10

537 74 17
                                    

Di perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka karna sama - sama tak ingin memulai pembicaraan. Mereka masih syok dengan perbincangan yang mengerikan tadi ruang makan. Alhasil mereka kini sibuk dengan pemikiran masing - masing.

"Tuan, apakah kita jadi kesana?" Tanya sopir memecah keheningan.

"Oh iya pak jadi."

"Baik tuan."

Lah mau kemana? Ah bomatlah! Udah ancur mood gue.

Malas bertanya, Yuki terus menatap keluar jendela.

Tak lama pun mereka akhirnya sampai ke tempat tujuan.

"Yuk turun!" Ajak Alwi menoleh ke arah Yuki.

Sementara Yuki yang malas hanya memutar bola matanya jengah lalu turun dari mobil.

"Lah ngapain kita ke mall?" Heran Yuki

"Dah..... ikut aja...." lembut Alwi memasuki mall lalu diekori Yuki.

Sebenarnya Yuki sudah lama tak main ke mall, mungkin karna uang sakunya dulu sempat di potong oleh papinya jadi mau tak mau ia harus hemat.

Sesekali Yuki di buat melongo saat melihat beberapa tas branded yang di pajang di balik kaca.

Astaga ya ampun...... itu tas cucok banget...... pengen..... astaga itu yang warna item imut banget.... eh ya ampun itu yang coklat bagus banget.... eh yang ping juga..... arghhh pengen semua.....

Namun saat ia mengingat uang sakunya saat ini, buru - buru digelengkannya kepalanya.

Sadar Yuki sadar..... inget lo lagi bokek...... mata lo kudu dijaga!!! Eh ya ampun itukan jam tangan yang gue pengen..... arghhh waduhh mana lagi diskon.... uhh..... pengen banget..... tapi duit gue masih kurang banyak..... huaaaa

Lagi - lagi Yuki hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lama - lama ia bisa gila bila terus berada di mall ini. Sudah susah payah menahan diri agar tidak datang kesini, malah dibawa kesini tanpa bilang terlebih dahulu, menyebalkan.

Sebetulnya Alwi sadar betul akan gelagat istrinya yang hampir gila karna melihat banyak barang - barang branded yang disukai para wanita. Ia memang sengaja lewat sini karna ingin melihat reaksi istrinya. Dan ternyata memang menggemaskan.

Dan akhirnya merekapun sampai ke tempat tujuan.

Lah.... Alwi ngapain ke konter hp? Oiya tadikan hpnya pecah gara - gara gue.xixixi

"Mas ini kira - kira bisa diperbaiki nggak ya?" Tanya Alwi sembari menyerahkan ponselnya .

"Sebentar ya mas saya lihat dulu."

Sembari menunggu, mata Yuki kembali bergerilya melihat aneka ponsel bermerk yang di pajang dimana - mana.

Astaga!!!! Gue bisa beneran gilak kalo ada disini.... ya Ampun!!! Eh eh..... itukan hp yang sama kayak hp gue yang rusak itu. Yaaakkkk pengen...... mami...... Yuki pengen itu.....

Sejak tadi Yuki terus menggigit jarinya gelisah saat melihat ponsel yang sama persis dengan miliknya. Andai saja ia punya uang untuk membeli ponsel itu, pasti sudah sejak tadi ia lakukan. Ingin merengek lagi dengan orang tuanya tapi jelas itu tidak mungkin.

"Maaf mas ini nggak bisa, layarnya sudah pecah. Sebenarnya bisa ganti layar yang baru, hanya saja harganya lumayan. Saran saya lebih baik mas ambil yang baru aja." Ucap petugas menjelaskan.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang