Chapter 16

697 103 0
                                    

To all the boys I've loved before

Well... daripada terus saja memikirkan itu lebih baik aku ke dapur saja dan memasak cupcake.


Aku pun turun menuju ke dapur untuk bersiap membuat cupcake. sederhana.

.
.
.
.
.

'Tak ada cinta yang lebih tulus daripada cinta terhadap makanan'

Itu adalah kata favoritku ketika aku sedang galau. Jadi, memasak makanan adalah salah satu caraku menghibur diri.

Hari ini aku memutuskan membuat kue kesukaanku yaitu cupcake cokelat.

Apa kalian tahu, Cokelat adalah salah satu penemuan yang paling disukai di dunia, ketika kita membutuhkan dorongan energi dan endorfin yang cepat, cokelat adalah makanan yang tepat.

Aku suka memasak karena itu adalah hal favorit yang aku buat dengan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku suka memasak karena itu adalah hal favorit yang aku buat dengan cinta. Beberapa jam kemudian, akhirnya cupcake coklat sudah jadi dan sudah aku hias dengan cantik.

Aku foto dengan cantik cupcake buatanku lalu ku posting di Instagram.

Setelah mempostingnya, segera kubersihkan semua kekacauan di dapur akibat ulahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mempostingnya, segera kubersihkan semua kekacauan di dapur akibat ulahku.

Saat sedang asik mengelap meja dapur. Tiba-tiba terdengar suara bunyi bel. Segera kuhentikan kegiatanku dan bergegas menuju pintu gerbang rumahku untuk melihat siapa yang datang.

.
.
.

"Hei..." ucap sapa orang tersebut.

"Kak Off! Sedang apa aku disini?" tanyaku kaget.

"Tentu saja menemui pacarku, memangnya itu aneh jika aku datang kesini?" jawabnya sambil terkekeh ketika melihatku masih memakai celemek dan noda tepung masih menempel di wajahku.

"Kalau ingatanmu masih baik, aku hanya Pacar pura-puramu" ucapku sarkas.

"Well, aku memang ingin menemui sekarang... Bukankah harusnya kau mempersilakan seorang tamu untuk masuk?" ucapnya sambil tersenyum menyeringai.

"Baiklah, silahkan masuk ke dalam" sambutku dengan malas.

.
.
.

"Woah ternyata kau memang benar-benar membuatnya, kelihatannya enak" puji kak Off ketika melihat cupcake buatanku.

Aku tersenyum mendengar pujiannya lalu ke lanjutkan kembali mengelap meja dapur.

"Kau tahu, akan lebih mudah kalau kau membuat kue brownies. Biasanya ibuku membuatnya untukku dan adikku"

"Ck... Kak Off sedang apa kesini?"

"Apa kau tidak membaca notes ku? malam ini kita pergi ke pesta Krist"

"Oh... Aku tidak mau ikut" jawabku sambil menata cupcake di piring saji.

"Hei, apa kau bercanda? Kita harus pergi kesana sebagai pasangan! Pertama, Mild akan datang kesana dan kedua, kau harus menemaniku termasuk pergi ke pesta"

"Maaf kak, tapi aku benar-benar tidak bisa dan aku merasa tidak nyaman" ucapku tidak enak.

"Janji tetaplah janji! Apa ada yang kau takutkan Gun?" Tebaknya tepat sasaran.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang