03

562 76 12
                                        

Buru - buru Alwi mengangkat tubuh Yuki dan memindahkannya ke ranjang.

"Kak! Kak Yuki! Kak.... kak.... bangun kak!" Usaha Alwi menepuk lembut pipi Yuki.

Perlahan - lahan Al juga membersihkan darah mimisan Yuki menggunakan tissue yang ada di meja dekat ranjang.

"Kak..... ya Allah..... kenapa kak Yuki nggak bilang kalo lagi Di belakang pintu."

Masih tak ada respon, Alwipun sedikit mengeraskan tepukannya pada pipi Yuki.

Puk

Puk

Puk

"Kak Yuki.... kak...."

Ya Allah masih belum bangun juga. Apa Masih kurang keras?

Plak

Plak

Plak

Ampun deh 😆😆

"Kak! Bangun!!!!"

Plak plak plak

Semangat Alwi menepuk keras pipi Yuki. Lebih tepatnya menampar 😂😂

Yuki yang merasakan nyeri di pipinya mulai mengerjab - ngerjabkan matanya.

"Aw..... sakit.... ini siapa sih yang namparin pipi gue!" Kesal Yuki sembari mengucek kedua matanya.

"Maaf ya.... habis tadi dibangunin pelan nggak bangun - bangun sih...."

Tunggu!

Suara itu.... seperti tidak asing. Sejenak ia mengingat kejadian yang baru saja menimpanya.

Buru - buru Yuki bangun

"Elo!!!" Pekik Yuki menunjuk pria dihadapannya.

Sementara Al hanya nyengir sembari menggaruk tengkuknya.

"Maaf ya.... aku nggak sengaja. Hehe.... kamunya nggak bilang sih kalo lagi di belakang pintu." Cengir Alwi

Sementara Yuki hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Ia benar - benar tidak menyangka kejadiannya malah jadi seperti ini.

Apesss apessss niat hati mau ngerjain tu bocah malah gue yang kena sial! Apesssss dehhh

Tanpa permisi, Alpun meninggalkan Yuki seorang diri di kamar. Sementara Yuki terus merampalkan sumpah serapahnya.

Tak lama hanya 3 menit Alpun kembali dengan membawa baskom berisi potongan es batu dan handuk kecil.

"Eh.....eh....eh.... mau ngapain lo?" Kaget Yuki saat tiba - tiba Alwi duduk disamping Yuki bersiap meletakkan handuk yang berisi es batu ke dahinya.

"Kompres dahi kak Yuki...." lembut Al menatap Yuki.

"Buat apa!! Gue nggak mau!!" Tolak Yuki sambil mendorong tangan Al agar menjauh dari dahinya.

"Tapi dahi kak Yuki memar loh, benjol pula, kalo nggak di dikompres nanti nggak sembuh - sembuh."

Sungguh Yuki benar - benar emosi mendengar penuturan Al. Kalo bukan karna dia, Yuki nggak bakalan ketiban apes yang bertubi - tubi.

"Sana - sana! Gue bisa sendiri!" Gedek Yuki mendorong tubuh Alwi agar menjauh darinya. Dan otomatis mau tak mau Alwi harus menurutinya.

****

Pukul 21.10 tampak sebuah Mobil memasuki halaman rumah Yuki. Tak lama setelah itu merekapun turun.

Dan ternyata mereka adalah Susan, Lala, dan Ita.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang