20

505 80 17
                                    

Dengan malas Yuki mencium tangan suaminya. Bukan karna ia malas melakukan itu, melainkan karna Alwi akan berada satu mobil dengan Aisyah karna mereka akan kembali ke pesantren.

Akhirnya Aisyah bisa melanjutkan ke pesantren yang sama dengan Alwi dan akhirnya pula Yuki akan semakin pusing setiap memikirkan kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi mengenai Alwi dan Aisyah.

"Kamu jaga diri ya di rumah mami. Maaf aku nggak bisa nganterin. Salam buat mami, papi, sama Rama ya. Satu lagi, jangan dilepas lagi ya cincinnya?" Pinta Alwi sembari melepas pelukannya.

Yuki yang tidak mood hanya menganggukan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sungguh ia sangat cemburu melihat Aisyah yang sudah duduk di dalam mobil menunggu Alwi untuk masuk.

"Jangan cemberut dong, kan suaminya mau sekolah." Senyum Alwi sembari mengacak rambut Yuki membuat Yuki memberenggut ingin melayangkan protes namun ia terlalu malas jadilah hanya ia simpan di hati saja.

"Dek Yuki cemburu aku satu mobil sama Aisyah?" Tebak Alwi segera mendapat anggukan dari Yuki.

"Dek Yuki nggak mau aku satu mobil sama Aisyah?" Tak Alwi lagi dan mendapat anggukan lagi dari Yuki.

Alwi tersenyum lalu mengecup puncak kepala Yuki.

"Yasudah, aku nggak satu mobil sama Aisyah. Biar aku naik taxi aja." Senyum Alwi seketika membuat mata Yuki berbinar.

"Bener?" Antusias Yuki langsung mendapat anggukan dari Alwi.

Tiba - tiba abi datang lalu dengan segera masuk kedalam mobil.

"Ayo Al kita udah kesorean loh! Nanti kemaleman sampe pesantren." Ajak abi membuat Alwi menoleh.

"Alwi pakai taxi aja bi. Abi sama Aisyah duluan aja."

"Nggak bisa Al, nanti kamu harus kerumah ustadz Hilal dulu emang kamu tau rumahnya?"

Dan luntur sudah senyum Yuki. Dengan berat hati, ia harus membiarkan suaminya berada satu mobil dengan Aisyah.

*******

Yuki duduk di meja makan dengan lesu. Bahkan matanya kini seperti panda yang hitam. Maklum, semalaman Yuki begadang karna tidak bisa tidur. Banyak hal yang membuatnya galau. Memikirkan suaminya misalnya.

"Mata lo makin cantik Ki, gosong keg panci mami!" Ledek Rama langsung mendapat tatapan horor dari Yuki.

"Ngomong lagi gue graji tu mulut!" Tenang Yuki masih dengan tatapan horornya.

Kakak beradik ini jarang sekali terlihat akur. Sekalinya bertemu pasti akan selalu ada percekcokan. Seperti saat ini misalnya.

"Udah.... Udah.... Ayo makan nggak usah mulai deh! Baru pagi aja udah ngajakin ribut. Nanti siang aja kalo mami udah pulang dari salon biar mami jadi wasitnya." Saran papi langsung mendapat jitakan dari mami.

"Papi gimanasih anaknya mau berantem bukannya dinasehatin malah diundur! Sekarang aja dong! Mumpung mami lagi semangat nih!" Seru mami membuat Yuki memutar bola matanya jengah.

Yuki yang malas meladeni keluarganya lebih memilih mengambil rotinya lalu berlalu begitu saja mengabaikan teriakan maminya yang memintanya untuk menyelesaikan sarapannya.

********

Sesampainya di garasi, Yuki melirik hanya ada mobil ping hello Kitty milik maminya, hitam milik papinya dan yang putih?

Lah! Mobil bang phard papi mana?

Tiba - tiba Yuki berbinar saat mendapati kunci mobil maminya tergeletak begitu saja di meja garasi mobil, sepertinya sopir maminya baru saja memanasi mobil maminya. Yuki berusaha celingak - celinguk memastikan tidak ada yang melihatnya.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang