08

447 62 11
                                    

"Bener - bener adek nggak akhlak ya lo! Ditelpon ampe seribu kali nggak diangkat!" Emosi Yuki memaki Rama yang hanya cengengesan.

"Hehehe..... ya maapin , salah ndiri kenapa jam segini nelponin gue. Orang lagi asyik bobok. Lagian kenapa sih lo tu pake acara dugem segala? Lo nggak takut kalo laki lo tau?" Omel Rama.

Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil Rama adiknya Yuki. Untung saja tadi Rama mengangkat telpon dari Yuki yah walaupun harus menunggu sekitar 1,5 jam baru diangkat itu pun yang angkat bibik.

"Kheh! Denger ya! Gue pastiin sebentar lagi tu bocah bakal cerein gue! Sumpah gue udah nggak tahan! hidup gue selalu diusik ntu bocah. Mana dia korek - korek masalalu gue. Astaga ya ampun!!!" Kesal Yuki menatap ke arah jendela.

Tapi seenggaknya dia udah sedikit nyadarin gue. Astaga ya ampun Yuki!!!! Mikirin apa sih lo!!! Husss buang jauh - jauh pikiran itu dari pala lo!!!

"Ngelamun aja lo! Kesambet baru tau rasa!"

"Brisik!"

******

Saat ini Yuki, Lala, Ita, dan Susan tengah berada di kompetisi lari antar kampus yang diadakan oleh yayasan keluarga Insan. Sebenarnya tak hanya lari, banyak kompetisi olahraga yang lain. Hanya saja diantara mereka berempat hanya Yuki yang mengikuti kompetisi ini . Dan hanya cabang olahraga lari yang Yuki ikuti.

Dengan senyum mengembang dan tak lupa Yuki juga berbangga diri karna saat ini ia tengah menggenggam medali emasnya yang baru saja ia terima.

"Ahhh bosen gue liat lo menang mulu! Sekali - kali kalah keg!" Ucap Susan sembari mengerucutkan bibirnya.

"Yeee!!! Temen menang bukannya seneng malah disalahin!" Tak terima Yuki hendak menampol Susan.

"Ampun Ki.... damai...." ucap Susan cengengesan.

Selesai pertandingan, merekapun pergi mencari makan siang.

"Kalian duduk disini biar gue yang traktir....."

"Wesessss asyik..... okelah."

Tak lama makananpun datang. Ada bakso, mie ayam, dan 2 mieso. Dan untuk minumnya semuanya es teh.

Dengan tak sabar merekapun langsung menyambar makanan yang sudah dihadapan mereka.

Saat tengah asyik menikmati makanannya, tiba - tiba datanglah segerombolan lelaki yang mendekati mereka.

"Boleh gabung disini?"

Yuki, Lala, Ita dan Susan yang bingung pun hanya mengernyitkan dahinya.

"Santai aja kita bukan orang jahat kog."

Masih tak ingin menjawab mereka hanya mengangkat bahunya.

"Eh lo Yuki kan?" Tanya seorang laki - laki menunjuk Yuki.

"Tau dari mana nama gue?"

"Masak lo lupa sama gue?"

Sejenak Yuki mengingat siapa lelaki di hadapannya ini.

"Eh Ki.... astaga ya ampun dia bukannya Miko yang menang balapan minggu kemaren?" Tanya Lala memastikan.

"Oh..." malas Yuki saat mengingat kejadian dulu saat melihat Miko boncengan dengan cewek sesaat setelah balapan selesai padahal Miko sudah janji akan merayakan kemenangannya bersama Yuki.

"Ya ampun jutek amat." Protes salah seorang teman Miko.

Sementara Yuki hanya memutar bola mata jengahnya.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang