Chapter 46

591 87 2
                                    

To all the boys I've loved before

Bukankah lucu bagaimana seseorang yang dulunya orang asing bisa menjadi cinta dalam hidupmu?

Tidak ada kata-kata yang cukup di kamus yang bisa menggambarkan betapa bahagianya aku malam ini.

.
.
.
.
.
.

Aku seringkali mendengar dari beberapa temanku bahwa datangnya cinta mampu membuat hari-hari kita menjadi lebih berwarna.

Mungkin inilah rasa yang ku alami pagi ini. Tak kusangka itu memberikan efek yang luarbiasa bagiku. Saking bahagianya aku terus mengingat kenangan itu, sejak aku mulai beraktivitas aku terus saja bersenandung.

"Ehem... Ehem... Sepertinya aku mendengar suara yang tidak familiar di pagi yang cerah ini... Kira-kira suara milik siapa ini?"

Aku yang mendengar ejekan dari Chimon langsung berhenti bersenandung dengan sebal aku melempar kain lap ke arahnya.

"Berhentilah bicara omong kosong dan bantu aku mengelap piring-piring ini" omelku.

"Iya-iya... Gitu aja ngambek" jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Drrrrttt...

Aku yang merasakan getaran ponselku di saku celemekku dengan antusias langsung ku ambil dan fokus melihat layar ponselku.

From: New

Gunn, apa videonya sudah jadi?
(read)

Sudah
Kau ingin ambil sekarang?
(read)


Baiklah, bagaimana kalau ketemu dikampus saja nanti sore?
(read)

Oke
(read)

"Chimon, nanti kau yang bawa kantung sampah yang menumpuk ini keluar ya.... sebentar lagi tukang sampah akan datang" perintahku padanya.

"Kau saja yang melakukannya, aku malas"

Dengan memegang sendok kayu kupukul badannya dengan sedikit keras "Dasar kau ini, Minggu lalu aku sudah melakukannya! Sekarang adalah giliranmu..." ucapku kesal

"Aw... Aw... Sakit! Iya-iya nanti aku lakukan! Kau puas!" keluhnya

"Padahal, aku ingin sedikit santai hari ini..." lanjutnya dengan wajahnya yang terlihat kesal.

"Awas saja jika kau lupa tugasmu, akan ku-.."

"Aduhh lantai ini kelihatan berdebu sekali.. Dimana ya sapunya" ucapnya memotong ucapanku.

.
.
.

Siang ini ku putuskan menunggu kedatangannya di depan pintu gerbang, aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengannya.

"Gun..."

"Hai kak"

"Apa kau sudah lama menungguku ? Maaf aku sedikit terlambat"

"Tidak apa aku hanya menunggu sebentar saja disini"

"Mmm.. Kalo begitu ayo kita berangkat sekarang" ucapnya tersenyum sambil menarik tanganku.

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang