50

166 8 1
                                    

Rama tersadar dari lamunannya .

Tanpa sepatah katapun Rama meninggalkan Ara sendiri dan beranjak menuju kamar.

Ara sedikit bingung dengan sikap Rama yang tiba tiba cuek.

Ara menyusul Rama.
" Mas ... Kamu kenapa " ucap Ara

" Gapapa. Aku tidur dulu ya " ucap Rama

Rama tidur membelakangi Ara.

Keesokan harinya.

Rama yang biasanya bangun lebih awal daripada Ara . Hari ini tak biasanya rama masih tertidur pulas.

" Mas... Bangun yuuk udah siang nih " ucap Ara

Rama membuka matanya dengan nafas terengah engah .

" Mas kamu kenapa " ucap Ara panik.

Ara yang seirang dokter memeriksa denyut nadi dan detak jantung Rama yang semakin melemah

" Mas .. kita kerumah sakit yaa " ucap Ara

Rama menggeleng .

" Panggilkan anak anak " ucap rama dengan nada terengah-engah.

" Tapi... " Ucap Ara

Ara memilih menuruti ucapan Rama.

Reynald dan Revan ada di samping Rama.

" Papa ingin berbicara dengan kalian berdua " ucap Rama

Ara keluar dari kamar itu dengan tangisan yang mendalam.

" Pa ... Kita ke rumah sakit aja Papa lagi sakit" ucap Revan

" Revan Reynald dengarkan papa baik-baik. " Ucap Rama

Si kembar memegang tangan papanya itu.

" Tolong jaga Mama kalian bahagiakan Mama kalian, satukan arah dengan Raka kembali mereka adalah cinta sejati bahkan sebelum papa mengenal mamamu, Raka dulu lah yang mencintainya lebih dalam begitupun sebaliknya. Raka adalah cintanya Ara dan arah adalah cintanya Raka. Papa mohon ketika Papa meninggal persatukan mereka" ucap Rama

" Tapi pa.... " Ucap Reynaldi
" Papa mohoon .... " Ucap Rama

" Pa ...ikuti Revan yaa pa " ucap Revan dan di angguki oleh Rama.

"Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah" ucap Revan

"Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah" ucap Rama

Rama menutup matanya untuk selamanya.

Arah segera masuk ke dalam kamar dan melihat tubuh suaminya yang telah membeku dan dingin.

" Rey... Bangunin papamu dia harus kerja . Kalian malah suruh papa kalian tidur gimana sih " ucap Ara sambil menahan tangis

" Istighfar ma... Papa sudah ga ada " ucap Reynaldi

" Masih pagi kalian udah godain mama yaa..." Ucap Ara

Seketika itu Ara pingsan.

CINTA DAN PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang