"ALWI! YUKI! KALIAN NGAPAIN?!!" teriak ummi dari jarak yang agak jauh sontak membuat Alwi dan Yuki gelagapan dan saling menjauh.
Sesampainya di hadapan mereka berdua, ummi langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya. Sejenak ummi menarik nafasnya dalam - dalam lalu ia keluarkan pelan - pelan.
"Astaghfirullah..... Ini kalian ngapain di kandang sapi sampe basah kayak gitu? Apa kalian nggak punya tempat lain buat bercumbu?!"
Gubrakk
Seketika Yuki dan Alwi langsung membelalakan matanya tak percaya mendengar penuturan ummi. Bagaimana bisa ummi berfikiran seperti itu disaat mereka tengah berada di peternakan.
"Maksud ummi?" Bingung Alwi sontak membuat ummi semakin geram.
Tiba - tiba ummi mendekati Alwi dan langsung menarik telinga Alwi membawanya kembali ke rumah.
"Adududuh.... Ummi sakit. Salah Alwi apa mi?" Bingungnya menahan sakit.
Sementara ummi terus menarik telinga Alwi sembari terus berjalan.
"Masih nanya salah kamu apa?! Emang dasar ya kamu. Nggak bisa liat tempat apa?!
******
Yuki duduk disisi Alwi yang tengah terlelap dengan jarum infus menempel di tangan kirinya. Ada perasaan menyesal karna telah membuatnya seperti ini, tapi ia juga sedikit kesal pada Alwi.
Sorry Al .....
Iapun berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Dimiringkannya tubuhnya menghadap suaminya. Dan tak lama setelah itu ia ikut terlelap.
Drrrtt drrrttt
Suara getaran ponsel mengganggu Alwi yang tengah terlelap. Dan dengan terpaksa iapun mulai membuka mata. Dengan setengah kesadarannya, tangannya mulai meraba meja nakas. Merasa tak kunjung menemukan, iapun bangun dan melirik meja nakas.
Loh hpku dimana? Eh tapi ini bukan suara hpku.
Ternyata dering ponsel tersebut milik istrinya. Tapi letakkan di meja nakas di sisi istrinya. Ia hendak meraih, namun tak sampai karna selang infusnya yang tak cukup panjang. Hendak membangunkan Yukipun ia tak tega. Akhirnya ia bangun dan mengitari ranjangnya sembari membawa infusnya untuk mengambil ponsel Yuki.
Miko?
Dengan rasa penasaran yang cukup tinggi, akhirnya ia membuka pesan dari Miko.
From Miko :
Ki, please kasih gue kesempatan sekali lagi. Gue tau gue salah. Salah besar malah, tapi serius gue nggak sengaja. Yang gue cinta cuma lo Ki. Sumpah! Gue janji bakal cerein Susan setelah dia nglahirin. Jadi please kasih gue kesempatan ya...Alwi mengerutkan dahinya lalu meletakkan ponsel Yuki kembali ke meja nakas. Tiba - tiba saja hatinya mulai panas. Rasa penasaran akan hubungan Yuki dan lelaki yang bernama Miko membuat hatinya terasa tersayat. Apakah selama pernikahan mereka, Yuki bermain hati. Ia akui, Yuki memang tak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi tapi tak seharusnya ia melakukan ini dibelakangnya. Sungguh hatinya benar - benar sakit.
*****
"Beres!" Ucap Yuki lalu meraih tasnya hendak berangkat menuju kampus.
Diliriknya Alwi yang masih terlelap diranjang. Tak biasanya ia mengabaikan Yuki jika hendak berangkat ke kampus. Biasanya jika ia tidak bisa mengantar, Alwi akan memaksanya untuk diantar sopir, tapi kali ini, entahlah. Mungkin karna ia sakit makanya ia masih tidur.
Yukipun jongkok di depan suaminya yang masih saja setia menutup mata. Ada perasaan kurang disaat ia tak pendapatan perhatian apapun dari Alwi saat ini. Sejak selesai subuh tadi, ia hanya muroja'ah lalu kembali tidur. Jika biasanya ia akan membangunkan Yuki untuk ibadah sholat subuh. Maka kali ini sama sekali tidak. Yuki terbangun karna suara lantunan ayat suci yang dibacakan Alwi. Dan setelah Yuki bangunpun Alwi lebih memilih untuk kembali berbaring tanpa meninggalkan sepatah katapun. Aneh memang tapi Yuki sendiri juga bingung. Apa Alwi marah karna kemarin ia terlalu jahil? Tapi perasaan kemarin Alwi biasa - biasa saja. Lalu kenapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Married a Junior (Pending)
HumorBisa kebayang nggak sih!!!! kalo lo yang suka clubbing, mainin cowok, ke arena balapan, ngerokok, pake pakean sexy, pulang larut malem, sering bolos ngampus, tukang bully tiba - tiba dilamar sama anaknya pak haji, hafal Qur'an lagi. Dan yang lebih...