11

430 69 11
                                    

Drrtttt drrttt drrttt

Getaran ponsel Yuki berhasil mengalihkan perhatian Yuki yang tengah asyik menonton drakor favoritnya. Buru - buru dibukanya layar ponselnya.

Susan :
Gakeun!!!!

To Susan :
Lagi pms kalian aja

Satu kalimat yang langsung dipahami oleh Susan dan setelah itu ,Chat pun tidak berlanjut.

Yukipun kembali melanjutkan acara magernya dengan menonton drakor favoritnya. Hingga tanpa ia sadari, kini ummi sudah masuk ke kamar Yuki dengan membawa sebuah nampan lalu ia letakkan di sisi ranjang.

"Yuki...." panggil lembut ummi lalu duduk disamping Yuki. Sementara Yuki yang merasa dipanggil pun sedikit terkejut lalu menutup laptopnya.

"Eh ummi maaf Yuki nggak tau kalo ummi masuk." Tak enak Yuki sembari melepas earphone nya.

"Iya nggak papa, tadi ummi udah ketuk pintu berkali - kali tapi kayaknya kamu nggak denger ya udah deh ummi buka aja. Maaf ya ummi lancang."

"Eh enggak kog ummi, nggak papa kog."

Ummipun tersenyum sembari mengambil mangkuk yang berisi bubur untuk Yuki.

"Yuki makan dulu ya..... kata Al kamu nggak mau makan ya? Maunya buah aja? Ada apa nak? Kamu sakit? Ini ummi bikinin bubur biar badan kamu enakan." Lembut ummi sembari meraih sendok dan bersiap untuk menyuapi Yuki.

"Eh jangan dong ummi, Yukikan udah gede. Malu ah sama umur." Tak enak Yuki sembari meraih mangkuknya.

Sebenarnya Yuki tak berselera makan sama sekali karna memang beginilah dirinya sewaktu datang bulan.

Yuki yang mencium aroma daging ayam yang menyengatpun buru - buru menggosok hidungnya. Sekilas Yuki melirik ummi yang tengah menunggunya untuk memasukan makanannya ke mulutnya dan tentu saja itu membuat Yuki tak enak. Akhirnya mau tak mau iapun memasukan satu suap bubur ke dalam mulutnya.

Namun belum sempat ia mengunyah daging ayamnya, tiba - tiba tangan Yuki membungkam mulutnya. Buru - buru Yuki berlari menuju kamar mandi.

Yuki kenapa sih kog aneh banget. Apa ada yang salah dengan masakanku?

Ummi yang penasaran pun segera merasakan bubur yang dibuatnya.

Enak kog. Tapi kog Yuki kayak nggak suka gitu ya? Apa ada yang salah sama buburnya?

Akhirnya Yukipun keluar dari kamar mandi sembari menetralisir nafasnya.

"Kamu kenapa sayang? Nggak suka ya sama buburnya? Atau mau ummi ganti aja?" Saran ummi

"Eh enggak kog ummi. Bukan Yuki nggak suka... emmm Yuki biasanya juga suka kog sama bubur. Cuma....." Ucap Yuki menggantung.

"Cuma apa?" Penasaran ummi

Yukipun berjalan mendekati ranjang dan duduk kembali di sebelah ummi.

"Emm..... maaf ya ummi..... kayaknya untuk beberapa hari kedepan Yuki nggak bisa makan yang amis - amis dulu deh." Tak enak Yuki menatap mertuanya.

"Loh memangnya ada apa?"

"Emm....... Yuki...... mual ummi." Ucap Yuki tak enak sontak membuat ummi merasa aneh.

Mual? Apa Yuki hamil?

"Emmm..... yang Yuki rasain gimana? Pusing nggak?"

"Enggak kog cuma mual aja sama kram perut tapi udah mendingan kog."

Sejenak ummi tampak berfikir.

"Yuki udah cek belum? Atau mau langsung ke dokter aja?" Tawar ummi

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang