Waktu kembali berlalu dengan cepat. Hari dimana mereka akan perform tanpa sadar sudah di depan mata.
"Bangchan, nanti bawa anggota-anggotamu ke ruang rias, ya. Kita harus mencoba kostum untuk perform lusa hari." seru sang manager saat mereka selesai latihan.
"Siap, hyung." balas Bangchan yang langsung menghampiri teman-temannya di sudut ruangan.
Mereka pun duduk berjejeran dan menghabiskan waktu untuk berdiskusi mengenai kostum dan atribut perform mereka nanti, serta blocking yang harus digunakan di koreografi mereka.
"Hahhhhh... Kira-kira habis perform nanti kita dapat jatah libur lagi, gak, ya?" celoteh Felix.
Ia menyandarkan kepalanya di bahu lebar Minho yang duduk di sebelahnya, sedangkan tangannya bermain-main di atas celana jean sosok bermata kucing tersebut.
"Libur mulu yang dipikir." balas Minho sambil menjitak pelan kepala Felix.
Felix hanya mendengus sambil mengusap-usap kepalanya.
"Mungkin hanya beberapa hari untuk istirahat." balas Bangchan.
"Dengar, buat istirahat, guys. Jangan begadang 'main-main'." sindir Minho.
Bangchan, Seungmin, Jeongin, dan Hyunjin yang merasa tersindir pun hanya memalingkan wajah.
Minho memainkan jari-jarinya di rambut Felix sambil sesekali meniupnya. Memang sudah jadi kebiasaannya sejak kecil kalau ia suka sekali memainkan rambut seseorang, terlebih Felix yang memang selalu ada di dekatnya sejak dulu. Ia masih mengusap-usap surai milik sosok itu, sampai akhirnya tanpa sengaja ia menoleh ke arah cermin besar di sana, dan menyadari kalau Changbin tengah menatap ke arahnya. Melihat ekspresi temannya yang kelihatan dingin membuat Minho sedikit terkejut dalam diam.
'Kenapa menatapku begitu lagi?' pikirnya, heran.
Ia tidak berlaku salah, kan? Atau jangan-jangan? Minho menghentikan kegiatannya memainkan rambut Felix secara mendadak. Sebuah pemikiran yang baru saja melintas di otaknya kembali membuatnya tanpa sadar menaikkan sebelah sudut bibirnya. Sepertinya dugaan dia memang benar.
'Coba kulihat sampai seberapa sabar kau menahan dirimu.'
*****
"Jinnie~ Tolong pakaikan."
Hyunjin meraih lengan ramping Jeongin yang terulur kearahnya, dan mulai memasangkan sebuah bracelet di sana. Sesekali diliriknya wajah Jeongin yang selalu menunjukkan senyum manis itu. Melihatnya saja selalu membuat ia tanpa sadar ikut tersenyum.
'Imut.'
"Selesai."
"Makasih."
Dan sebuah kecupan singkat pun mendarat di bibir Hyunjin sebelum akhirnya sosok manis itu berlari keluar ruang rias. Hyunjin semakin memperlebar senyumannya, lalu melirik ke sekitarnya. Beruntung tidak ada yang menyadari hal tersebut.
Hari ini adalah hari dimana akhirnya mereka menampilkan hasil latihan mereka beberapa waktu lalu. Seungmin terlihat begitu gugup. Ia takut kalau apa yang ia latih tidak semaksimal yang ia pikir.
"Hei, kau baik-baik saja?"
Seungmin menoleh dan mendapati Bangchan yang mengulurkan sebotol air mineral ke arahnya. Tangan yang semula ia remat-remat kini beralih meraih botol tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Right, I Know ✔
FanficCOMPLETED (Nov. 2020) | STRAY KIDS Kisah tentang cinta yang dipaksa untuk bersatu meski harus menentang waktu dan status [HyunJeong] | [ChanMin] | [ChangLix] | [MinSung]