Chapter 49

576 89 2
                                    

To all the boys I've loved before

Chimon yang melihat kedatanganku, dia sangat terkejut dan menatapku dengan ekspresi ketakutan di wajahnya "KAK GUN! A... Aku... " ucapnya terbata-bata.

Mulai Hari ini aku tidak akan membiarkan Chimon lolos dariku dan akan kupastikan dia harus merasakan semua siksaan dariku

.
.
.
.
.
.

"Kak, aku bisa jelaskan semua.... Tolong dengarkan aku sebentar saja" ucap Chimon sambil menggerakkan kedua tangannya.

Aku yang sudah terlanjur emosi, pergi mengambil pedang bambu shunai di dekat lemari peralatan makan. Dengan perlahan ku berjalan ke arah Chimon sambil mengayunkan tongkat pedangku.

"Kau tahu, meskipun tubuhku tidak terlalu tinggi tapi aku sangat pandai dalam beladiri kendo..." ucapku pada Chimon.

"Iya.. Aku tahu kau pandai hal itu Kak Gun, tap... Tapi... Kenapa sekarang kau sedang memegang pedang bambu itu?" tanya Chimon.

"Maksudmu benda ini? Ahh... Sebenarnya aku sempat berpikir untuk mengambil pisau daging untuk memutilasimu tapi aku tidaklah setega itu... lalu tiba-tiba aku terpikirkan ide bagus untuk menghukummu... Karena aku sudah cukup lama tidak berlatih Kendo kau bisa menjadi pengganti samsakku..." jawabku sambil melayangkan pedangku di depan lehernya.

"Kak.... Aku tahu aku salah, aku minta maaf" ucapnya ketakutan sambil memundurkan langkahnya.

"Gun, tenanglah kita bicarakan itu secara baik-baik tidak perlu pakai kekerasan" ucap New sambil berusaha menahan tubuhku.

"I..iiya kak lebih baik bicarakan ini baik-baik... Kak Gun" ucap Sing yang juga ikut menahan tubuhku.

"Kalian berdua menjauhlah dariku.. Aku tidak ingin kalian ikut terluka, urusanku hanyalah si adik sialan ini! Chimon, bersiap-siaplah... "

"Kak Gun..."

"RASAKAN INI!!!!" teriakku sambil mengayunkan pedangku ke arahnya.

"AHHHHH... AMPUN! AW... AW..." teriak Chimon kesakitan sambil mencoba berusaha berlari.

"HEI BANGSAT!!! MAU LARI KEMANA KAU?! AKU MASIH BELUM SELESAI!!" teriakku berusaha berlari mengejarnya.

Aku terus berlari mengejarnya sambil memegang pedang bambu di tanganku untuk berusaha menyerang Chimon. Selama aku mengejarnya, Chimon terus berlari kesana kemari di area sekitar rumah untuk menghindari serangan dariku.

Setelah beberapa menit aku terus menyerangnya, Chimon berhenti berlari lalu berteriak padaku sambil bersembunyi di belakang sofa "KAKAK!! Aku melakukan itu semua karena aku merasa kasihan padamu, kau sangat kesepian & saat ku menemukan surat-surat itu aku hanya berusaha membantumu agar kau bisa punya pacar " jelasnya.

Dengan emosi aku membalas "APA KAU BILANG?! MEMBANTUKU?! JUSTRU KAU MEMBERIKU BANYAK MASALAH KARENA KAU MENGIRIM SEMUA SURAT SIALAN ITU!!!" teriakku sambil melayangkan pedang bambuku ke arahnya.

"Aku bermaksud baik Kak, kupikir dengan mengirim semua surat itu salah satu dari mereka bisa menjadi pacarmu" jelasnya lagi.

Dengan menghela nafasku dengan kasar aku berucap"Baik.. Aku paham dengan niat baikmu, tapi kau tahu apa yang paling membuatku marah padamu? KENAPA JUGA KAU KIRIMKAN SURAT ITU PADA TAWAN?!" ucapku emosi lalu kembali melanjutkan serangan padanya.

"AW... AW... Maafkan aku, aku lupa kalau Tawan sudah punya pacar... Aw, hentikan itu badanku sakit semua!!" ucap Chimon kesakitan.

"Hei!! Hei!! Gun, tolong hentikan!!! Sudah cukup!!" teriak New sambil menahan tubuhku. Dengan terpaksa aku menuruti perintahnya lalu aku berusaha menetralkan deru nafasku akibat terlalu lama berlari mengejar Chimon.

"Gun... Sebelum kau membunuh adikmu, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya New

"Apa? Kau ingin tanya apa?"

"Jika kau memang tidak ingin mengirim semua surat itu sejak awal, kenapa kau sertakan alamat mereka di depan halaman?"

"Itu... Itu hanyalah bagian dari fantasiku" jawabku gugup.

"Bisa tidak kau akui saja saat kau menulis semua surat itu... Ada sebagian dirimu ingin mengirim surat itu secara nyata, apa aku benar?!"

"Mmm.. Mungkin saja"

"Jadi, jika aku bisa memaafkanmu karena kau sudah menulis surat cinta ke pacarku, apa kau juga tidak bisa memaafkan kesalahan adikmu sekali ini saja?"

Aku yang mendengarnya menjadi terdiam sejenak memikirkan perkataan New. Kulirik Chimon yang masih bersembunyi di belakang New, sebenarnya aku masih kesal dengannya tapi sepertinya aku tidak punya pilihan lain.

Aku menghembuskan nafasku dengan kasar lalu ku tatap Chimon dengan tajam "Kau!! Jika ingin aku memaafkanmu, kau berhutang padaku snack lays selama seumur hidupmu dan harus menuruti semua permintaanku seumur hidupmu!"

"OKE! Akan ku lakukan!!" jawab Chimon dengan senang hati.

"Jangan merasa senang dulu, aku punya permintaan untukmu dan kau harus membantuku!"

"Mmm... Apa yang bisa ku bantu?" tanya Chimon.

.
.
.

Berkat bantuan Chimon, dia berhasil melakukan take down semua videoku yang tersebar di media sosial.

"Oke, semua video yang tersebar sudah ku take down... Sekarang kakak tidak perlu khawatir lagi karena aku sudah menemukan dan memblokir akun yang telah menyebarkan video itu" ucap Chimon dengan antusias.

Aku yang mendengar perkataan Chimon, ku hembuskan nafasku dengan lega sambil menatap New tersenyum.

"Apa sekarang kau merasa lebih baik? Kau sudah lega kan?" tanya New sambil menepuk pundakku.

Aku pun merespon pertanyaannya dengan hanya menganggukkan kepalaku saja. Saat ku cari letak ponselku tanpa sengaja aku melihat layar walpaper yang terpampang di ponselku dimana aku dan Off yang terlihat sedang berpelukan tanpa sadar itu membuat senyumku perlahan menjadi hilang.

"Sepertinya aku harus mengganti walpaper ponselku" ucapku pelan.

"Mm... Terserah kau saja atau kau mungkin bisa bicara dengannya lagi" ucap New sambil merangkul pundakku.

Aku pun memilih diam & tidak mau menjawab perkataan New. Aku masih tidak percaya kalau aku secara tidak sengaja terlibat video mesum, padahal aku belum pernah melakukan itu sama sekali.

Tapi... Sepanjang tahun ini aku memang banyak mengalami kejadian aneh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang