Chapter 32

632 84 0
                                    

To all the boys I've loved before

Tertawa adalah cara untuk melupakan segala masalah, walau hanya sebentar. Tertawa lepas bersamanya menjadikanku lupa akan kegelisahanku.

.
.
.
.
.
.

Mengagumi dalam diam adalah cara terbaik menghindari cinta bertepuk sebelah tangan. Untuk orang sepertiku yang hanya bisa memendam perasaan, cinta hanya bisa memberikanku sebuah penderitaan.

Aku lebih memilih memendam perasaan, karena aku takut terluka. Tapi justru memendam yang membuat luka.

"Kak Off, Terima kasih..." ucapku pelan.

"Tidak perlu berterima kasih, aku tahu kau sedang butuh hiburan" jawabnya dengan tersenyum sambil terus memegang setir mobilnya.

Selama beberapa saat hanya ada keheningan di antara kami, entah kenapa aku masih belum merasa lega hingga tanpa sadar aku memulai obrolan.

"Kak, apa aku bodoh karena aku pernah mencintai orang yang salah?" tanyaku tiba-tiba.

"Mencintai seseorang memang tidak selalu berakhir dengan kemenangan, terkadang mencintai juga bisa berakhir dengan kehilangan. Tapi jangan menganggap bahwa kehilangan adalah hal yang buruk. Dengan kehilangan, kamu telah belajar banyak tentang mencintai." jelasnya.

Aku yang mendengarnya penjelasan darinya, perlahan hatiku merasa lega. Aku tidak menyangka dia menjelaskannya serinci itu, mungkin saja karena rasa cintanya pada Mild yang masih kuat membuatnya paham tentang arti cinta yang sesungguhnya.

"Wow, penjelasanmu itu sangat mengesankan... Aku benar-benar kaget." pujiku padanya.

"Kalau begitu mulai sekarang panggil aku Off sang ahli Cinta." canda Off.

Aku tertawa kecil mendengar candanya, "Saat itu, aku pikir itu adalah keputusan yang terbaik" ucapku.

"Keputusan apa yang kau maksud?" tanya Off bingung.

Aku menoleh dan tersenyum, "Keputusanku menyetujui kesepakatan menjalin hubungan palsu denganmu... awalnya aku kira itu akan merugikanku tapi aku salah, aku merasa banyak sekali hal-hal yang bisa kupelajari darimu dan aku merasa lebih nyaman berbicara denganmu." jawabku.

"Aku senang mendengarnya. Well, jika kau butuh teman bicara hubungi saja aku dengan senang hati aku akan selalu ada untukmu" ucap Off dengan senyum kecil di wajahnya.

Bersama dengannya kadang membuat nafasku seakan berhenti dan aku hanya berharap semoga hubungan palsu ini segera berakhir sebelum terlambat.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang