playlist kali ini adalah ost dari hotel del luna, can you see my heart 🥰
***
Carmina melihat beberapa iblis yang terluka. Semua ini adalah kesalahannya, Carmina tahu itu. Jika saja Carmina tidak ragu untuk memutuskan hubungannya dengan Norrix, semua ini tidak akan terjadi.
Para malaikat marah karena mengira Carmina membuat Norrix seperti itu. Mereka mengira jika Carmina menyihir Norrix agar laki-laki itu mau menuruti kata-katanya. Para malaikat kemudian mulai menyerang dunia iblis karena tidak terima dengan hal itu.
Carmina sedang menenangkan Zero yang menangis. Adik laki-lakinya itu tampak ketakutan karena mendengar suara-suara ledakan. Carmina tidak berani memanggil kedua orang tuanya yang kini sedang berada di dunia manusia.
"Carmina, tenanglah. Kita bisa mengatasi masalah ini. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Dunia iblis akan baik-baik saja," ucap Leeta.
Carmina tahu jika asistennya itu berusaha dengan keras untuk menenangkannya. Leeta selalu memanggil namanya ketika ia sedang ketakutan. Air mata Carmina tidak berhenti mengalir. Semuanya hancur karena keegoisannya.
"Ada banyak iblis yang sudah kehilangan nyawa, bagaimana aku bisa tenang? Ini semua terjadi karena diriku, dan bahkan tidak ada yang mengetahui hal itu. Kini malaikat dan iblis kembali berperang, dan kita sudah tahu siapa yang akan terluka lebih parah!" pekik Carmina.
Leeta menghembuskan napasnya. "Tenang, Carmina. Kita harus bisa berpikir jernih. Ada banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya jika kita salah bertindak. Kita harus bisa menghindari perang. Sepertinya kita memang harus bernegosiasi dengan mereka,"
Carmina kemudian mengangkat tubuh Zero yang sedang tertidur dan melihat kondisi dunia iblis. Mengerikan, Carmina tidak pernah melihat pemandangan seperti itu. Carmina bisa melihat banyak tubuh yang terbaring di sana.
Para malaikat terus menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan dunia iblis. Carmina kemudian berusaha berpikir dengan cepat. Tiba-tiba Carmina melihat sebuah burung berwarna putih yang membawa pesan.
Carmina yang tahu jika itu adalah burung para malaikat mengambil pesan yang ada di kaki burung itu. Carmina membaca pesan itu dan mengeraskan rahangnya. Ia kemudian menatap Zero yang sudah tertidur dengan lelap.
"Leeta, bawa seluruh iblis ke dalam kerajaan ini sampai kondisinya aman. Aku akan pergi ke kamar terlebih dahulu," putus Carmina dan Leeta mengangguk.
Carmina membuat pelindung di kerajaan iblis dan membuatnya terengah-engah. Carmina kembali membaca pesan itu dan menghembuskan napasnya. Para malaikat memerintahkannya untuk menyerahkan diri. Jika ia mau menyerahkan diri, maka mereka akan menghentikan serangan itu. Carmina tahu jika iblis pasti akan selalu kalah dengan malaikat, karena mereka adalah simbol dari kejahatan dan kebaikan.
Carmina mulai menulis surat untuk Leeta, orang tuanya, Zero, dan semua iblis. Tidak ada pilihan lain, Carmina harus mengorbankan dirinya. Dia menatap Zero dan mencium pipinya. Ia akan melakukan yang terbaik untuk semuanya, walaupun harus mengorbankan dirinya.
Carmina kemudian segera pergi ke lembah itu. Ia bisa melihat para malaikat yang sudah menunggunya. Mereka mengejek-ejek Carmina, mengatakan jika dia adalah ratu yang lemah. Carmina hanya terdiam dan tidak mengatakan apa pun.
Mereka segera mengikat tangan Carmina dan membawanya ke dunia malaikat. Carmina tidak menyangka jika kepergiannya ke dunia malaikat akan seperti ini. Norrix pernah berjanji jika dia akan membawa Carmina ke dunia malaikat.
"Aku tidak menyangka jika iblis akan selemah ini. Mereka tidak ada bandingannya dengan kita. Bahkan aku rasa manusia lebih kuat dari pada iblis, haha,"
"Hati-hati dengannya, dia mampu menyihir Norrix dan membuatnya mau menuruti kata iblis menjijikkan ini. Kasihan sekali, jika Norrix telah sadar dari sihir itu pasti dia sadar jika ada banyak gadis malaikat yang jauh lebih baik dari iblis ini,"
Tentu saja Carmina tahu tentang hal itu. Carmina yakin hidup Norrix akan kembali seperti semula jika ini semua telah selesai. Carmina berusaha mengikhlaskannya walaupun dia tahu dia tidak akan bisa melakukannya.
Saat mereka tiba di dunia malaikat, Carmina langsung dikurung di sebuah penjara. Carmina berusaha menahan semua siksaan ringan yang mereka berikan. Tiba-tiba Carmina teringat dengan kedua orang tuanya. Mereka pasti sangat kecewa dengannya.
Carmina menahan erangannya ketika mereka menyiramnya dengan air suci. Badan Carmina seperti dibakar hidup-hidup. Carmina berusaha menahan air matanya. Ini adalah hukuman yang pantas untuknya karena sudah berani mencintai malaikat.
"Berikan dia air suci yang banyak! Aku yakin dia pasti akan merasakan kesakitan di seluruh badannya! Itu adalah hukuman yang pantas untuk iblis!"
Mereka kembali memberikan Carmina air suci. Bahkan salah satu malaikat memaksa Carmina untuk meminum air suci itu dan akhirnya air mata Carmina mengalir. Mulutnya terasa sangat sakit, dia tidak dapat menahannya.
"Astaga Amriel, aku tidak pernah terpikir untuk memberikannya air suci. Dia bahkan langsung menangis setelah kau memberikannya air suci itu!"
"Dia dengan teganya menyihir Norrix dan membuat laki-laki yang aku cintai menjadi jatuh cinta dengannya, dasar iblis sialan!"
Carmina mengangkat kepalanya dan melihat malaikat bernama Amriel itu. Carmina tersenyum tipis, mungkin Amriel akan cocok bersama Norrix. Mereka berdua adalah malaikat. Tidak ada ada yang menentang cinta mereka. Apalagi perempuan itu jauh lebih cantik dari pada Carmina.
Carmina mendelik ketika merasakan sayapnya yang ditarik. Carmina tahu apa yang akan mereka lakukan. Carmina menjerit dengan kencang ketika mereka memotong sayap hitam Carmina menggunakan pedang.
Norrix yang sedang berada di kamar membulatkan matanya ketika mendengar suara jeritan. Dia sangat mengenali suara itu. Norrix segera berlari dari kamarnya dan menuju ke sumber suara itu. Norrix terkejut ketika melihat kondisi Carmina yang menyedihkan.
Air mata Norrix terjatuh. Dia segera berlari dan berusaha menyembuhkan Carmina dengan kekuatannya. Seluruh badan Carmina berwarna ungu, dan ada banyak sekali luka. Hati Norrix terasa semakin sakit ketika melihat sepasang sayap yang sudah lepas dari punggung Carmina. Dia melihat tangan Carmina yang mengenggam sebuah bulu berwarna putih.
"Carmina, kenapa kau harus mengorbankan dirimu? Aku yakin kau pasti bisa mengalahkan malaikat. Kau adalah ratu dari bangsa iblis, bukan? Ayo bangun, Carmina. Kita masih bisa menyembuhkan lukamu,"
Carmina membuka matanya dengan pelan dan melihat Norrix. Carmina tersenyum dan memeluk Norrix. "Syukurlah kau baik-baik saja. Para malaikat tidak mengetahui hubungan kita, kini kau bisa bebas, Norrix,"
"Itu karena mereka mengira kau menyihirku, Carmina! Itu tidak masuk akal sama sekali! Ayo kita pergi Carmina, aku yakin Leeta pasti bisa menyembuhkanmu. Aku tidak menyangka mereka akan melakukan hal ini," ucap Norrix sambil mengangkat tubuh Carmina.
"Tidak ada yang kau bisa lakukan, mereka telah memberiku racun yang merusak organ tubuhku. Kita hanya bisa menunggu waktu hingga aku tiada. Namun, itu tidak apa-apa. Setidaknya aku bisa mengembalikan kedamaian," jawab Carmina.
"Kenapa kau melakukan hal ini? Kenapa kau tidak akui saja jika kita adalah kekasih? Kau selalu menanggung beban itu sendiri, Carmina. Itu tidak adil, aku sangat mencintaimu. Apakah kau akan merelakanku begitu saja?" tanya Norrix putus asa.
Carmina tersenyum tipis. "Jika itu adalah pilihan yang terbaik, maka aku akan menerimanya. Semua pengorbananku ini tidak akan sia-sia,"
Carmina bisa merasakan napasnya yang mulai memberat. Carmina kemudian menarik rahang Norrix dan mencium laki-laki itu untuk terakhir kalinya. "Norrix, aku sangat mencintaimu. Tapi cinta kita tidak akan direstui oleh siapa pun. Mereka memberikanku hukuman sebagai manusia karena jatuh cinta denganmu. Namun, aku akan menerimanya. Terima kasih atas segalanya, Norrix. Aku mencintaimu,"
Norrix membulatkan matanya ketika Carmina memejamkan matanya. Ia berusaha membangunkan Carmina walaupun ia tahu jika semua itu sia-sia. "Maafkan aku, Carmina. Maafkan aku. Aku akan memastikan jika pengorbananmu itu tidak sia-sia. Aku mencintaimu, Carmina. Aku akan selalu mencintaimu. Bahkan jika aku terlahir kembali menjadi manusia, aku akan tetap mencintaimu, Carmina,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudade [END]
FantasyCarmina Sharpe selalu memiliki nasib yang menyedihkan. Ia akan mati dengan mengenaskan, lalu hidup kembali. Situasi itu terus terulang tanpa henti. Carmina tidak mengerti mengapa ia terus mengalami hal itu. Namun, Carmina tetap mencoba untuk menjala...