Chapter 11

792 110 5
                                    

To all the boys I've loved before

"Itu... aku tidak sengaja menabrak sepedamu saat kuparkirkan mobilku..."

Ok... Sepertinya aku harus menandai hari ini di kalenderku sebagai hari paling sial dalam hidupku.. F***

.
.
.
.
.
.

"Terima kasih sudah mengantarku kak"

"Sama-sama, setelah yang semua terjadi hari ini kau pasti masih shock..."

"Bisa jadi lebih buruk lagi kan" jawabku yang sedang bersandar di kursi sambil menutup mataku dan menyunggingkan bibirku ke atas sedikit.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Off

"Yah... Tentu saja aku harus menjelaskan yang sebenarnya pada mereka semua, khususnya Tawan" jawabku sambil menghela nafas.

"Jadi, apa kau benar-benar akan mengatakan perasaanmu yang sebenarnya pada Tawan? Kau masih suka padanya kan? " Tanya Off yang terlihat penasaran.

Kuangkat sebelah alisku sambil meliriknya sedikit, "Itu bukan urusanmu, pokoknya urusan diantara kita sudah selesai... aku pergi" jawabku padanya sambil membuka sabuk pengamanku.

"Tunggu dulu Gun!!" panggilnya sambil menahan tanganku yang ingin membuka pintu mobil.

"Bagaimana kalau kau tidak perlu memberitahu Tawan yang sebenarnya"

"Apa maksudmu?" tanyaku dengan bingung

"Bagaimana jika kita membiarkan orang-orang berpikir kalau kita benar-benar pacaran "

"HAH !?!?"

"Iya.. kita pura-pura sedang pacaran saja. Hanya untuk sementara saja"

"Kenapa kau mau melakukan itu? Apa untungnya untukmu ?" tanyaku bingung.

"Ku pikir dengan cara ini Mild akan mulai cemburu dan mungkin dia akan mau kembali padaku lagi"

"Oh... jadi, kau hanya ingin memanfaatkanku" ucapku sambil melipat kedua tanganku

"Hei, sebenarnya kau duluan yang memanfaatkanku dengan menciumku di lapangan"

Sial!! dia benar tapi aku tidak tertarik dengan rencananya, aku tidak mau terlibat apapun diantara dia dan mild.

"Maaf, aku tidak tertarik kak lagipula aku tidak mau terlibat diantara kak Off dan Mild" jawabku tidak menghiraukan permintaannya lalu ku lanjutkan keluar dari mobilnya.

Sebelum sampai ke rumahku, aku yang tengah berjalan sambil membawa sepedaku yang rusak mendengar Off berteriak padaku, "Kau tidak harus manjawabnya sekarang... Pikirkan lah tawaranku tadi, ok??"

Ku gelengkan kepalaku, "Dalam mimpimu Off Jumpol..." jawabku hingga aku sampai di pintu gerbang rumahku dan menutupnya dengan rapat.

.
.
.

Setelah kututup pintu gerbang dan menaruh sepedaku, entah kenapa aku ingin mengecek sesuatu. Ku intip sedikit pintu gerbangku lalu ku lihat Off sedang berbicara dengan Tawan. Kenapa Tawan ada di sekitar sini? jangan-jangan selama aku pergi dia menungguku datang.

"Hei, kau Tawan kan, temannya Gun" sapa Off

"Iya, apa kau tadi yang mengantarnya pulang?" Tanya Tawan tanpa mengindahkan pertanyaan Off

"Seperti yang kau lihat..." Jawab Off dengan santai lalu bergegas masuk ke dalam mobil.

Belum sempat Off membuka pintu mobilnya, Tawan bertanya "Hei, sudah berapa lama kalian bersama?"

Off yang terlihat seperti tengah berpikir menjawab "Umm... Tidak begitu lama" jawabnya sambil menyunggingkan senyumnya, lalu kulihat raut muka Tawan seperti sedang kesal langsung pergi begitu saja.

Apa yang baru saja ku lihat tadi? Kenapa Tawan bersikap seperti itu??

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang