46

208 11 1
                                    

Di sebuah restoran.
Bella tidak hanya mengajak Ara , namun ia juga mengajak Raka.

Bella yang kini sudah tumbuh menjadi gadis cantik , mengerti bahwa cerita dari keduanya belum selesai.

Bella tau bundanya yaitu Rania tak bisa mendapatkan cinta Raka hingga saat ini .
Raka dan Rania duduk bersebrangan . Sementara Bella duduk di samping Ara.

Sedikit canggung  namun Bella mampu mencairkan suasana.

" Ayah... Mama dulu orang nya gimana " ucap Bella

Raka menatap Ara.

" Ceria , cempreng terutama , suka makan tapi ga gendut - gendut heran banget " ucap Raka

" Namanya juga cewe yah " ucap Rania

" Tapi Ara beda loh bun , terutama makan seblak  3 mangkok makan sendirian mungkin masih kurang " ucap Raka sedikit tersenyum

" Ssstt... Sudah tua juga aib ku jangan di bongkar " ucap Ara

" Ga keliatan tua kok ma... Mama masih tetep cantik " ucap Bella

" Bisa aja sihh cantiknya mama... Nanti deh uang jajannya naik " ucap Ara

" Yeayyy thank you mom " ucap Bella mencium pipi Ara

Selang beberapa waktu makanan ya g di pesan akhirnya telah siap.

" Ma... Mau udang tidak ? " Ucap Bella

Raka segera menyela.

" Bella... Mamamu ini kan alergi udang " ucap Raka

" Aduuh Bella lupa maafin bella yaa ma ... Untung ada ayah " ucap Bella

" Gapapa sayang " ucap Ara

Rania menitikkan air matanya. Perpisahan cukup lama diantara keduanya tak membuat satu pun celah untuk masuk kedalamnya.

Rania tetaplah ibu dari Bella tidak lebih dari itu . Hanya status saja sebagai istri namun bukan pemilik hati nya.

.......

Selesai makan malam.

" Bella kamu pulang Sama bunda yaa ke tempat temen bunda sebentar " ucap Rania

" Tapi... Bun Bella kan harus nganter mama pulang " ucap Bella

" Mama naik taksi aja " ucap Ara

" Jangan.... Ga aman malem malem naik taksi " ucap Rania

" Gini aja ... Mas Raka anter Ara saja . Toh juga searah " ucap Rania

" Bener juga sih apa yang bunda bilang , mama pulang sama ayah " ucap Bella

Setelah di yakinkan oleh Bella akhirnya Ara setuju untuk pulang bersama Raka.

CINTA DAN PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang