🌤️Minggunya Keluarga Yuta

3.4K 448 16
                                    

Pagi ini mama Winwin disibukan dengan rutinitas seperti biasanya, memasak.

Jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Tapi, Winwin sudah sibuk di dapur membuat beberapa sarapan untuk keluarganya.

Sedangkan papa Yuta, dengan hanya memakai celana kolor dengan tenang memeluk kedua anaknya, Renjun dan Chenle. Selepas Winwin bangun tadi Yuta bergegas masuk ke kamar anaknya untuk melanjutkan tidur.

Kita kembali ke mama Winwin, sarapan kali ini ia hanya memasak nasi goreng dan juga membuat susu untuk suami dan anak-anaknya.

"Tet-tet-tet lelenya ibu-ibu!!"

Teriakan dari luar rumah membuat Winwin yang telah menyelesaikan acara memasaknya segera keluar dengan membawa dompet.

Jaehwan namanya, tukang lele langganan para ibu-ibu neo culture baru saja berjualan lagi dikarenakan beberapa hari yang lalu lele-lele yang ia ternak dicuri oleh maling hingga membuat Jaehwan terpukul. Walau yang dicuri tidak banyak. Tapi, bagi Jaehwan lele-lelenya adalah anak yang sudah ia besarkan dari kecil hingga siap untuk dijual.

"Mas baru jualan lagi?" Sapa Winwin yang baru keluar dari rumah.

"Oh dek Winwin, iya saya sedih banget lele-lele saya kemarin ada yang nyuri. Saya sumpahin yang nyuri dikejar biawak." Ujar Jaehwan menggebu-gebu.

"Aduh ga boleh gitu dong mas, semoga ntar rezekinya mas diganti ya."

"Amin dek, jadi ini mau beli berapa? Tiga kilo?"

"Eh engga, setengah kilo aja. Segitu kebanyakan." Jaehwan tertawa lalu mulai menimbang lele segarnya.

"Winie belanja lele juga?" Taeyong datang bersama Doyoung yang tadi berpapasan.

"Iya Tae, udah lama juga ga masak lele. Kalian mau belanja lele juga?"

"Iya kemarin Mas Jaehwan chat nawarin lele jadi ini tinggal mau ambil pesenan." Ucap Taeyong diangguki Doyoung.

Jaehwan memberikan dua bungkus kepada Taeyong dan Doyoung masing-masing satu bungkus.

"Win, Young duluan ya itu si Jeno lagi sakit dirumah cuman ada ayah sama hyungnya takut ga dijagain yang bener." Pamit Taeyong setelah membayar.

"Eh semoga cepet sembuh ya, lagi musim sakit ini, anak-anak harus dikasih vitamin sama buah sayur biar sehat." Ucap Winwin setelah lelenya selesai ditimbang dan dibayar.

"Iya, apalagi si Yangyang aktif banget. Takut juga aku jadinya."

"Sama makan lele yang banyak Bu ibu biar sehat hehe." Jaehwan menimpali.

"Haha mas Jaehwan bisa aja, kalau gitu kita pamit dulu ya."

Winwin, Doyoung dan Taeyong berpisah menuju rumah masing-masing.

.
.
.

Sesampainya Winwin dirumah, suami beserta dua anaknya sudah duduk diruang makan menunggu kedatangannya.

"Aduh anak mama udah pada bangun, Gege udah cuci muka sama sikat gigi?" Tanya Winwin setelah memasukkan lelenya kedalam kulkas.

"Sudah mama, lele juga sudah cuci muka sama papa." Ucap Renjun kepada sang mama.

"Kalau gitu kita sarapan dulu habis itu kalian mandi, Gege mandi sama papa ya? Mama mandiin dek Lele."

"Huum ndapapa mama."

"Kalau mama mandi sama siapa?" Bisik Yuta kepada Winwin. Winwin yang mendengar bisikan terselebung Yuta pun mencubit pinggang Yuta yang hanya terbalut kaus singlet.

"Mama udah mandi ya emang papa masih bau iler!" Ketus Winwin lalu mengambilkan nasi goreng ke piring Yuta dan Renjun.

Yuta hanya tersenyum sembari mengusap pinggangnya, ngomong-ngomong cubitan Winwin luar biasa pedas.

Chenle duduk pada kursi bayinya sembari memakan biskuit bayi.

"Am am mama!" Chenle dengan girang memakan biskutnya.

"Hihi iya lele sayang, enak ya um?" Winwin mengusap bibir belepotan Chenle.

"Mama kok Nono Nana engga main kesini ya?" Tanya Renjun setelah menelan suapan pertamanya.

"Jenonya lagi sakit ge, tadi mama ketemu Tante Taeyong pas belanja lele."

"Lho tumben Jeno sakit." Yuta ikut menimpali.

"Ih Nono sakit apa?" Renjun menampilkan ekspresi sedih dan khawatirnya.

"Demam ge, Gege mau jenguk? Ya bisa dong pa namanya juga anak-anak pasti kalau kecapekan sakit."

"Mau! Nanti Gege mau bawain buah ya mama biar Nono cepet sembuh."

"Iya boleh, nanti mama siapin buahnya ya. Gege mau dianter apa ke rumah Nono sendiri?"

"Gege mau sendiri dong ma, kan Gege udah gede." Ujar Renjun riang.

"Haha gede darimana sih, badan masih sedengkul papa juga." Yuta menggoda anak pertamanya itu yang dihadiahi pelototan dan cubitan pada tangannya.

"Ihh papa jelek!"

"Eh iya-iya ampun sakit Ge." Yuta mengusap tangannya yang terkena cubitan, masih pagi sudah dapat dua cubitan gratis dari sang istri dan anak tersayangnya.

.

.

.

Jam menunjukan angka 13.30, Renjun terbangun dari tidur siangnya, ngomong-ngomong setelah menjenguk Jeno yang sakit ia langsung pulang untuk tidur siang setelah dirasa ia cukup lama menjenguk temannya itu.

Di box bayi masih ada Chenle yang tertidur lelap, ia berjinjit pelan agar tidak membangunkan sang adik lalu keluar dari kamar.

Diruang keluarga ada papa dan mama yang sedang berduaan menonton tv sambil makan es krim.

"Gege mau dong." Renjun yang datang tiba-tiba tanpa terdengar suara langkah kaki jelas membuat kedua orang tuanya kaget bukan main.

"Aduh Gege bikin Mama jantungan aja." Winwin mengusap dadanya.

"Gege mau es krim?" Yuta memangku anaknya itu.

"Huum. Tapi, sedikit aja karena Gege ga mau sakit seperti Nono." Ucap Renjun dengan lucu.

"Ini makan punya papa aja tinggal dikit, janji ya makan dikit aja?" Lalu Yuta menyuapi es krim miliknya ke mulut Renjun.

Renjun dengan mulut penuh es krim mengangguk riang.

Winwin tersenyum melihat interaksi keduanya, ia kembali fokus kepada tv didepannya, sesekali ia menyuapi es krim mulutnya sendiri.

"Mama aaa~" Yuta tiba-tiba menyuapi istrinya dan diterima dengan senang Winwin.

"Hihi mama kiyowo." Puji Renjun, Winwin terkekeh gemas lalu mengusap pelan rambut Renjun.

"Gege kalau main bareng sama siapa terus?" Tanya Winwin tiba-tiba.

"Um sama Nono dan Nana, sama Echan, Makeu Hyung terus kadang main sama Ujin."

Winwin mengangguk, anaknya ini banyak temannya rupanya. Termasuk anak dari sang sahabat yang rupanya sudah dekat dengan Renjun, ya walau kadang tidak diperbolehkan oleh duo J untuk bermain dengan Renjun.

"Gege kalau main jangan pilih-pilih teman ya, kalau temannya kesusahan dibantu juga, paham?"

"Paham mama." Renjun mengangguk lalu mendusalkan mukanya pada dada bidang sang papa.

"Aduh manjanya." Lalu Yuta mengusap rambut Renjun.

Minggu keluarga Yuta yang harmonis.

'Aku baru bisa ngomong ma, pa, ua ua ua sama nangis doang huhhh' - Chenle masih bayi.

.

.

.

O/N

Next cerita Renjun nemenin Jeno yang sakit, lagi proses nulis xixi udah lama ga nulis jari tangan jadi keram, aneh.

TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang