2

2.1K 88 0
                                    

Raka melihat gadis itu ya . Dia gadis yang di cintainya Zahra nuran harir joerliawan.

"Ara .... Ucap Raka

Semua menoleh ke arah pandang Raka . Termasuk Rania .

"Kenapa kalian jahat... Papa... Papa disini menikahkan mereka. Dan Raka aku ... A.. aku . Ga mungkin " ucap Ara yang hampir terjatuh karena syok dengan apa yang di lihatnya

Tapi Raka berhasil menopang tubuh Ara.

"Pernikahan ini bohongan kan sayang " ucap Ara

" Jawab Raka . Jawaab " ucap Ara dengan menangis sesegukan

" Kita bicarakan ini semua di taman . Kamu mau kan dengerin aku " ucap Raka

Ara hanya mengangguk lemah . Dan ikut ke taman .

" Sayang maafkan aku . Salahku tidak hati hati saat mabuk. Rania lah yang jadi korban. Aku mabuk dan menodainya sehingga dia hamil anakku " ucap Raka

" Ya Allah ... Maafkan pacarku ya Rania. Aku tidak menyangka bahwa itu cuma kesalahan " ucap Ara

" Panggil Rani saja mb Zahra . Saya kok yang salah . Seharusnya saya tidak menikah dengan mas Raka " ucap Rania .

" Lalu bagaimana dengan pernikahan kalian . Aku ga siap berbagi orang yang ku cinta denganmu Rani " ucap Ara

" Aku dan Rani sudah membicarakannya . Kamu akan berpisah setelah anak ini lahir " ucap Raka

" Aku janji akan. Menjaga anak ini dengan penuh kasih sayang " ucap Ara .

"Tapi aku ibunya . Dan aku masih hidup . Bagaimana aku bisa memberikan anakku pada orang lain " batin Rania

" Aku pulang dulu ya sayang . Nanti malem aku balik lagi " ucap Ara

" Kamu gak marah kan sama aku . " Ucap Raka

" Aku percaya sama kamu " ucap Ara.

Ara POV

Aku meninggalkan tempat pernikahan itu . Yaa aku hanya pura pura kuat . Aku rapuh . Bahkan saat ini pun dadaku terasa sesak . Ujian apa lagi ini aku pun tak tau .

Sesampainya di rumah aku melihat mama sedang bersantai di meja makan. 5 tahun berlalu mama masih terlihat cantik dan awet muda menurutku. Aku sangat merindukan mamaku itu. Meskipun dia bukan lah orang yang melahirkan ku. Tapi dia adalah kembaran almarhum mamaku . Aku menyayanginya .

" Assalammualaikum " ucap ku

Mata besarnya itu menoleh ke arahku . Dan tak terasa air mata membasahi pipinya. Dan segera memelukku.

" Ara ini kamu sayang " ucap Aisyah
"Mama .... " Ucap Ara sambil memeluk Aisyah .

" Sayang kamu kenapa nak " ucap Aisyah merasa khawatir dengan keadaan Ara

" Raka jahat ma . Raka ga sayang lagi sama Ara . " Ucap Ara dengan sesegukan

" Jadi Ara sudah tau . Mungkin dia bukan yang terbaik untuk Ara . Ara harus ikhlas yaa nak " ucap Aisyah

"Tapi Ara ga ikhlas ma. Raka itu pacar Ara . Dia ga bisa sama orang lain " ucap Ara

" Istighfar nak. Raka itu suami orang dan ayah dari seorang anak . Apa anak mama ini tega merebut ayah dan suami orang lain " ucap Aisyah yang mampu membuka mata hati Ara .

Ara menangis di pelukan Aisyah . Ari melihat itu semua . Sebagai ayah ia sudah merasa gagal membahagiakan putri kesayangannya itu.

"Maafin papa yaa sayang " ucap Ari

" Papa ... " Ucap Ara yang sedang menangis sesegukan

" Maafkan papa yang tidak bisa bahagiakan Ara. Papa gagal sayang " ucap Ari

" Papa... Ini bukan salahnya papa . Ini sudah takdir tuhan. Mungkin yang di katakan mama benar Raka bukanlah jodohnya Ara . Papa berhasil kok didik Ara dengan baik. Papa itu papa terbaik yang pernah Ara punya " ucap Ara sambil memeluk papanya.

" Ara ga marah kan nak sama papa " ucap Ari

" Sejarah apapun Ara sama papa. Papa itu tetep papa yang selalu sayang sama Ara. Ara yakin kok ada alasan tersendiri papa ga bicara sama Ara tentang pernikahan mereka " ucap Ara

" Lihatlah mah . Ara kita sudah dewasa ternyata . Ara kita sudah tidak lagi manja , Ara kita ... " Ucapan Ari terpotong oleh kecupan bibir dari Aisyah.

" Ish papa mama . Jangan begituan di depan jomblo dong 😂" ucapan Ara membuat Ari malu seketika

" Mamamu tuh sayang . " Ucap Ari

" Kok mama sih. Papa tuh . Ara kita memang sudah dewasa . Sekarang akan jadi dokter Zahra yang terhormat " ucap Aisyah . Yang berhasil membuat tawa kembali di wajah Ara.

" Ara bahagia sekali punya papa dan mama yang bisa mengerti perasaan Ara " ucap Ara

" Mama juga bangga punya putri seperti Ara dan suami seperti papamu ini. Walaupun kadang suka ga peka sama perasaan mama " ucap Aisyah melirik Ari.

CINTA DAN PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang