To all the boys I've loved before
Setelah menerima panggilannya, aku menghela nafasku dengan panjang. Aku tidak menyangka dia mengundangku makan malam bersama keluarganya, entah kenapa aku merasa gugup.
'Sebenarnya perasaan apa yang kumiliki sekarang?' batinku bingung.
.
.
.
.
.
.Tok ... tok ...
"Gun, ada nak Off yang sedang menunggumu di bawah.. " jelas Papa.
"Ok, bilang padanya aku segera kesana.." ucapku sambil menyisir rambutku.
"Kalian berdua mau pergi kemana? Apa kalian pergi kencan?" tanya papa lagi.
"Bukan, Off mengundangku ikut makan malam bersama keluarganya" jelasku.
"Benarkah? Baiklah selagi dia menunggumu akan ku temani dia sebentar" ucap papa tersenyum lalu meninggalkan kamarku.
5 menit kemudian, aku turun kebawah menemui Off di ruang tamu lalu kulihat Papa dan Off sedang tertawa bersama.
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanyaku tiba-tiba.
Mereka yang sadar dengan kehadiranku di belakang sofa, menoleh ke arahku.
"Bukan apa-apa Gun, hanya obrolan tidak penting" jawab papa.
"Hei, kau siap?" tanya Off sambil bangun dari sofa.
"Ya aku siap, ayo kita berangkat" jawabku.
"Ok... Paman kami pamit pergi ya" ucapnya sambil menarik tangan kananku.
"Tentu saja pergilah, selamat bersenang-senang"
.
.
.Sesampainya di rumah Off aku langsung disambut oleh ibunya dan adiknya.
"Selamat datang nak Gun, sudah kita lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu" ucap ibu Off.
"Kabarku baik Tante, oh iya terima kasih sudah mengundangku ini aku bawakan cookies buatanku semoga Tante suka" ucapku ramah sambil memberikan cookies kepada beliau.
"Astaga tentu saja aku pasti suka terima kasih ya nak, mari silahkan masuk" ucap beliau sambil mengantarku ke ruang makan.
Sesampainya di ruang makan kulihat menu makan malam yang tersaji di meja makan dengan kagum.
"Apa kau suka dengan hidangan hotpot?" tanya Off.
Dengan masih menatap kagum "Tentu saja aku sangat menyukainya sudah cukup lama aku tidak memakan hidangan ini" jawabku dengan riang.
"Sudah kuduga kau pasti suka karena aku tahu semua kesukaanmu sejak dulu" ucapnya menatapku dengan tatapan hangat.
Aku yang mendengarnya menjadi salah tingkah. Aku mengakui sejak bersama dengannya aku merasa nyaman saat ini. Aku tidak suka mendapatkan kenyataan seperti ini, sepertinya aku terlalu menggunakan perasaanku padanya.
'Aku seharusnya tidak merasa seperti ini, bukan?'
"Kamu baik-baik saja" tanya Off padaku.
"Tidak ada apa-apa" jawabku tanpa melihat wajahnya dan mengalihkan pandangan ke arah lain.
Sebelum aku duduk di kursi, Off menahan tubuhku dan membungkuk dengan cepat sebelum...
Cup ...
Dia mencium pipiku dan dengan cepat pergi meninggalkanku. Aku mengeram dengan kesal meski jantungku berdebar kencang dan wajahku panas. Aku kaget karena dia berani melakukan hal seperti ini di tengah rumahnya meskipun tidak orang di sekitar.
'Tidak, tidak boleh! Jangan dia lagi! Jangan dia lagi' batinku menjerit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.
Fanfiction[COMPLETE] First of all, cerita dan semua cast ini terinspirasi dari trailer youtube. Gun Atthaphan suka menulis surat cinta secara rahasia kalau dia sedang jatuh cinta namun bagaimana jadinya jika semua surat cinta yang ia buat sudah tidak menjadi...