sembilan belas

196 42 2
                                    

Play lagu di atas 😆👍🏻

***

Carmina meletakkan kepalanya di bahu Norrix. Waktu berlalu dengan sangat cepat. Kini mereka berdua sudah berumur delapan belas tahun. Mereka berdua kini sudah dewasa, dan tentunya mereka masih menyembunyikan hubungan mereka.

"Norrix, kenapa namamu tidak berakhiran -el seperti malaikat yang lain?" tanya Carmina. Carmina kemudian menatap aliran sungai yang sangat deras.

"Tidak semua malaikat memiliki nama yang berakhiran -el, sayang. Lagi pula dengan jumlah malaikat yang sangat banyak akan sulit jika kami semua memiliki nama yang berakhiran -el. Benar bukan?" ucap Norrix.

Carmina mengangguk. "Ayah benar-benar menaruh bebannya di punggungku sekarang. Sepertinya dia sama sekali tidak berniat menjadikan Zero sebagai raja yang berikutnya. Aku tahu jika ayah sudah sangat tua tapi bukankah dia bisa menahannya selama lima belas tahun?"

"Ayahmu adalah satu-satunya raja iblis yang memiliki hubungan baik dengan malaikat. Bahkan banyak malaikat yang ragu apakah dia benar-benar iblis. Ada yang bergosip jika dia adalah malaikat yang menyamar menjadi iblis," sahut Norrix.

Carmina menahan tawanya. "Astaga, mereka konyol sekali. Itu karena ayahku adalah seseorang yang benar-benar malas. Dia bahkan tidak mau menikah selama sepuluh abad karena menganggap hal itu merepotkan. Namun, setelah dia bertemu ibuku, dia benar-benar lengket dengannya. Bahkan Zero terlahir setelah aku berumur lima belas tahun,"

Norrix tersenyum. "Ayahmu benar-benar orang yang membuat kedamaian tiga dunia menjadi lebih baik. Para malaikat sangat mudah tersulut emosi, karena itulah sering sekali terjadi perang antara iblis dan malaikat sebelum ayahmu menjadi raja,"

"Kami para iblis memang provokator. Kenapa malaikat dan iblis tidak pernah berdamai sebelumnya? Bahkan sampai saat ini aku tahu jika ada banyak sekali malaikat yang membenci kami dan menganggap kami kotor," ujar Carmina.

Norrix memeluk Carmina. "Seharusnya malaikat adalah makhluk yang paling pintar dan suci di antara makhluk lain. Namun, banyak malaikat yang sombong karena hal itu. Pada akhirnya, malaikat dan iblis adalah sama,"

Carmina terdiam sejenak. Sudah tiga tahun sejak mereka menjadi kekasih, dan Carmina benar-benar ingin mengatakan pada dunia jika Norrix adalah kekasihnya. Namun, dia tidak bisa melakukan hal itu. Cinta mereka terlarang, dan Carmina tahu dengan jelas kenyataan pahit itu.

"Norrix, apakah kau benar-benar tidak tahu cara terlahir menjadi manusia? Kau adalah malaikat, sepertinya kau tahu tentang hal-hal seperti itu. Berbeda dengan kami yang hanya mengetahui cara menyiksa makhluk lain," tanya Carmina.

Norrix menatap mata hitam Carmina. Ia tahu dengan jelas jika gadis itu benar-benar mencintainya, sama seperti dia mencintai gadis itu. Carmina berusaha dengan keras mencari cara agar mereka bisa bersama selamanya. Norrix mengalihkan pandangannya.

"Aku tidak tahu, Carmina. Aku bukanlah malaikat tingkat tinggi yang mengetahui hal-hal seperti itu. Lagi pula jika kau terlahir menjadi manusia, bukankah semua ingatanmu akan menghilang?" tanya Norrix lembut.

Carmina menatap Zaylra yang sedang berbaring. Naga yang kini berukuran tiga meter itu tampaknya sedang menikmati waktunya. "Jika pada akhirnya kau bisa bersamaku, semuanya akan aku lakukan. Aku tidak ingin kita seperti ini selamanya,"

Norrix merangkul Carmina dan meletakkan kepalanya di bahu Carmina. "Jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu, maka kita akan bersatu, percayalah Carmina,"

Carmina kemudian berbalik dan memegang sayap putih Norrix. Laki-laki itu masih payah dalam menghilangkan dan mengeluarkan sayapnya. Namun, Carmina masih berharap jika mereka bisa terlahir dalam bangsa yang sama. Carmina kemudian mengeluarkan sayapnya dan mengambil satu bulu yang rontok. Ia kemudian membandingkannya dengan sayap Norrix.

"Bahkan takdir sepertinya tidak ingin kita bersatu, Norrix. Kita bagai bumi dan langit, tidak seharusnya ada cinta di antara kita. Apa lagi kau adalah makhluk suci, sangat berbeda denganku yang merupakan iblis," ucap Carmina lirih.

"Jangan katakan hal itu, Carmina," Norrix segera memegang rahang Carmina dan mengecup bibirnya dengan lembut. Di sela-sela itu, Norrix bisa merasakan sesuatu yang basah di pipi Carmina, gadis itu menangis.

Beberapa menit kemudian, Norrix melepaskan bibirnya dan menghapus air mata Carmina. Bohong jika Norrix mengatakan bahwa dia tidak memiliki keinginan yang sama seperti Carmina. Bahkan Norrix yakin keinginannya itu jauh lebih besar dari pada Carmina.

"Kenapa aku tidak bisa mengatakan jika aku jatuh cinta? Aku ingin mengatakan hal itu sekencang-kencangnya dari kamarku. Aku juga ingin menemuimu dengan bebas, bukan diam-diam seperti ini, aku tidak menyukai takdir ini," isak Carmina.

Norrix yang tidak tahan melihat tangisan Carmina langsung memeluknya. Norrix tidak bisa mengatakan apa pun. Ia merasa ia adalah laki-laki terburuk di dunia. Dia hanya bisa diam dan membiarkan gadis itu berangan-angan.

"Seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian di kamar delapan tahun yang lalu, nona Carmina," Carmina dan Norrix mendelik ketika mendengarkan suara menusuk itu.

Carmina melepaskan pelukan Norrix dan melihat seorang perempuan yang sangat ia kenal. Pelayan pribadinya, sekaligus orang yang ia anggap sebagai kakak, Leeta. Tatapan perempuan itu benar-benar datar.

"Leeta? Kenapa kau ada di sini?" tanya Carmina. Ia sudah mempersiapkan serangan jika Leeta menyerang Norrix. Zaylra juga langsung datang dan melindungi majikannya. Walaupun Zaylra belum memasuki usia dewasa, dia sudah lumayan kuat.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, nona Carmina. Jadi inilah laki-laki yang kau cintai selama ini?" tanya Leeta sambil menatap Norrix.

"Leeta, aku mohon. Jangan beritahu siapa-siapa, aku benar-benar mencintai Norrix. Kau pasti mengerti perasaanku, bukan?" tanya Carmina memelas.

"Nona, anda adalah pewaris tahta kerajaan. Apakah anda tidak berpikir jika perbuatan anda ini akan benar-benar merugikan iblis lain. Jika anda masih melanjutkan hubungan ini, bukan hanya saya yang mengetahuinya, bahkan malaikat lain akan mengetahuinya," ucap Leeta tegas.

Carmina terdiam. Tentu saja dia tahu. Namun, Carmina tidak bisa menghilangkan perasaanya kepada Norrix. Dia pernah mencoba meninggalkan Norrix selama sebulan, dan saat ia kembali ke lembah itu, Norrix masih berada di sana tanpa berhenti menunggunya.

"Aku tidak pernah menginginkan posisi itu, Leeta. Tak bisakah kau membantuku membujuk ayah agar dia memberikan posisi itu kepada Zero? Aku benar-benar muak dengan semua ini. Aku juga ingin mencintai dan juga dicintai," jawab Carmina putus asa.

Leeta menggeleng. "Tidak bisa, baginda raja sudah memutuskan jika pewaris tahta adalah dirimu, nona. Pangeran juga masih berumur tiga tahun, dia bahkan belum bisa menggunakan bajunya sendiri. Hanya kau satu-satunya harapan, nona,"

Norrix mendesah dan menatap Carmina. "Pergilah, Carmina. Kau harus membicarakan ini dengan nona itu. Mungkin yang dikatakannya memang benar,"

"Tidak, kau tetap diam di sini. Sebenarnya sudah sejak kapan kalian menjalani hubungan ini, dan bagaimana kalian bisa tertarik dengan satu sama lain? Astaga, biasanya iblis dan malaikat hanya bertengkar setiap mereka bertemu," Leeta memegang kepalanya.

Norrix kemudian berdiri dan menatap Leeta. "Kami sudah bertemu sejak masih berumur sepuluh tahun. Lalu aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa jatuh cinta dengan Carmina. Aku rela mempertaruhkan segalanya agar kami bisa bersama,"

"Baiklah, aku tidak pernah meremehkan perasaan kalian, karena aku pernah mengalaminya. Namun, cinta kalian terlarang. Tidak pernah ada sejarah malaikat dan iblis saling jatuh cinta. Aku tidak masalah jika kalian mempunyai hubungan seperti ini, tapi kedamaian iblis dan malaikat bisa kembali terganggu. Aku menentang hubungan kalian karena aku mempunyai alasan yang kuat," jelas Leeta.

"Tak bisakah kami melanjutkan hubungan ini? Tolonglah, Leeta. Hidupku selama ini sudah benar-benar diatur karena aku adalah pewaris tahta. Aku hanya ingin melanjutkan hubungan ini, Leeta. Norrix adalah alasanku bisa tetap waras dengan beban pewaris tahta itu," ucap Carmina memohon.

Leeta mendengus dan memalingkan wajahnya. "Aku membiarkanmu melanjutkan hubungan ini, bukan berarti yang lain akan merestuimu, nona. Bahkan bisa saja alam semesta melawan hubungan kalian. Aku pergi terlebih dahulu, aku akan mengatakan jika kau hanya sedang berjalan-jalan di dunia manusia,"

Leeta kemudian pergi dan badan Carmina langsung terasa lemas.

Saudade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang