09

426 65 17
                                    

"Makanya kalo dikasih tau sama suami tu di dengerin. Nah kalo dah gini kamu sendirikan yang rugi?" Nasehat Alwi pada Yuki yang kini sudah berbaring di ranjang memunggungi Alwi.

Sejak tadi ia tak henti - hentinya menangisi ponselnya yang sudah rusak akibat terendam air kencingnya sendiri 😂😂.

Bukan Yuki tak mampu beli ponsel yang baru, karna dia sendiri punya dua ponsel. Hanya saja ponsel yang jatuh barusan harganya lima bulan uang saku Yuki. Dan untuk memiliki ponsel tersebut, Yuki harus mogok makan selama tiga hari agar kedua orang tuanya membelikan ponsel tersebut.

Sementara Akwi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Alwi bisa saja membelikan ponsel yang sama persis dengan yang dimiliki Yuki saat ini juga, hanya saja ia ingin Yuki belajar dari kesalahannya dan tidak menjadi pribadi yang boros.

*****

Yuki turun dari vespa Alwi dengan malas. Sungguh andai saat ini tidak ada Alwi, sudah pasti Yuki akan bolos. Ia masih sangat syok dengan rusaknya ponsel kesayangannya.

Enggan berjalan, Yuki masih setia berdiri di samping vespa Alwi. Bahkan Yuki masih belum melepas helmnya.

Alwi yang menyadari sikap Yukipun turun dari sepeda motornya lalu melepas helm Yuki.

"Hei...... sudahlah..... jangan difikirkan terus nanti kamu bisa sakit...." lembut Alwi mengusap puncak kepala Yuki. Sementara Yuki hanya acuh saja.

"Dah..... masuk sana..... nanti keburu kelasnya dimulai loh!" Lembut Alwi masih mengusap puncak kepala Yuki.

"Gue bolos aja ya..... males....." mohon Yuki tak bertenaga.

"Nggak boleh gitu dong..... kan sayang ilmunya, nanti kamu bisa ketinggalan." Tolak lembut Alwi sembari membenarkan rambut Yuki yang menutupi wajahnya.

"Hufhhh..... sumpah gue nggak mood Al....." sendu Yuki dengan tatapan kosong.

Sungguh hati Alwi iba melihat kondisi Yuki yang menyedihkan ini. Ditambah lagi tadi pagi Yuki menolak untuk sarapan. Bahkan hari ini ia tak memoles wajahnya sama sekali. Seperti bukan Yuki. Tapi tetap tak mengurangi wajah cantik nya karna emang dasarnya Yuki sudah cantik.

"Mau aku antar hemm?" Tawar Alwi memegang kedua bahu Yuki.

"Yahhh jangan dong....! Apa kata temen - temen gue....." kaget Yuki menegakkan tubuhnya.

Kalau gitu aja langsung semangat. Haishh....

Alwi tersenyum mendengar ucapan Yuki. Iapun mengacak rambut Yuki gemas.

"Ihhh Al....! Jangan diberantakin....." rengek Yuki kesal dan sontak saja membuat Alwi terkekeh.

"Yaudah sana masuk.... jangan lupa makan ya..... aku nggak mau kamu sakit....." kawatir Alwi sembari kembali membenarkan rambut Yuki yang sedikit berantakan akibat ulahnya.

"Hufhh...... Yaudah gue masuk." Malas Yuki meninggalkan Alwi.

"NANTI SORE AKU JEMPUT YAAA!" Ucap Alwi sedikit berteriak karna Yuki sudah berjalan agak jauh darinya.

Mereka tak sadar sejak tadi Susan, Ita, dan Lala sudah mengintip di balik pohon pucuk merah.

"Gue nggak yakin kalo dia cuman sekedar tukang ojeknya Yuki." Ucap Susan menatap kepergian Alwi.

"Iya gue juga. Pasti ada yang disembunyiin sama Yuki!"

"Ho'oh! Mana si cowok keliatan sayang banget lagi sama Yuki. Manis banget perlakuannya.... Ah kog gue jadi cemburu ya.... padahal tadinya gue mau gebet dia." Bete Lala sembari menyumpal mulutnya dengan lolipop.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang