53

248 5 2
                                    

Cepet banget ninggalin akunya . Aku belum bilang makasih loh padahal. Terimakasih sudah jadi teman , sahabat , malaikat penolong , penunjuk arah bahkan papa dari anak anak kita . Terimakasih sudah hadir dalam hidup aku. Kadang aku suka mikir kalau hari ini aku ga ketemu sama kamu apa jadinya aku saat itu.
Aku akan berusaha ikhlas . Meskipun pada kenyataannya aku tidak akan pernah ikhlas dengan kepergianmu.

Terimakasih mas Rama sudah menjadi suami yang baik dan apa yang baik untukku dan anak anak kita.

......

Tubuh yang di selimuti kain putih itu telah tertutup tanah .

Ara mengantarkan Rama hingga ke rumah terakhirnya .

Rama di makamkan di samping makam Aqila ibu kandung Zahra.

Ara memegang dua nisan itu.

" Mama Qila pasti udah ketemu sama suami Ara kan ?? . Mama pasti bangga sma mas Rama. Dia laki laki yang membuat Ara bahagia selama ini dan mas Rama. Ara sengaja mendekatkan tempat terakhir mas Rama dengan mama Qila . Soalnya kalau Ara kangen Ara bisa sekalian ketemu mama sama mas Rama. Ara ikhlas insyaallah ara ikhlas mas Rama pergi ninggalin Ara." Ucap Ara sambil menghapus air matanya

Keluarga yang lain sudah pulang tinggallah Ara dan Raka.

" Ayo pulang sudah mendung nanti kalau kehujanan sakit loh " ucap Raka

" Raka... Kalo hujan nanti mas rama kehujanan gimana ? " Ucap Ara

Raka menghela nafasnya.

" Kan rama sudah di jagain allah . Aku yakin rama ga akan sakit " ucap Raka

" Gitu yaa. Yaudah deh yuuk pulang . Biarin mas Rama istirahat " ucap Ara

Di balik sikap polos Ara. Ada sebuah rasa sakit yang ia pendam . Raka bukan nya tidak peka justru karena ia terlalu mengerti Ara dan mengenalnya cukup baik ia bahkan mengikuti sandiwara Ara dengan baik.

CINTA DAN PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang