Usia Lele sekarang sudah menginjak dua bulan, Jeno dan Jaemin jadi sering main ke rumah Renjun untuk mengajak Renjun main karena semenjak Lele lahir Renjun berubah menjadi gege siaga, kalau mama Winwin butuh popok maka si kecil Renjun akan segera mengambilkannya untuk sang mama, kalau Lele kepanasan maka sebagai gege yang baik Renjun segera mengipasi adiknya dengan kedua tangan mungilnya.
Seperti saat ini Renjun tengah terkantuk-kantuk menunggu adiknya yang terlelap diatas box bayi, jam menunjukkan pukul 12 siang dimana waktunya Renjun tidur. Namun, sang mama berpesan untuk menunggu adiknya dulu sementara sang mama tengah memanaskan asi.
Kalau saja Jeno dan Jaemin ada disini pasti Renjun tidak akan kebosanan. Tapi, Jeno saat ini sedang berada dirumah sakit, lho Jeno sakit? Engga dong kakak Nono saat ini sedang menunggu bundanya lahiran, yeay akhirnya Jeno enggak jadi anak kecil lagi hehe.
Mark bertugas menjaga sang adik selagi bunda dan ayahnya berada diruang bersalin, sebenarnya yang menunggu bundanya lumayan banyak, semua teman dekat sang bunda dan ayah minus keluarga Renjun berada dirumah sakit.
Jeno nampak anteng disamping kakaknya. Sesekali kakinya yang menggantung akan bergerak kedepan dan kebelakang, sementara Mark terus menggengam tangan Haechan.
Baru pertama kali bagi Mark merasakan deg-degan luar biasa, walau dia masih tk dia tahu kalau sang bunda tengah berada diruangan operasi yang dimana menurut sepengetahuannya ruangan itu sangat menyeramkan.
Dulu saat Jeno lahir usia Mark baru satu tahun, awalnya Taeyong tidak mau memiliki adik untuknya disaat Mark baru belajar berjalan. Tapi, ya balik lagi gimana suaminya sampai-sampai Taeyong bisa kebobolan.
"Markeu hyung jangan tegang dong." Haechan menenangkan hyung kesayangannya itu.
"Hyung deg-degan Chan." Mark mengusap dadanya.
"Lho? Hyung jatuh cinta?" Haechan mengerjap-ngerjapkan mata, Haechan sayang kamu tau kata-kata itu dari siapa? Dari mommy Ten ya? Hehe.
"Bukan, hyung takut."
Haechan mengangguk lalu langsung memeluk badan Mark yang lebih besar darinya dan sesekali memberikan usapan pada kepala Mark, seperti yang daddynya sering lakukan padanya dan Jaemin.
"Tenang hyung pasti bunda Taeyong baik-baik aja kok."
Sementara Jaemin ia hanya menatap Jeno tanpa berkedip, dalam hati kecilnya ia heran kenapa temannya itu biasa-biasa saja? Sedangkan beberapa bulan yang lalu Renjun ditempat yang sama tengah menangis keras sampai-sampai tidak mau berhenti.
Cklek
Dokter beserta suster keluar dengan membawa brangkar bunda Taeyong beserta baby Jisung menuju kamar inap.
Mark dan Jeno mengikuti bunda dan ayahnya dengan diikuti yang lain dibelakang mereka.
"Bunda!" Jeno dan Mark mendekat ke ranjang Taeyong, diatas badan Taeyong sudah terdapat badan mungil adik mereka.
"Halo para hyungnya Jie." Taeyong tersenyum melihat kedua anaknya bergantian.
"Jie?"
"Iya Jisungie, Jung Jisung." Jaehyun mengusap rambut kedua putranya.
"Hai Jie!" Jeno mengusap lembut pipi adik barunya.
"Halo Nono hyung." Taeyong menirukan suara anak-anak, kemudian menatap Mark yang kedua matanya sembab akibat menahan tangis.
"Markeu hyung sedih?" Mark menggeleng.
"Mark cuman takut bunda kenapa-kenapa :("
"Tapi ndapapa bunda Taeyong ada Echan yang jagain Markeu hyung tadi!" Haechan tersenyum menatap bundanya Mark.
"Wah terimakasih Chanie." Taeyong tersenyum kepada anak manis disamping Mark, kemudian beralih pada anak bungsunya yang tengah mengerjapkan matanya, lucunya Jisung tidak menangis malah menatap sang bunda dengan polos.
"Aigo Jisungie mau minum eum?" Taeyong mengusap bibir bawah Jisung lalu mengarahkan wajah sang anak pada dadanya yang disambut antusias oleh Jisung, bayi yang baru lahir itu langsung meminum asi dari bundanya.
Johnny menatap iri keuwuan ibu dan bayi itu, kemudian ia menatap sang istri yang tengah membantu si kembar meminum susu kotak mereka. Kemudian ia tersenyum dan mendekati Ten serta dua anaknya, kemudian memeluk mereka.
"Eh?" Ten melihat Johnny bingung.
"Hehe mom, mau yang kaya Lele sama Jisung dong." Johnny membuat wajah seimut mungkin yang hampir membuat Jaemin memuntahkan kembali susunya.
"Apasih." Ten merona kemudian memukul lengan suaminya. Johnny mendekatkan bibirnya pada telinga Ten,
"Nanti malem ya." Kemudian seperti tidak terjadi apa-apa Johnny segera mendekat pada Jaehyun meninggalkan Ten dengan wajah meronanya.
"Kalau dipikir-pikir tiga anak lo kalem semua ya Jae, Jisung yang baru lahir aja udah anteng."
"Iya dong, siapa dulu bapaknya." Jaehyun menyombongkan diri yang tak digubris oleh Johnny yang saat ini dengan khidmat menatap Jisung yang sudah terlelap di samping bundanya.
"Selamat datang baby Jie."
*tbc*
Happy bhirtday Jisungie! Bayi ku udah legal :(, ngucapinnya duluan xixi
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020