Chapter 30

627 88 0
                                    

To all the boys I've loved before

"Karena aku adalah satu-satunya orang istimewa yang akan terus memuji bekal buatanmu dan kurasa sekarang aku mulai menyukaimu." jawabnya.

'Oh Tidak! Jantungku! Jantungku mulai berdetak kencang lagi!'

.
.
.
.
.
.

'Apa-apaan itu tadi, apa dia sedang mempermainkanku?' batinku frustasi.

Drrtt... Drrtt...

"Eee... Tunggu sebentar ya, aku harus terima telpon ini" pamitku pada kak Off dan badanku langsung bergerak memunggunginya.

"Halo... Ada apa Chimon?"

"Kak Gun, apa kau sedang sibuk sekarang? Apa aku boleh minta tolong padamu?"

"Tidak juga, aku sedang bersama Off sekarang... Kau ingin aku melakukan apa?" tanyaku.

"Hehe tolong belikan aku Lays, oreo, pocky, coca cola lalu-...."

"Kau ingin aku membeli snack kan? Memangnya Persediaan jajan di rumah sudah habis?"

"Habis semua kak, tolong belikan ya... Kau kan sedang diluar rumah, please..." ucapnya dengan nada imut.

"Isshh... Dasar kau ya, kenapa bisa cepat habis? Kau diam-diam menyelinap mengambil semuanya saat tengah malam ya kan?" omelku.

"Akhir-akhir ini tugas kuliahku sangat banyak dan aku sering begadang kak... Mungkin tanpa sadar aku terus mengambilnya hehe..."

"Bulsh*t! Alasanmu tidak membantu mengurangi kesalahanmu bahkan aku belum sempat memakannya." keluhku.

"Aku mohon belikan aku snack, aku butuh asupan energi huhu.." pintanya dengan nada seperti sedang ingin menangis.

"Ya sudah, sebentar lagi aku akan pergi belanja di supermarket dekat kampus" jawabku pasrah sambil memijat kepalaku.

"Yeayy... Thanks kak! You're the best" pujinya padaku.

"Ya sudah aku tutup telponnya sekarang.. Bye."

Setelah selesai menelpon, aku kembali ke tempat dudukku lalu menatap kak Off yang baru saja menghabiskan bekalnya.

"Dari siapa?" tanya Kak Off.

"Dari adikku... dia menyuruhku membelikan snack di supermarket" jawabku.

"Oh begitu? Kau akan pergi kesana sendiri?"

"Tentu saja tidak, kita yang akan pergi kesana. Kau sudah selesai dengan makananmu? Ayo antarkan aku sekarang." ucapku.

"Baiklah... tunggu sebentar ya, aku akan ganti baju atau kau mau ikut denganku? Aku jamin pasti menyenangkan" ucapnya sambil mengedipkan mata padaku.

Aku yang kesal mendengar ucapannya, kulemparkan handuk padanya dengan kencang, "Dasar Mesum! Cepat pergi sana!".

Off yang mendapat lemparan handukku, tertawa kencang dan kembali mengedipkan matanya lalu meninggalkanku.

'No! No! No Way! Kenapa harus dia? Sadarkan dirimu Gun Atthaphan' batinku menjerit.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang