMin] | [ChangLix] | [MinSung]