To all the boys I've loved before
Detik itu juga kutinggalkan Off disana tanpa menghiraukan suara teriakkannya yang memanggil namaku.
Aku hanya bisa mempertanyakan kenapa? Kenapa? Kenapa dia tega padaku? Dan kenapa dia tega mempermainkan perasaanku?
.
.
.
.
.
.Sejak aku meninggalkan Off disana, aku langsung memilih pulang menggunakan taksi. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamarku untuk menenangkan diriku.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang, aku sangat membenci diriku yang lemah ini. Hebat!! Kenapa aku harus menjadi seperti ini? Aku benar-benar menyedihkan.
Patah hati. Ya..... Sekarang aku mengalami hal yang ku takutkan selama ini. Apa yang terjadi saat ini membuatku sadar bahwa aku hanya sebuah pelarian baginya.
Off telah membuat banyak perubahan pada diriku. Perubahan perasaan itu memberiku keberanian untuk menerima keberatan dan penolakan di dalam diriku. Off juga telah membuka hatiku untuk menerima hal-hal yang tidak pernah terpikirkan olehku hingga sampai sejauh ini.
Tapi hari ini, sepertinya aku harus membawa semua perasaanku sendirian. Aku bahkan tidak berarti apa-apa baginya.
.
.
.Tok... Tok... Tok...
"Kak Gun.... Apa kau di dalam? Temanmu New mencarimu"
Aku yang mulai terbangun dari tidurku karena suara keras di balik pintu kubalas "Bilang padanya aku akan segera menemuinya dalam 5 menit"
"Oke, akan kusampaikan padanya"
Setelah aku merasa yakin Chimon sudah meninggalkan kamarku, aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk membasuh wajahku. Sesudah membasuh wajahku, aku merapikan penampilanku di cermin. Setelah aku merasa penampilan cukup lebih baik, aku langsung keluar dari kamarku."Hai New, maaf ya aku baru menemuimu sekarang karena aku baru bangun tidur" sapaku pelan pada New di ruang tamu.
"Tidak apa, aku kesini hanya untuk mengambil hardiskku... Apa terjadi sesuatu padamu? Aku terus mencoba menghubungimu sejak tadi karena kita berjanji bertemu di kampus"
"Oh... Aku minta maaf New sepertinya aku lupa dengan janji kita karena tiba-tiba aku merasa tidak enak badan dan ponselku juga mati"
"Kau sedang sakit? Apa sekarang kau sudah merasa lebih baik?"
"Iya, aku sudah merasa lebih baik. Tunggu sebentar ya... akan ku ambil hardisknya di kamarku sekarang"
"Oke.. aku tunggu" jawab New.
Dengan terburu-buru aku bangun dari sofa dan berjalan menuju kamarku. Setelah aku sampai di kamar, aku langsung membuka tas ranselku untuk mengambil hardisk.
Setelah aku kembali dari kamar, aku melihat New masih duduk di sofa seperti sebelumnya, sebelum aku menghampirinya tiba-tiba aku mendengar suara ketukan pintu yang keras.
Bruk... Bruk... Bruk...
Meskipun demikian, tata krama macam apa itu? Itu lebih terdengar seperti gerdoran, bukan ketukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.
Fanfiction[COMPLETE] First of all, cerita dan semua cast ini terinspirasi dari trailer youtube. Gun Atthaphan suka menulis surat cinta secara rahasia kalau dia sedang jatuh cinta namun bagaimana jadinya jika semua surat cinta yang ia buat sudah tidak menjadi...