40

863 57 4
                                    

Rumah sakit POV

" Permisi .... Saya ingin mengantarkan si kembar " ucap suster

" Oh iyya makasih yaa sus " ucap Ara

" Jika ada yang bisa saya bantu lagi bisa telepon ya pak Bu " ucap suster

" Baik sus terimakasih " ucap Ara

Ara dan Rama memandangi kedua buah hatinya itu . Nampak si kembar yang sedang tertidur pulas . Ara menggendong Reynaldi dan Rama menggendong Revansyah .

" Curang... " Gumam Ara

" Kenapa syang " ucap Rama bingung

" Mazak si kembar mirip papanya semua . Ga ada yang mirip aku " ucap Ara

" Ya Allah kirain ada apa sayang " ucap Rama

" Tapi aku berayukur bmmereka udah mau berjuang bareng sama aku mas.  Aku janji aku akan jadi mama yang baik untuk mereka " ucap Ara

" Sayang . Kamu adalah wanita yang hebat . Kamu bertarung dengan kematian dan kamulah pemenangnya . Selamat yaa sayang " ucap Rama mengecup kepala Ara

" Papa aku juga mau di cium " ucap Ara menirukan suara anak kecil
.
Rama mencium kedua putranya secara bergantian

" Eh Revan bangun nih mas . Apa mau aku susuin dulu yaa " tanya Ara .

" Yaudah kamu susui dulu Revan " ucap Rama

Ara menyusui Revan dan setelah Revan tidur akhirnya Rama dan Ara membawa keduanya untuk tidur di box bayi .

Ara dan Rama tidur berdua diatas kasur rawat Ara .

" Aku kangen di peluk papanya si kembar " ucap Ara

" Papa juga kangen di peluk mama nya si kembar " ucap Rama

Ara memeluk Rama begitupun sebaliknya .

Mereka tidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain .

Keesokan harinya .

Si kembar dan Ara di perbolehkan untuk pulang . Seperti yang sudah di sepakati . Ara dan Rama juga si kembar pulang ke rumah Ari dan Aisyah.

" Alhamdulillah . Akhirnya cucu papa bisa pulang " ucap Ari yang menggendong Reynaldi

" Iyya mama juga udah lama ga gendong bayi jadi lucu aja gitu . Punya mainan baru " ucap Aisyah sambil menggendong Revansyah

" Makasih yaa ma pa ... Sudah bantuin Ara dan mas Rama " ucap Ara

" Ngomong apa sih Ra ... Mama sama papa malah seneng ada kalian di rumah . Jadi ga sepi lagi . Kamu tau sendirikan adik kamu sibuk terus sama kuliahnya  " ucap Aisyah

Sesampainya di rumah keluarga Ari .

Mereka di sambut oleh pembantu rumah tangga keluarga Ari . Disitu juga ada mawar dan Ajil ( adik Ari dan suaminya baca di mama untuk zahra)

" Selamat datang Ara .... Dan sibkembar juga papanya si kembar " ucap mawar dan Ajil

" Aunty ... Aunty kapan pulang .... Ara kangen " ucap Ara

" Denger kabar keponakan auty yang paling cantik ini auty langsung auto mau kesini " ucap mawar

" Aunty " ucap Ara lalu memeluk auty nya lagi

" Oh iyya auty belum di kenalkan loh sama laki laki yang bisa memenangkan hati keponakan auty ini " ucap mawar

" Oh iyya auty ini pangerannya Ara . Namanya mas Rama . Udah ganteng jago lagi kalau main di ranjang " ucap Ara

Ucapan Ara yang sedikit vulgar membuat Rama malu

" Astaga Ara ... Mawar ... Rama belum terbiasa loh sama omongan kalian . " Ucap Aisyah

" Gapapa kok mah . Mas Rama mah diam diam tapi mau " ucap Ara

" Oh jadi papanya di kembar memang pemalu nih " ucap mawar

" Udah udah... Kalian berdua . Istirahat dulu sana . Biar si kembar papa dan mama yang jagain . Kalian juga butuh istirahat " ucap Ari

" Yahh kak Ari . Padahal lagi seru nih ghibahnya " ucap mawar

" Hussh . Kamu juga baru Dateng kan dek istirahat dulu gih sana . " Ucap Ari

Ara mengajak Rama ke kamar masa gadisnya dulu.

Rama sedikit terkejut karena kamar Ara bernuansa pink dan ala Putri dongeng .

" Mas Rama kagetkan sama kondisi kamar aku 🤭. " Ucap Ara

" Sedikit 🤭. Tapi aku beruntung . Aku yang mendapatkan tuan putri pemilik kamar ini " ucap Rama

" Dan kamar ini juga saksinya cinta kita " ucap Ara

Ara menyerang Rama dengan pesonanya . Sembilan bulan adalah waktu yang lama bagi Ara . Namun sebagai seorang suami dan juga seorang ayah . Rama cukup sadar .

" Sayang ... Kamu baru lahiran looh . Jahitannya juga belum kering . Sabar yaa " ucap Rama

" Yahhh ... Padahal pengen . Yaudah deh mau di peluk sambil bobo aja " ucap Ara

" Siaap tuan putri" ucap Rama

.....

Sedikit panjang dari sebelumnya 🤭

CINTA DAN PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang