Baru satu bulan tapi rasanya sudah seperti satu tahun, sungguh hidup Yuki serasa hambar tanpa adanya Alwi. Biasanya Alwi akan selalu membantunya setiap ia dalam kesulitan. Tapi kini terpaksa ia harus melakukan semuanya sendiri. Yuki merasa sudah bergantung pada suami bocahnya itu. Namun terkadang Yuki terkikik geli ketika mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat ia mengetahui bahwa ia sudah dinikahkan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Dan yang lebih membuatnya nyaris frustasi adalah usia Alwi yang sepantaran dengan adiknya yakni 16 tahun. Sungguh rasanya Yuki seperti tante - tante pedofil.
"Yuki....." Panggil ummi yang baru saja masuk ke kamar Yuki karna pintu kamarnya terbuka membuat Yuki sontak menoleh.
"Gimana sayang? Perut kamu masih kram?"
Kini ummi duduk di sisi ranjang yuki.
"Sedikit.... Yuki nggak papa kog ummi jangan khawatir ya."
Entahlah, akhir - akhir ini Yuki sering mengeluh perutnya kram terutama setelah pulang dari kampus. Dan keadaan selalu semakin buruk setiap ia berlari di lapangan rumah mertuanya. Maklum, Yuki harus mempersiapkan fisiknya untuk mengikuti kejuaraan maraton yang akan diikutinya. Namun sepertinya tubuhnya sedang sulit diajak kompromi.
*****
"Ya ampun ummi yang bener ajalah masak Yuki disuruh pake baju begituan sih enggak banget deh." Ucap Yuki bergidik ngeri melihat gamis yang baru saja ummi tunjukkan.
Saat ini keluarga Alwi tengah persiapan untuk melakukan kunjungan santri di pensantren Alwi dan Aisyah. Jujur ini pertama kalinya Yuki akan berkunjung kesana, hanya saja yang membuat Yuki kesal kenapa ia harus mengenakan pakaian yang sangat enggak banget, itu bagi Yuki. Menurut Yuki itu adalah pakaian yang hanya dipakai orang kuno dan tidak gaul. Tentu saja Yuki menolak.
"Ya Allah sayang ini bagus kog. Kata Nisa ini keluaran terbaru dan modelnya juga bagus kog inikan model anak muda jaman sekarang."
Yuki yang tak terima mendengar penuturan ummi buru - buru menggelengkan kepalanya.
"Model terbarunya darimana sih ummi? Itu kuno banget.... Yuki pake baju sendiri aja kenapa sih ummi? Baju kayak gitu bikin gerah...." Frustasi Yuki benar - benar enggan memakai pakaian tersebut.
Timbang mau jenguk di pesantren aja kenapa musti diatur sih! Kenapa kudu pake pakean keg gitu, ih.... Enggak banget ....
******
Alwi yang baru saja menjemur sepatunya dikagetkan dengan kehadiran Joko yang tampak ngos - ngosan.
"Kenapa?" Bingung Alwi menautkan alisnya.
Sejenak Joko tampak mengatur nafasnya yang berantakan.
"Kata ustadz Hanif kamu dicariin ustadzah Lulu' suruh ke taman depan masjid."
"Sekarang?"
"Tahun depan Al! Ya sekaranglah! Yakalik udah kubelain ampe ngos ngosan keg gini masa nyuruhnya tahun depan." Geram Joko sementara Alwi hanya terkekeh sembari menggaruk tengkuknya.
"Iya iya..."
Sebenarnya Alwi sedikit bingung, kenapa ustadzah Lulu' memintanya untuk datang ke taman, jika memang ada perlukan bisa memintanya untuk datang ke kantor tapi kenapa ini malah memintanya untuk pergi ke taman. Sedikit aneh memang.
Alwi mempercepat laju langkah kakinya karna sudah sangat penasaran. Sebenarnya ada perlu apa sehingga Alwi harus datang ke taman.
*******
"Mami ngapain sih dari tadi ngejongkok mulu di dapur? Kenapa nggak duduk ajasih mi? Dah penuh tuh! Buruan geserr!" Celetuk Rama melewati maminya begitu saja membuat Rama langsung mendapat tatapan horor dari maminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/246281620-288-k185324.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married a Junior (Pending)
HumorBisa kebayang nggak sih!!!! kalo lo yang suka clubbing, mainin cowok, ke arena balapan, ngerokok, pake pakean sexy, pulang larut malem, sering bolos ngampus, tukang bully tiba - tiba dilamar sama anaknya pak haji, hafal Qur'an lagi. Dan yang lebih...