To all the boys I've loved before
"A..apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau menatapku begitu? Jangan lihat aku seperti itu!" ucapku dengan gagap saat wajahnya semakin dekat dengan wajahku.
"Gun..." ucapnya memanggilku dengan suara lembut.
.
.
.
.
.
.Off semakin mendekatiku hingga ujung hidungnya hampir menempel diujung hidungku lalu telapak tangannya yang hangat menyentuh wajahku. Sekilas kulihat ia menatap bibirku sebentar... Apa dia mau menciumku bibirku?
Seharusnya aku mencoba melepaskan diri darinya tapi kenyataannya yang aku lakukan sekarang hanyalah diam. Mataku mulai menatapnya dengan kosong hingga aku tidak bisa menemukan titik rasional di kepalaku dan membiarkan hatiku mengambil alih tubuhku.
Kami semakin dekat hingga....
"KAKAK!!"
Aku yang mendengar teriakkan keras Chimon dengan refleks kudorong Off hingga jatuh dari sofa lagi.
"AW Pinggangku!!" teriak Off kesakitan.
Aku yang masih shock dengan panik aku langsung bangun dari sofa dan pergi berlari menuju kamarku.
Saat di aku berada di anak tangga Chimon menahan pundakku "Kak Gun? Kak Gun ngapain lari-lari?! Bahaya tahu!" omel Chimon.
"Issh... Minggir sana! kau menghalangi jalanku adik sialan!" teriakku kesal mencoba naik ke tangga.
"Kakak!? Kakak Kenapa?! Aku salah apa?!" teriak Chimon.
Aku terus berlari hingga aku sampai di kamarku & mengunci pintu kamarku. Setelah berhasil melarikan diri darinya aku langsung mengambil bantal di kasurku lalu aku berteriak didalam sana.
"Aaaaaa... Bodoh! Dasar bodoh! Kenapa aku diam saja tadi?! Harusnya aku marah dan menamparnya! Kenapa aku diam saja tadi!? Berani-beraninya dia mempermainkanku?!" teriakku marah sambil memukul bantal dengan kencang.
"Tadi itu hampir saja dia... dia... " gumamku bingung dengan kejadian tadi. Ya tuhan... Apa yang harus kulakukan sekarang? Bagaimana aku akan menghadapi Off nanti?!
.
.
.Tok.. Tok..
Aku yang mendengar suara berisik dari balik pintu kamarku memilih menutupi diriku dengan selimut karena sejak semalam aku tidak bisa tidur.
"Kak... Apa kau masih tidur?"
Aku yang mendengar suara yang sangat familiar ditelingaku tidak kuhiraukan & terus bersembunyi di dalam selimut.
"Kak, ini sudah hampir siang, apa kau tidak ingin sarapan? Apa kau baik-baik saja?" tanya Chimon.
"Sejak semalam kau mengunci pintu kamarmu... Ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu semalam?"
"Pergilah, aku sedang ingin sendiri aku tidak lapar aku akan makan nanti, tinggalkan aku sendiri" teriakku keras.
"Baiklah terserah kau saja".
Huft... Syukurlah ini hari libur, aku masih punya waktu untuk menenangkan diriku saat ini. Sejak semalam Off menghubungiku beberapa kali tapi tidak kuhiraukan sama sekali.
Aku benar-benar pusing hari ini, seharusnya hubungan palsu ini sudah hampir berakhir tapi Off membuatnya semakin terasa sulit dan rumit.
Tidak peduli bagaimana aku mencoba melupakan perasaanku padanya, perasaanku saat ini begitu dalam hingga sulit untuk kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.
Fanfiction[COMPLETE] First of all, cerita dan semua cast ini terinspirasi dari trailer youtube. Gun Atthaphan suka menulis surat cinta secara rahasia kalau dia sedang jatuh cinta namun bagaimana jadinya jika semua surat cinta yang ia buat sudah tidak menjadi...