Hari minggu Renjun memutuskan untuk bangun pagi untuk bermain, kaki mungilnya sudah menapak di depan pagar rumah om Lucas. Masih dengan stelan piyama kuningnya ia segera meneriaki yang punya rumah.
"Om Lucassss! Tante Uwuuu!" Sebisa mungkin suara kecilnya berteriak keras agar Lucas dan Jungwoo mendengarnya.
"Iya..." Jungwoo dari dalam rumah menyahut, kemudian bergegas keluar untuk membukakan pagar untuk anak dari kakak iparnya itu.
"Halo Renjun, pagi-pagi sudah sampai sini? Ayo masuk." Renjun mengukir senyum senang kemudian berjalan masuk, ia melewati anak-anak ayam yang sedang sarapan.
"Injun mau main sama Hendery ge sama Ojun ge Tante."
"Kamu masuk aja ya ke kamar mereka, jam segini mereka belum bangun. Tante masak sarapan dulu di dapur."
"Siap Tante." Renjun segera berlari menuju lantai atas, berjalan dengan riang menuju kamar anak kembar itu.
Renjun membuka pintu itu, kemudian segera melompat ke tengah-tengah kasur mereka.
"Hihi Gege bangunnn." Renjun menggoyangkan badan kedua anak kembar itu.
"Engh apasih." Hendery mengangkat selimutnya tinggi-tinggi dan segera menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Alis Renjun menukik, kemudian segera mencubit perut Hendery dengan keras agar sang empunya bangun.
"Aduh-aduh iya Injun." Hendery menurunkan selimutnya kemudian menatap Renjun yang sudah memasang cengiran lucu.
"Hoam ada apasih?" Xiaojun terbangun kemudian segera mendudukkan badannya.
"Mowning Gege." Renjun mengecup pipi Xiaojun, sudah sedari kecil mereka selalu melakukan itu, tanpa sepengetahuan Jeno dan Jaemin tentunya.
"Gege kok engga?" Hendery bertanya setelah mendudukkan dirinya juga.
"Hehe mowning Gege." Renjun juga mengecup pipi Hendery.
"Injun pagi-pagi kenapa udah kesini?" Xiaojun mengusap rambut adik sepupunya itu.
"Hihi mau main dong, Injun bosen soalnya Lele belum bisa diajak main huuuh."
"Ya udah Gege mau cuci muka dulu ya, Injun tunggu disini dulu." Renjun mengangguk lucu menanggapi ucapan Xiaojun.
.
.
.
Setelah mencuci muka dan sikat gigi, Hendery dan Xiaojun keluar dan mendapati Renjun tengah membuka kotak mainan mereka.
Renjun mencari-cari alat masak-masak yang tidak segera ia temukan, yang bisa ia temukan dalam kotak mainan itu hanya mobil-mobilan dan bola.
"Huft, Gege ga ada cangkir?"
"Cangkir?" Hendery bertanya kemudian ikut berjongkok disamping Renjun.
"Huum, cangkir-cangkiran yang biasa Injun mainin sama temen-temen."
"Ga ada lah, kita ga level main masak-masakan." Xiaojun yang masih berdiri ikut menyahut.
"Ish ga asik, oh iya bukannya pas di sekolahan kalian berdua main sama Yangyang masak-masakan juga?!" Mata Renjun menyipit melihat keduanya.
"Eh? Itu k-kita dipaksa sama Yangyang hehe iya dipaksa." Hendery menggaruk kepalanya.
"Mau main bola aja ga di depan?" .
"Mau deh Ojun ge, ayok!" Renjun keluar terlebih dahulu.
"Padahal kita dulu juga main masak-masakan, gimana sih?" Hendery menatap kembarannya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020