15

543 82 17
                                    

Yuki mengetuk - ngetuk bolpennya di atas meja belajarnya sembari menunggu panggilan telfonnya terhubung dengan seseorang.

Tutt tutt tuttt

"Ckk!"

Ini bahkan sudah panggilan yang ke lima kali untuk hari ini. Sebenarnya ada apa dengannya, sudah beberapa hari ini ia susah dihubungi.

Putus asa, Yuki kembali berkutat dengan tugasnya karna deadline nya besok pagi.

Ni pala gue kenapa selalu nyut - nyutan ya kalo liat tulisan seabrek gini! Ah mana aus lagi. Si Alwi mana lagi, perasaan dari tadi keluar nggak balik - balik.

Dengan terpaksa, akhirnya Yuki keluar untuk mengambil air minum.

Ceklek

Yuki menganga tak percaya saat mendapati sebuah kertas bertuliskan Lift sedang dalam perbaikan tertempel di pintu lift.

"Aelahh!!"

Dengan kesal, Yuki menghentak - hentakkan kakinya menuju tangga.

*****

Tok tok tok

"Dek..... ayo makan dulu..... udah ditungguin mama sama papa loh! Kamu ada masalah apasih kog ngurung terus di kamar?"

Hening

Tok tok tok tok

"Dek..... adek..... ayo buka pintunya! Dek..... kamu kenapa sih? Jangan bikin kakak khawatir!"

Tok tok tok tok

"Adek!!! Kamu nggak papakan?"

Sementara yang berada di dalam kamar kini meringkuk di atas ranjangnya dengan pandangan  kosong. Matanya yang sebam, hidungnya yang merah , serta rambut yang berantakan memperlihatkan bahwa ia benar - benar dalam keadaan kacau.

Sejak mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung, kini hidupnya semakin hancur. Apalagi pria itu malah menghindarinya dan tidak mau bertanggung jawab. Lalu apa yang harus ia katakan pada keluarganya.

Andai waktu bisa diulang. Nggak mungkin gue pergi ke club sendirian malam itu.

Lagi - lagi air matanya kembali membasahi  pipinya. Diusapnya dengan kasar air mata itu. Lelah rasanya setiap hari menangisi sesuatu yang tidak pasti.

Tiba - tiba ia teringat akan sesuatu. Dirabanya perutnya yang masih rata.

Gue tau lo nggak salah. Gue minta maaf, tapi semua orang nggak ada yang mau nrima kehadiran lo. Jadi..... mau nggak mau.... lo harus pergi dari sini..... dari rahim gue.

******

Ummi mengerutkan dahinya saat melihat Yuki mengaduk kasar gelas yang berisi teh.

Tehnya disini tapi kog matanya kesana?

Ummi yang penasaranpun mengikuti arah pandang mata Yuki.

Yuki liatin Alwi sama Aisyah? Tapi kog kayak kesel gitu? Oh..... apa Yuki lagi cemburu? Hihihi

"Yuki kog ngaduk tehnya semangat banget?" Tanya ummi mendekati Yuki.

Sementara Yuki yang masih fokus menatap tajam Alwi dan Asiyahpun tak mendengar ucapan ummi.

"Yuki."

"Yuki..."

"Eh i...iya... eh ada ummi. Sejak kapan ummi disini?" Gugup Yuki menghentikan aksi mengaduk tehnya.

Ummi tersenyum sembari memegang tangan kiri Yuki.

"Yuki..... percayakan sama Alwi?"

Yuki terkejut mendengar pertanyaan ummi.

Married a Junior (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang