Chapter 29

601 95 2
                                    

To all the boys I've loved before

Aku yang melihat wajahnya yang sangat dekat denganku menjadi terdiam dan ku rasakan detak jantungku berdetak sangat kencang.

'Ada apa denganku? Kenapa tiba-tiba detak jantungku berdetak sekencang ini?'

.
.
.
.
.
.

"KYAAA...!!! LIHAT ITU!!"

"AWW... JANTUNGKU!"

"CIUM! CIUM!"

Mendengar teriakkan mereka, aku langsung tersadar lalu berdehem dengan kencang.

"Ehem... Hentikan itu! Ada banyak orang disini" ucapku berusaha menyembunyikan kegugupanku.

"Hiraukan saja mereka Gun, fokus saja padaku. Ayo cepat lap keringatku" ucap Off santai.

Mau tidak mau kuturuti perintahnya, ku seka keringat di sekitar wajah dan lehernya.

"Ngomong-ngomong yang kau lakukan tadi itu berlebihan" keluhku sambil menyeka keringat di lehernya.

"Kenapa? Bukankah kita ini pasangan kekasih?" jawab Off polos.

"Isshh... Kau ini, kupikir tadi kau ingin menciumku! Aku bingung harus bagaimana saat kau sedekat itu tadi" jelasku padanya tanpa melihat ke arah wajahnya.

"Aku tadi memang mau menciummu" ucapnya santai.

Mendengar ucapannya aku langsung mengalihkan pandanganku ke arahnya dan menatapnya tajam, "Ingatlah ini baik-baik, peraturan pertama jangan terlalu sering menciumku." bisikku padanya.

"Ok... ok... aku paham lupakan saja soal tadi, ngomong-ngomong mana makan siangku?"

"Ini untukmu, semoga kau suka" ucapku sambil menyerahkan kotak bekal.

Off yang melihat kotak bekal ditanganku langsung mengambilnya dari tanganku. Dia terlihat antusias membuka kotak itu, setelah kotak itu terbuka mulut Off terbuka lebar saat melihat isi kotak bekal itu.

 Dia terlihat antusias membuka kotak itu, setelah kotak itu terbuka mulut Off terbuka lebar saat melihat isi kotak bekal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow, ini bekal yang luarbiasa aku mengira isinya hanya roti sandwich sayuran" pujinya.

"Kau itu seorang atlet kak Off, jadi kau harus makan buah dan protein demi kesehatan pencernaanmu" jelasku.

Kak Off yang masih tersenyum lebar dan masih menatapku dengan kagum berkata, "Thanks ya Gun pasti rasanya lezat, oh iya ini notes untukmu." lanjutnya sambil memberikan secarik kertas untukku.

Setelah ku ambil kertas itu, aku langsung membaca isinya yang bertuliskan, "Sebelum kau datang, aku tebak kau akan memberikanku Bekal yang luarbiasa, bisakah aku terus mendapatkan pelayanan ini selama aku bersamamu?".

Setelah membacanya, aku langsung menjawab "Kau ini tidak tahu malu ya? Apa untungnya bagiku terus membuatkanmu bekal" tanyaku kesal.

"Karena aku adalah satu-satunya orang istimewa yang akan terus memuji bekal buatanmu dan kurasa sekarang aku mulai menyukaimu." jawabnya.

'Oh Tidak! Jantungku! Jantungku mulai berdetak kencang lagi!'

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

To all the boys I've loved before II Gun Atthaphan Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang